Surya Militer
TNI AD Siap Hadapi Latihan Perang Garuda Shield 2022, Dihadiri US Army dan 12 Negara di Asia Pasifik
Pihak TNI AD saat ini tengah bersiap untuk menghadapi latihan perang Garuda Shield 2022 yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Pihak TNI AD saat ini tengah bersiap untuk menghadapi latihan perang Garuda Shield 2022 yang bakal digelar dalam waktu dekat.
Setelah sukses pada tahun 2021 sebagai latihan bersama terbesar yang pernah diselenggarakan antara TNI AD dan AD negara sahabat, Latma Garuda Shield akan kembali digelar pada tahun 2022.
Berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, kali ini Latma akan melibatkan 14 Angkatan Darat negara termasuk Indonesia.
Hal ini terungkap saat penandatanganan minutes atau hasil kesepakatan yang telah didiskusikan dalam rapat Middle Planning Conference (MPC) pada tanggal 5 s.d. 7 April 2022 di Hotel El Royal, Kamis (7/4/2022).
Dalam keterangan tertulis Penerangan Kodiklatad, bertindak sebagai ketua delegasi dari TNI AD yaitu Dirlat Kodiklatad, Brigjen TNI Haryanto dan delegasi negara sahabat dipimpin Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Amerika Serikat, Colonel Ian Francis.
Rapat kali inipun dihadiri sejumlah perwakilan negara sahabat yang akan terlibat dalam latma Garuda Shield-16/2022 di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Kanada, PNG, Timor Leste, Australia, Malaysia, Singapura dan Jepang.
Dalam pelaksanaannya, rapat ini dibagi menjadi beberapa working group yang mendiskusikan detail latihan di antaranya Staff Exercise, Field Training Exercise, Combined Armed Live Fire Exercise, Aviation, Medical Exercise, Logistics & Protocol, Life Fire Exercise, Civil Military Coordination, ENCAB, Counter IED, Force Protection, Airborne dan Special Operations.
Latma Garuda Shield-16/2022 akan diselenggarakan pada tanggal 1 s.d. 14 Agustus 2022 di dua daerah latihan sekaligus yaitu Puslatpur Kodiklatad Baturaja dan Puslatpur Kodam VI/Mlw Amborawang.
Selanjutnya kedua belah pihak secara bersama-sama akan melaksanakan agenda berikutnya yakni site survey untuk meninjau langsung lokasi latihan termasuk point of entry personel dan materiel memasuki Indonesia serta transportasinya menuju daerah latihan.
Jenderal Andika Perkasa Siapkan Latihan Perang 3 Matra TNI
Diberitakan sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa memang tengah mempersiapkan latihan perang tiga matra TNI dengan Amerika Serikat.
Jenderal Andika Perkasa saat menjabat KSAD sukses menggelar latihan perang TNI AD dan US Army yang diberi nama Garuda Shield.
Keberhasilan ini tampaknya menjadi motivasi Jenderal Andika Perkasa untuk menggelar latihan perang lagi dengan Amerika Serikat.
Jika mengingat jabatannya kini sebagai Panglima TNI, tentunya latihan perang yang akan datang melibatkan tiga matra TNI (AD, AL dan AU).
Wacana latihan perang gabungan trimatra TNI dengan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mencuat saat Jenderal Andika Perkasa menanggapi pertanyaan ANTARA di sela kunjungan Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, Laksamana John C Aquilino, di Jakarta, Senin.
Kunjungan beberapa hari Aquilino semacam ini merupakan kunjungan persahabatan ke Indonesia oleh pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di wilayah komando pertahanan yang paling luas di dunia, meliputi 14 zona waktu, 36 negara, dan lebih dari 50 persen populasi dunia.
Sebelum bersua dengan pers, kedua perwira tinggi bintang empat itu menyaksikan langsung lokakarya di antara kedua militer yang mengupas berbagai hal tentang operasi gabungan, sebagai hasil dari percakapan dan diskusi mereka selama ini.
Sebelum berjumpa fisik, Perkasa menyatakan bahwa dia sering berkomunikasi jarak jauh dengan Aquilino, dan salah satu topik bahasan pokok mereka adalah meningkatkan hubungan kedua militer dan kualitas kerja sama yang telah dilaksanakan selama ini.
"Kita berencana akan membuat satu latihan, yang bukan meniadakan latihan-latihan di tingkat matra, namun menjadikannya ke dalam suatu latihan yang lebih terintegrasi sehingga kami lebih merasakan nuansa gabungannya.
Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya, secara trimatra," kata Jenderal Andika, melansir dari ANTARA.
Ia menyatakan salah satu tugas pokok TNI adalah melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan menjaga keutuhan wilayah NKRI.
"Salah satu tugas TNI adalah meniga keutuhan wilayah Indonesia sehingga apapun pasti akan dilakukan, termasuk selain menggunakan kekuatan sendiri juga --kalau tujuannya sama-- dari negara-negara sahabat yang juga ingin menjaga keutuhan wilayah NKRI, itulah yang kita harapkan," kata dia.
Ia mengaitkan dengan keadaan geografis Indonesia yang sangat didominasi perairan.
"Karena itu kan tugas TNI dan kita punya keterbatasan dalam hal ini, karena wilayah perairan kita hampir lima kali lipat wilayah darat dihadapkan dengan kemampuan dan jumlah sistem kesenjataan yang kita punya pasti di luar kemampuan kita.
Kita memang punya kepentingan yang sama, dalam hal ini tadı, menjaga keutuhan wilayah NKRI sehingga jika ada negara-negara sahabat yang selama ini kita bekerja sama dalam rangka menjaga keutuhan wilayah NKRI itu merupakan bantuan yang sangat luar biasa," kata dia.
Selama ini, TNI memiliki kerangka kerja sama latihan bersama dengan Amerika Serikat, di antaranya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) antara TNI AL dengan AL Amerika Serikat, Garuda Shield (TNI AD dan AD Amerika Serikat), dan Bomber Exercise (TNI AU dan AU Amerika Serikat), dan banyak lagi yang lain.
Itu semua masih didukung dengan pertukaran pendidikan personel, dan lain-lain.
Pada sisi lain, sistem persenjataan TNI juga banyak yang berasal dari Amerika Serikat atau mengandung komponen dan subkomponen atau sistem yang berasal dari negara itu.
Pada sisi lain, Aqulino menyatakan, "Sangat penting bagi saya hadir di sini, saya menghargai visi dan kepemimpinannya dan hari ini kami bersama membicarakan bagaimana hubungan ini menjadi lebih baik, pada tahap joint force dan lebih tinggi lagi sebagai combine force.
Berlatih bersama pada tingkatan yang lebih tinggi dan kompleks lagi guna menjawab keperluan keamanan bersama di kawasan sehingga bisa memberi kebebasan bernavigasi bagi semua bangsa di Indo-Pasifik dalam keadaan damai dan demi kemakmuran bersama bagi kedua negara."
Garuda Shield TNI AD dan US Army Sukses Digelar
Sebelumnya, saat menjabat KSAD, Jenderal Andika Perkasa dan jajarannya di TNI AD telah berhasil menggelar latihan perang TNI AD dan US Army, Garuda Shield.
Jenderal Andika Perkasa mengaku bangga dengan para prajuritnya.
Selama Garuda Shield digelar, para prajurit TNI AD dinilai mampu berinteraksi baik dengan para prajurit US Army.
Hal ini terungkap saat Jenderal Andika Perkasa bersama Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Hetty Andika Perkasa meninjau daerah latihan di Amborawang dan melihat langsung latihan penembakan dengan senapan mortir.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Andika Perkasa dan sang istri berbincang dengan para personel TNI AD dan Amerika Serikat, terkait kesan dan pengalaman mereka selama menjalani latihan.
Beberapa personel bercerita pengalaman mereka saat berbincang langsung dengan tentara Amerika Serikat, seperti menanyakan kabar atau daerah asal personel U.S. Army.
Kasad pun merasa bangga dengan hal itu, karena tujuan latihan bersama Garuda Shield untuk mendapat teman baru dan menjalin hubungan pertemanan dengan negara lain.
“Bagus, itu Namanya kita berani dan punya niat baik untuk membuka percakapan dan menjadi teman.
Jangan lupa bertukar nomor handphone, agar bisa terus menjalin komunikasi dengan mereka,” ujar Kasad.
Jenderal Andika Perkasa juga merasa senang dapat bertemu dengan para personel US Army sehingga memberikan pengalaman baru bagi personel TNI AD.
“Saya sangat senang dapat bertemu dengan kalian, melakukan banyak hal dengan mereka, karena saya ingin mereka juga belajar dari kalian dalam segala hal.
Bukan hanya cara menangkap target, namun juga dari persiapan, hingga tahap akhir.
Dan ini sangat berarti, kalian bisa berbagi pengalaman dengan mereka. Ini hal yang sangat baik,” ujar Kasad.(*)