Dr HM Hasan Ubaidillah MSi : Menggapai Keberkahan Ramadhan di Era Post Truth

Kewajiban berpuasa di bulan suci Ramadhan mengandung dimensi moral yang sangat tinggi yakni kejujuran.

Foto Istimewa
Dr HM Hasan Ubaidillah MSi, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Jawa Timur 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sejalan dengan perkembangan zaman yang ditandai dengan kemajuan di berbagai sektor kehidupan, khususnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan implikasi yang sangat signifikan terhadap kehidupan manusia.

Implikasi yang dimaksud juga menjamah pada ranah etika dan moral, gaya hidup serta prilaku masyarakat saat ini.

Salah satu bukti adanya pengaruh teknologi terhadap pola kehidupan masyarakat saat ini ialah pemanfaatan media sosial dalam aktivitas sehari harinya, mulai dari hal hal yang terkait dengan urusan privasi (sekedar update status) hingga pada urusan tugas dan pekerjaan (promosi, bisnis, dan dakwah).

Bahkan, mereka tidak hanya sekedar user, namun juga programmer.

Realitas di atas menggambarkan bahwa masyarakat yang hidup di abad modern seperti saat ini adalah masyarakat yang akrab dengan dunia media sosial, yang seluruh aktifitasnya tidak bisa dilepaskan dari dunia media sosial.

Lebih dari itu, mereka tidak hanya menjadikan media sosial sebagai sebuah kebutuhan, namun lebih ke arah life style (gaya hidup).

Tidak sedikit pula yang merasa kecanduan dan ketergantungan dengan media sosial sehingga membentuk karakter individulaisme.
Berdasarkan laporan mutakhir dari Statista (2021), yang merupakan yang merupakan lembaga statistik glogal, bahwa pengguna aktif media sosial masyarakat Indonesia lebih dari separuh populasi masyarakat Indonesia, yaitu 175 juta penduduk.

Jika merujuk kepada kaidah bahwa agama Islam berprinsip pada “mengikuti cara lama yang sudah baik, namun juga menerima hal hal baru yang lebih baik”, maka pemanfaatan media sosial sejatinya diperbolehkan dalam Islam karena hal tersebut merupakan inovasi dan kreasi masyarakat modern yang responsif dan akomodatif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun demikian, lemahnya proses filterisasi dari para pengguna media sosial, dan proses controlling dari pemangku otoritas, menjadikan ruang ruang mendia sosial bertaburan dengan berbagai informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.

Anehnya, masyarakat saat ini tidak begitu peduli dengan informasi yang akurat dan valid.

Situasi inilah yang dimaksud dengan era post truth.

Persenyewaan antara realitas masyarakat di era post truth sebagaimana gambaran di atas dengan keberkahan bulan Ramadhan ialah nilai nilai universal yang terkandung dalam bulan Ramadhan yang berorientasi pada upaya menumbuh kembangkan kejujuran dan kepekaan sosial.

Kewajiban berpuasa di bulan suci Ramadhan mengandung dimensi moral yang sangat tinggi yakni kejujuran.

Kejujuran yang terkandung dalam ibadah puasa yaitu konsistensi untuk menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa sekalipun tidak ada yang mengetahuinya.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, saat ini, bangsa Indoneisa mengalami krisis moral (kejujuran) yang merusak sendi sendi kehidupan masyatakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved