Demo BEM SI
BIODATA Kaharuddin Koordinator BEM SI yang Gelar Aksi di Depan Gedung DPR RI
Berikut biodata Kaharuddin, koordinator BEM SI yang gelar aksi di depan gedung DPR RI.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Berikut biodata Kaharuddin, koordinator BEM SI yang gelar aksi di depan gedung DPR RI.
Baru-baru ini, nama Kaharuddin menjadi perbincangan di dunia maya.
Namanya muncul seiring dengan mencuatnya kabar aksi demonstrasi yang digelar hari ini, Senin (11/4/2022) di Jakarta.
Demonstrasi tersebut pada mulanya akan digelar di depan Istana Negara Jakarta. Namun kemudian, titik aksi dialihkan ke depan gedung DPR RI.
Selain menyoroti aksi yang dilakukan para mahasiswa tersebut, publik turut menaruh perhatian pada sosok Kaharuddin.
Lantas, siapakah sosok koordinator BEM SI tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, berikut uraiannya.
Kaharuddin merupakan salah satu mahasiswa Universitas Riau (UNRI).
Dirinya juga menjabat sebagai Presiden BEM UNRI periode 2021/2022.
Mahasiswa angkatan 2017 tersebut juga menduduki Koordinator Pusat BEM SI.
Sebelum menjabat sebagai Presiden BEM UNRI, ia menjadi pernah menjadi Gubernur BEM FMIPA UNRI periode 2020/2021.
Kaharuddin juga aktif di lembaga dakwah kampus Aliansi Keluarga Mahasiswa Islam atau Alkamil di Fakultas MIPA.
Saat ini, ia merupakan mahasiswa aktif jurusan Matematika.
Dirinya berasal dari Kuala Enok, Kabupaten Indragiri Hlilir, Riau.
Aktivis muda ini lahir di Bone pada Maret 1999. Kini, Kaharuddin berusia 23 tahun.
Ponsel Kaharuddin Diretas Jelang Aksi
Sebelum aksi demonstrasi, ponsel milik Kaharuddin diretas, peretasan juga dilakukan hingga ke akun media sosial.
Mengutip Kompas TV, hal tersebut dibenarkan oleh Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal
Ia menyebut peretasan dilakukan bahkan hingga ke akun media sosial dari para Koordinator Pusat Bem SI.
Luthfi menyatakan salah satu ketua BEM SI yang terkena peretasan ialah Kaharuddin selaku koordinator pusat Bem SI.
Ponsel milik kaharuddin diretas hingga akun media sosial nya di gunakan peretas untuk mengunggah konten yang tidak benar.
“Terkait ponsel para ketua bem yang diretas, memang benar, ponsel nya Kaharuddin juga selaku Koordinator Pusat Bem SI sampai detik ini pun masih diretas, sudah 3 hari HP dia diretas,” ujar Luthfi.
Diikuti Seribu Massa dengan Enam Poin Tuntutan
Melansir Kompas.com, Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan, secara garis besar, ada enam poin tuntutan dalam aksi turun ke jalan itu.
"Pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo untuk bersikap tegas menolak dan memberikan pernyataan sikap terhadap penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara," ujar Lutfhi, Jumat (8/4/2022).
Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.
Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.
"Tuntutan keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait," kata Lutfhi.
Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Tuntutan terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.
"Estimasi massa aksi 1.000 mahasiswa, dari berbagai kampus di Indonesia," ucap Lutfhi.
Lutfhi mengeklaim, pihaknya telah melayangkan surat kepada Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya soal aksi tersebut.
"Sudah, surat sudah masuk. Bukan izin (aksi), tetapi pemberitahuan," ujar Lutfhi.