KKB Papua
PERINTAH Irjen Mathius D Fakhiri Setelah KKB Papua Tembak 2 Tukang Ojek, Tak Lakukan Perburuan
Inilah perintah Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya menembak dua tukang ojek.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah perintah Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri setelah KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya menembak dua tukang ojek.
Irjen Mathius D Fakhiri tak memerintahkan anak buahnya untuk memburu KKB Papua, melainkan hanya melakukan penebalan dan perkuatan anggota di Kabupaten Puncak Jaya.
“Kami dari Polda Papua akan kembali melakukan penebalan perkuatan anggota khususnya di Kabupaten Puncak Jaya agar bisa dilakukan monitoring,"kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, Selasa (12/4/2022) malam.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Pasca Penembakan 2 Tukang Ojek, Polda Papua Bakal Lakukan Penebalan dan Perkuatan'.
Nantinya, kata dia, aparat kepolisian bakal menempati posisi yang dulunya terdapat anggota yakni di Burage dan Kulirik.
"Kita berharap dengan adanya penebalan ini, nantinya bisa dilakukan pengawasan kepada kelompok yang ingin membuat gaduh di Kabupaten Puncak Jaya,"ujarnya.
Menurut dia, di daerah Puncak Jaya dulunya adalah salah satu tempat gangguan KKB yang cukup besar, namun beberapa waktu lalu sudah bergeser ke Kabupaten Puncak.
“Kami sangat berharap agar tidak ada lagi kejadian seperti ini, saya sudah memberikan penekanan kepada Kapolres agar melakukan langkah-langkah cepat,"katanya.
Diketahui, sempat adem ayem, KKB Papua wilayah Kabupaten Puncak Jaya kini tampaknya tersulut dengan aksi teror di wilayah lain.
Menurut pantauan SURYA.co.id, aksi KKB Papua di wilayah tersebut sempat mereda sejak bulan Oktober 2021 lalu.
Tak terdengar lagi aksi KKB Papua yang meresahkan masyarakat di sana.
Tapi kini mereka kembali brutal, tak lama setelah KKB Papua di wilayah lain beraksi.
KKB Papua di Kabupaten Puncak Jaya tiba-tiba menembak dua tukang ojek hari ini, Selasa (12/4/2022).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa kamal menuturkan peristiwa tersebut berlangsung di Kampung Lumbuk, Distrik Tingginambut, pukul 10.00 WIT.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'KKB Papua Tembak 2 Tukang Ojek di Puncak Jaya, Kombes Kamal: Korban Diadang di Tengah Jalan'.
Akibatnya, tukang ojek bernama Soleno Lolo asal Toraja, meninggal dunia setelah mengalami luka tembak di bagian rusuk kanan.
Sementara rekannya, Sauku DG Paewa asal Makassar mengalami luka tembak dibagian kepala.
Kondisinya kritis dan tengah mendapatkan perawatan medis di RSUD Mulia.
"Korban meninggal dunia masih menunggu pihak keluarga apakah diterbangkan kekampung halaman atau dimakamkan di Puncak Jaya," ujar Kamal dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa siang.
Hanya, Kamal takmenyebut siapa komandan KKB yang melakukan penembakan itu.
Kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang penembakan.
"Pelakunya masih didalami dan perlu dikumpulkan keterangan untuk mengetahui dari kelompok mana yang melakukan kekerasan di Puncak Jaya," kata Kamal.
Kamal mengatakan, KKB menembak kedua korban saat berkendara.
Usai mengantarkan penumpang, keduanya diadang di tengah jalan.
Sebelumnya, aksi KKB Papua juga membabi-buta di Kabupaten Puncak.
Anggota KKB Papua rupanya melakukan balas dendam dengan cara membakar 16 rumah di Distrik Ilaga, Kabupaten puncak setelah salah satu anggotanya, Ali Teu Kogoya tewas.
Terkait kematian Ali Kogoya oleh Satgas Cartenz, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakiri pun mengingatkan anak buanya.
Peringatan yang disampaikan Irjen Mathius terkait aksi balas dendam yang dilakukan KKB Papua.
Aksi balas dendam tersebut selalu dilakukan KKb Papua ketika ada anggotanya ditangkap atau dotembak mati.
Salah satu bukti di depan mata adalah setelah tewasnya Ali Teu Kogoya di tangan Satgas Cartenz, anggota KKB lainnya langsung membakar rumah warga sipiol di Kampung Kago.
Peristiwa pembakaran terjadi selama dua hari, yakni mulai Selasa (5/4/2022) hingga Rabu (6/4/2022).
Tak cukup di situ, mereka juga berupaya menghalangi petugas yang akan memadamkan rumah warga.
"Kami sudah ingatkan ke personel untuk siaga dan saya minta untuk tidak mudah terpancing karena pasti ada aksi balasan," terang Fakiri di Jayapura, Kamis (7/4/2022) malam.
"Biasanya kalau ada kelompok mereka yang kena tembak atau ditangkap petugas, selalu ada balasan," sambungnya.
Selain membakar 16 rumah warga, KKB juga menyerang aparat keamanan hingga bakutembak pecah selama dua jam.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakiri menyakini, aksi tersebut merupakan serangan balasan.
Aparat yang hendak memadamkan api justru diadang dan diserang ketika menuju ke lokasi pembakaran.
"Jadi saat personel mau ke lokasi mereka diadang KKB dan akhirnya kontak senjata selama dua jam. Jadi untuk rumah-rumah yang terbakar terlambat penanganan," kata Fakiri.
Akibatnya, warga ketakutan dan mengungsi ke Polres Puncak serta di bangunan-bangunan milik Pemkab Puncak. Dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, Ali Teu Kogoya tewas ditembak personal Satgas Damai Cartenz pada Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya yang saat kejadian membawa sebuah pistol, diketahui merupakan anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen yang biasa beraksi di sekitar Distrik Ilaga.
Beberapa hari berselang dari kematian Ali Kogoya, KKB membakar rumah-rumah warga dan terlibat kontak senjata dengan aparat.(*)