Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
TERBARU KASUS SUBANG, Mimin Datangi Polres, Yoris Didesak Protes Polisi dan Kabar Terkini Pacar Amel
Inilah kabar terbaru para saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. Mereka adalah Mimin, Yoris dan Dicky.
SURYA.CO.ID - Inilah kabar terbaru para saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Menjelang delapan bulan terbunuhnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, kondisi para saksi sudah mulai menjalani aktivitas seperti sedia kala.
Mimin Mintarsih, istri muda Yosef Hidayat atau madunya Tuti tampak mendatangi Polres Subang pada Senin (11/4/2022).
Momen ini tertangkap kamera dan diunggah di channel youtube Koin Seribu 77.
Tampak Mimin mengenakan atasan warna merah marun dipadu kerudung warna kuning bermotif bunga memasuki Polres bersama seorang perempuan.
Namun, Mimin tidak masuk ke ruang Satreskrim seperti yang dilakukan ketika diperiksa berkali-kali oleh penyidik.
Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Kekayaan Masa Lalu Yosef Terungkap, Jadi Alasan Bisa Golf Meski Tak Punya Gaji
Mimin justru masuk ke Satuan Lalu Lintas Polres Subang.
Ternyata, kedatangannya ke Polres Subang untuk memperjangan surat izin mengemudi (SIM) yang masa berlakunya selesai beberapa hari ke depan.
Mimin memastikan kondisinya saat ini baik-baik saja. "Alhamdulillah sehat," tukasnya.
Di bagian lain, Yoris Raja Amanullah, anak kandung Tuti Suhartini menikmati aktivitasnya sebagai pedagang pakaian.
Dalam video yang diunggah di channel youtube Yoris and Family pada 3 April dia tampak memborong sejumlah pakaian untuk memenuhi pesanan menjelang lebaran.
Bersama istri dan anaknya dia tampak membeli sejumlah pakaian untuk dijual kembali melalui marketplace maupun dijual langsung.
Di kolom komentar, Yoris rajin menjawab komentar netizen, baik yang positif maupun negatif.
Sepeti ketika netizen bernama Hartono yang menuliskan komentar nyinyir.
"DUNIA anda penuh sandiwara Ceritanya mudah berubah Kisah maharaja Atau tragedi kasus Subang Setiap Aktor dapat satu peranan Yang harus dia mainkan Ada peran wajar & ada peran berpura-pura".
Yoris menanggapi santai komentar itu
"Panggung sandiwara "The Godbless"" ya Pak," tulisnya.
Lalu, ada netizen lain yang mendesak dia untuk memprotes polisi yang hingga kini belum mengungkap kasus ini.
"Mana protezmu yorizzzzz ....!!!! di php in polda jabar..... Diam aja....!!!! Apa kabar sebelum ramadan tersangka di umumkan? Apa kabar mngerucut ke tersangkanya? Apa kabar awal tahun? Apa kabar polda jabar.......!!!!!!!!?????????".
Berikut komentar Yoris:
"Kita Serahkan kepada Pihak Kepolisian Mereka telah Berjuang Dengan Keras... Lambat laun Pasti Terungkap!!".
Saksi lain yang menunjukkan diri adalah Dicky, pacar korban Amelia Mustika Ratu.
Dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Dicky memastikan kabarnya saat ini baik.
Dicky juga menjawab isu kedekatannya dengan Wahyu, kepala SMK Bina Prestasi Nasional yang juga saksi kasus ini.
Dicky mengaku tidak mengenal Wahyu dan tidak tidak pernah ketemu.
Karena itu, ketika isu itu bergulir, dia hanya tertawa menanggapinya.
"Kenal aja enggak sama wahyu. Ketemu aja gak pernah, gak tahu orangnya yang mana
Dapat kabar darimana. Ketawa aja," akunya.
Dicky berharap kasus ini segera terungkap agar Amel dan Tuti mendapat keadilan.
Dia juga meyakini pelaku pembunuhan lebih dari seorang.
"Almarhumah Amel, Mama, mungkin sekarang udah tenang, pengen lebih tenang lagi
Pengen keadilannya sih," pungkasnya.
4 Orang Dicurigai Yosef

Terkait kasus yang telah melenyapkan istri dan anaknya, Yosef membongkar perilaku aneh empat orang yang sebelumnya menjadi karyawan di yayasan Bina Prestasi Nasional.
Mereka adalah Wahyu (Kepala SMK Bina Prestasi Nasional), Muhammad Ramdanu alias Danu, Kosasih dan Opik.
Keempatnya belum pernah mengucapkan bela sungkawa kepada dia atas meninggalnya Tuti dan Amel yang sebelumnya menjadi pimpinannya.
"Betul, semua timnya itu (Danu, Wahyu, Kosasih, Opik), tidak pernah datang sampai sekarang," kata Yosef di channel yang sama.
Khusus untuk Wahyu, Yosef mengaku bingung dengan sikapnya yang seolah-olah takut padanya.
Dia pun menuntut pertanggungjawaban Wahyu.
"Saya lebih bingung. kenapa wahyu takut sama saya?
Dia itu sebagai kasek, harus mempertanggungjawabkan atas segala pertanggungjawabannya
Dari kejadian ini, saya diminta pokoknya pak wahyu terlibat atau tidak terlibat harus ada rasa tanggungjawab dulu. Kenapa harus takut sama saya," katanya.
Yosef juga mengungkap kecurigaan dari saat Wahyu, Danu, Kosasih dan Opik bersama-sama sebelum kejadian, karena itu dia pun menjulukinya sebagai tim.
"Terakhir juga hari Senin, mereka berempat, Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik.
Sekitar jam 10.30 jam 11.00 an lah," ungkapnya.
Dikonfrontir dengan Danu

Yosef juga menceritakan saat dia dikonfrontir oleh penyidik bersama Danu.
Dalam wawancara tersebut, awalnya Yosef menanggapi soal kejelasan kepolisian dalam mengungkap kasus perampasan nyawa anak dan istrinya itu.
Yosef mengaku meyakini kepolisian telah mengantongi nama-nama pelaku.
“Saya yakin bahwa kepolisian sudah memegang betul, mengantongi nama-nama pelaku,” ujar Yosef, dikutip Tribunjabar.id, Sabtu (9/4/2022).
Yosef mengatakan dirinya menghargai kinerja kepolisian yang ulet mengungkap kasus Subang tersebut.
Menurutnya kepolisian pun membutuhkan banyak waktu, lebih teliti dan tak sembarang menangkap pelaku.
Kemudian Yosef disinggung dikonfrontir soal saksi lainnya di hari kejadian penemuan mayat anak dan istrinya.
Yosef disinggung ada saksi lain yang mengaku ke media disuruh masuk ke TKP.
“Sebelum bapak buat laporan ke Polsek, ada salah satu saksi ini mengaku ke media, dia ini ketemu dengan bapak, disuruh masuk oleh bapak,” tanya pewawancara.
Lantas, Yosef pun tak mengelak dan membenarkan hal tersebut.
“Oh iya betul, ada, langsung saya dikonfrontir oleh pihak penyidik, malah ditanyakan langsung dengan orangnya yang bersangkuta,” ujar Yosef.
Namun, lanjut Yosef menegaskan pengakuan mengejutkan.
Ia mengaku tidak pernah melihat sosok saksi tersebut mengikuti dirinya masuk ke TKP.
Yosef mengaku setelah lapor dari Polsek Jalan Cagak dirinya tak pernah lagi masuk ke TKP.
Ia pun kembali menceritakan sebelum ke Polsek melapor ia sempat memberitahukan kejadian ke Wa Ida, ibu angkat Danu.
Yosef kembali menegaskan dirinya tidak pernah bertemu dengan Danu di pagi hari kejadian tersebut.
“Jadi saya tidak pernah bertemu dengan yang namanya Danu,” ujar Yosef.
Yosef menjelaskan setelah lapor ke Polsek Jalan Cagak ia hanya diikuti beberapa anggota kepolisian.
Saat melapor, Yosef mengaku dirinya belum mengetahui ada istri serta anaknya jadi korban di dalam mobil Alphard tersebut. (tribun jabar/berbagai sumber)