Partai Demokrat
DUET Ideal Anies-AHY di Pilpres 2024, Partai Demokrat : Sama-sama Punya Prestasi di Atas Rata-rata
Duet ideal AHY-Anies di Pilpres 2024 nanti, bahkan petinggi Partai Demokrat menyebutkan mereka membanggakan sama-sama punya prestasi di atas rata-rata
SURYA.co.id | JAKARTA - Duet ideal pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono ( Anies-AHY) di Pilpres 2024 nanti, bahkan petinggi Partai Demokrat menyebutkan mereka sama-sama punya prestasi di atas rata-rata.
Munculnya duet AHY-Anies ini tak lepas dari hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada Maret 2022 yang menilai pasangan itu berpeluang memenangkan Pilpres 2024.
Adapun duet itu berdasarkan simulasi yang dibuat SMRC, yaitu tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
"Hasilnya, pasangan Anies-AHY mendapatkan 29,8 persen suara dari survei ini," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam rilis survei yang disiarkan secara daring, Kamis (7/4/2022).
Hasil survei terbaru SMRC itu pun disambut baik oleh Partai Demokrat.
Anies merupakan Gubernur DKI Jakarta dan AHY saat ini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. .
Baca juga: Survei SMRC Soal Pilpres 2024, Prabowo Unggul Dikuntit AHY di Kalangan Elite Parpol
Menurut Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Kamhar Lakumani, Anies-AHY adalah pasangan yang ideal untuk Pilpres.
"Ini memang menjadi pasangan ideal yang saling melengkapi. Keduanya memiliki rekam jejak yang membanggakan dan prestasi di atas rata-rata," kata Kamhar dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Ia menambahkan, dari hasil itu diketahui bahwa Anies-AHY adalah pasangan yang paling dikehendaki dan diinginkan masyarakat dalam Pilpres 2024.
Kamhar kemudian menjelaskan kelebihan kedua sosok tersebut.
Keduanya diklaim memiliki prestasi di atas rata-rata.
"Sama-sama cerdas dan berintegritas," klaim Kamhar.
Menurut pendapat Kamhar, Anies telah teruji memimpin dan membawa Jakarta menjadi kota modern kelas dunia, manusiawi dan beradab.
Baca juga: SIAPAPUN Capresnya, Erick Thohir Cawapres Penentu Kemenangan Pilpres 2024, Ini 3 Alasannya
Sementara, AHY juga telah teruji kepemimpinannya di Partai Demokrat.
Kamhar mengatakan, AHY berhasil membawa Demokrat keluar dari terpaan krisis dalam bentuk upaya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) setahun lalu.
"Serta berhasil merebut hati dan pikiran rakyat melalui konsistensi sikap politik melakukan advokasi kebijakan sebagai partai oposisi," ucapnya.
Ia mengeklaim, duet Anies-AHY menunjukkan pasangan sipil-militer yang intelektual, prodemokrasi dan menjunjung tinggi agenda reformasi.
Menurut Kamhar, keduanya juga dinilai bisa menjaga dan menahan diri dari menerabas pembatasan kekuasaan.
"Hasil survei ini tentunya menjadi perhatian tersendiri," pungkasnya.
Hasil survei AHY nomor 2
Sebelumnya, AHY menyodok ke nomor dua dari hasil survei Capres 2024 SMRC terbaru.
Hasil survei tersebut berdasarkan kategori pimpinan atau elite inti partai politik (parpol).
AHY berada di atas ketua umum parpol lainnya, kecuali Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang bertengger di urutan pertama.
Prabowo menempati urutan pertama dengan perolehan 42,2 persen responden. Sedangkan AHY mendapat 12,5 persen.
"Prabowo mendapat dukungan terbanyak sebesar 42,2 persen, disusul AHY (Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) dengan 12,5 persen, lalu Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB) 6,1 persen," kata Sirojudin dalam rilis yang disiarkan melalui channel Youtube, Kamis (7/4/2022).
Pada posisi keempat ada nama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (4,6 persen).
Sementara, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menempati posisi lima dengan 3,9 persen dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 3,2 persen di posisi berikutnya.
Selanjutnya di posisi tujuh ada Presiden PKS Ahmad Syaikhu dengan 1 persen.
Lalu posisi delapan ada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 1 persen.
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama para pengurus DPP. (Istimewa/Partai Demokrat)
Sementara itu, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri berada di posisi sembilan dengan 0,9 persen.
Terakhir di posisi sepuluh ada Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dengan 0 persen.
"Masih ada 24,5 persen yang belum tahu belum menentukan pilihan," ujar Sirojudin.
Sirojudin mengatakan, berkaca hasil survei, hingga kini belum ada tokoh pimpinan parpol yang mendekati eklektabilitas Prabowo Subianto.
Maka, menurutnya, apabila pemilu digelar saat ini, Prabowo akan memenangkan kontestasi tersebut.
Adapun responden dalam survei ini sebanyak 1.220 orang.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun survei dilakukan dengan metode multistage random sampling pada 13-20 Maret 2022.
Prabowo dan Ganjar bersaing
Sebelumnya, berbeda dengan SMRC, hasil survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukan ada 33 nama calon presiden yang memiliki elektabilitas dominan dalam simulasi terbuka.
Prabowo Subianto berada di urutan teratas dengan 21,9 persen, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 19,8 persen.
"Kalau menurut publik berdasarkan simulasi 33 nama ini memang tidak ada nama calon yang dominan. Bahkan, nama Pak Prabowo keunggulannya itu tidak signifikan dibanding Ganjar Pranowo," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei, Minggu (4/3/2022).
"Jadi beliau (Prabowo) hanya dapat 21,9 persen, Ganjar Pranowo 19,8 persen," urainya.
Adapun nama-nama calon presiden yang berada di bawah Ganjar yakni Anies Baswedan dengan 16,4 persen; Agus Harimurti Yudhoyono dengan 5,4 persen dan Ridwan Kamil dengan 5,3 persen.
Selain itu, ada nama Sandiaga Salahuddin Uno 4 persen; Khofifah Indar Parawansa 2,1 persen; Tri Rismaharini 1,7 persen; Susi Pujiastuti dan KH Ma'ruf Amin yang berada di 1,3 persen serta Erick Thohir 1,2 persen.
"Anies cukup kompetitif 16,4 persen, yaitu 3 teratas," papar Burhanudin.
Lebih lanjut, nama-nama lain berada di bawa 1 persen adalah Puan Maharani; Gatot Nurmantyo; M Mahfud MD; Hary Tanoesoedibjo; Sri Mulyani Indrawati; Andika Perkasa; Airlangga Hartarto; Ust Abdul Somad dan Habib Rizieq Shihab.
Kemudian Surya Paloh; Muhaimin Iskandar; Ahmad Syaikhu; Nadiem Makarim; Bambang Soesatyo; Salim Segaf Al-Jufri; Tito Karnavian; Suharso Monoarfa; Dudung Abdurachman; Budi Gunawan; Moeldoko; Zulkifli Hasan dan La Nyalla Mattalitti.
Sementara itu, sebanyak 1,3 persen menjawab nama-nama lain dan 11,3 persen lain tidak tahu dan tidak menjawab.
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang.
Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Unggul Tipis dari Ganjar, Disusul Anies Baswedan"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei SMRC: Prabowo Dapat Dukungan Terbanyak untuk Capres Elite Parpol"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Nilai Anies-AHY Pasangan Ideal, Saling Melengkapi untuk Pilpres 2024"