Berita Surabaya
Kemenag Jatim Prioritaskan Usia 65 Tahun ke Bawah, Saudi Buka Kuota 1 Juta Jamaah Haji
Keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang akan membuka 1 juta jamaah haji pada 2022 merupakan angin segar bagi jamaah Indonesia
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Fatkhul Alami
SURYA.co.id | SURABAYA - Keputusan pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang akan membuka 1 juta jamaah haji pada 2022 merupakan angin segar bagi negara lain, tak terkecuali bagi jamaah Indonesia.
Hal tersebut menandakan adanya pertambahan, setelah sekian lama mengalami pembatasan akibat diterpa pandemi Covid 19 selama 2 tahun terakhir.
Menanggapi kabar tersebut, Kabid PHU, Kanwil Kementerian Agama Jatim Abdul Haris, menuturkan, informasi ini sudah bertebaran di lini masa media sosial sejak kemarin.
"Ada surat dari Arab Saudi yang dibagikan oleh rekan-rekan ke berbagai pihak, dibukanya haji dari Arab Saudi dengan jumlah keseluruhan 1 juta. Setelah itu kami berkoordinasi dengan Kemenag Pusat dan memang itu benar," ujar Abdul Haris, Minggu (10/4/2022).
Meski demikian, lanjut Haris, dari Kantor Urusan Haji Indonesia di Jeddah masih meminta untuk menunggu pengumuman, secara resmi dari Kerajaaan Arab Saudi.
"Tetapi dari kemarin, Menteri Agama sudah konferensi bahwa memang Arab Saudi sudah membuka 1 juta jamaah dari luar. Kalau benar demikian, karena kuota masih belum ada konfirmasi Indonesia dapat berapa, mudah-mudahan dapat banyak," harap Abdul Haris.
Lebih lanjut Haris menyatakan, dari kebijakan tersebut pihaknya bakal memprioritaskan jamaah tunda atau waiting list, yang berusia 65 tahun ke bawah.
"Jadi nanti sistemnya kami tunggu formatnya seperti apa untuk mengaplikasikan kebijakan tersebut, dalam mengambil jamaah usia 65 tahun ke bawah, semuanya masih nunggu," ucapnya.
Menurutnya, masyarakat, khususnya jamaah haji tetap optimis bahwa tahun ini ada pemberangkatan. Dengan memanfaatkan masa tunggu ini, Haris meminta supaya tetap menjaga kesehatan.
"Agar pada saat keberangkatan kondisinya fit, tak lupa tetap memperdalam ilmu tentang manasik haji supaya menjadi haji yang mandiri dan tidak bergantung pada pembimbing. Serta tetap menunggu informasi resmi dari Kementerian Agama," jelasnya.
"Jamaah juga mengikuti tahapan seperti melakukan pemeriksaan kesehatan, memeriksa kembali paspornya, kalau mau mendekati masa kadaluarsa maka segera dilakukan perpanjangan. Kemudian tetap mengikuti Vaksin Meningitis yang sudah dijadwalkan oleh KKP dan Dinkes. Segera melakukan vaksin Booster," lanjutnya.
Abdul Haris menuturkan, jika tidak ada kendala, mulai tanggal 13 April akan ada Program Booster untuk 1 juta umat, kolaborasi antara Kemenag bekerjasama dengan Dinkes Jatim.
"Kegiatan tersebut akan menyediakan vaksin Booster sejuta untuk masyarakat umum, dan calon jamaah. Pembukaannya di Pasuruan Kota dihadiri Gus Menteri," tutupnya.
PT Advanta Seeds Indonesia Dorong Mahasiswa untuk Kejar Peluang Kerja dan Bisnis Industri Perbenihan |
![]() |
---|
Disebut Sering ke Istana Malam-Malam, Partai Demokrat Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi |
![]() |
---|
Hasil Penelitian: Jaga Kesehatan Jantung dengan Berlari, Ternyata Terbukti 80 Persen Lebih Efektif |
![]() |
---|
Hari Lahir Pancasila 2023, PDI Perjuangan Jatim Gelar Upaca Bendera dan Santuni Anak Yatim Piatu |
![]() |
---|
Profesor UWKS Gagas Praduga dan Otonomi Pasien dalam Sengketa Medik |
![]() |
---|