Berita Entertainment
Sering Kepergok Mesra Bareng Tata Cahyani Janda Tommy Soeharto, Berikut Biodata Bobby Tonelli
Berikut profil dan biodata Bobby Tonelli yang sering kepergok mesra bareng Tata Cahyani, mantan istri Tommy Soeharto.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Bobby Tonelli yang sering kepergok mesra bareng Tata Cahyani, mantan istri Tommy Soeharto.
Foto-foto mesra Bobby dan janda Tommy Soeharto tersebut terungkap dalam instagram @btonelli.
Setidaknya ada empat foto mereka dalam kegiatan yang berbeda.
Bahkan mereka juga tampak berfoto mesra di hari valentine.
Lantas, siapa sebenarnya Bobby Tonelli?
Melansir dari WIkipedia, Robert Tonelli Jr. atau dikenal sebagai Bobby Tonelli adalah aktor dan pembawa acara televisi Amerika yang telah muncul di beberapa film Hollywood termasuk Cages , Running Red , No Tomorrow , dan The Darwin Conspiracy , serta berbagai serial televisi Singapura.
Bobby Tonelli lahir dan besar di Las Vegas, Nevada. Dia bersekolah di Chaparral High School di sana dan lulus pada tahun 1994.
Dia memiliki karir yang menjanjikan dalam bisbol sebagai pelempar bola sampai dia mengalami cedera.
Tonelli datang ke beberapa perguruan tinggi kecil di California dengan harapan dapat merehabilitasi bahu dan karir pelemparan bisbol profesionalnya.
Setelah meninggalkan bisbol pada tahun 1997, ia terjun ke industri fashion secara kebetulan dan melakukan perjalanan ke seluruh Asia Tenggara sebagai model cetak dan runway, bekerja untuk perusahaan seperti Donna Karan , Versace , Levi's , dan Louis Vuitton .
Pada tahun 1998, Tonelli melakukan perjalanan ke Eropa untuk melanjutkan modeling di mana ia juga menghadiri The Actors Center di London.
Dia juga belajar dengan beberapa pelatih akting terkenal di AS, termasuk Ivana Chubbuck , Howard Fine , dan John Holma.
Dari 1999 hingga 2004, karir akting Tonelli terdiri dari peran-peran kecil di televisi dan film layar lebar.
Pada tahun 2002, keterlibatannya dalam film fitur Singapura Cages dimulai setelah pertemuan kebetulan dengan sutradara Graham Streeter .
Karena latar belakang seni sebelumnya sebagai pelukis ulung, Tonelli memilih untuk melukis semua seni karakter Ethan di film itu.
Selama ini ia juga membintangi film pendek eksperimental Hallelujah yang juga disutradarai oleh Streeter.
Karier Tonelli di industri hiburan terus melesat hingga sekarang.
Kabar Tata Cahyani
Tata Cahyani kini tampak sedang bahagia menikmati hidupnya.
Lewat akun Instagram miliknya pada Senin (29/11/2021), Tata Cahyani tampak asyik berjoget dengan Jennifer Jill.
Keduanya kompak bersenandung menyanyikan lagu "I Wil Survive" milik Cake.
Penggemar Tata Cahyani pun membanjiri kolom komentar dengan pujian.
"Mbak Tata cantik banget...," puji akun yang lain.
"Mbak Tata awet muda. Dua2 nya cantik," sanjung yang lain.
Berikut videonya: LINK
Seperti diketahui, Tata Cahyani sempat membina rumah tangga Tommy Soeharto.
Namun, setelah bercerai, ia keluar dari kehidupan keluarga Cendana.
Wanita cantik ini tinggal di Singapura bareng dua anak remajanya, Gayanti Hutami dan Dharma Mangkuluhur.
Belum lama ini, ia juga sempat ramai diberitakan menjalin hubungan dengan aktor Hollywood Bobby Tonelli.
Kabar Tommy Soeharto
Sementara itu, Satgas BLBI baru saja menyita aset Tommy Soeharto seluas 124 hektar di kawasan Dawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Dipekirakan, nilai aset tersebut antara Rp 600 miliar hingga Rp 1,2 miliar.
Penyitaan aset tersebut pun mendapat reaksi dari Tommy Soeharto. Tommy tak diam begitu saja. Dia akan melakukan perlawanan dengan langkah hukum.
Setelah Tommy Soeharto, apakah Satgas BLBI juga akan menyita aset kakak Tommy, yakni Tutut Soeharto?
Nama Tutut Soeharto ikut masuk dalam daftar obligor prioritas dalam dokumen Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI.
Perusahaan Tutut yang masuk radar Satgas BLBI adalah PT Citra Cs, yang terdiri dari PT Citra Mataram Satriamarga, PT Marga Nurindo Bhakti, dan PT Citra Bhakti Margatama Persada.
Namun, Satgas BLBI belum memutuskan menyita aset Tutut Soeharto dalam waktu dekat. Pihak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak bisa menyampaikan jadwal penyitaan alias dirahasiakan.
"Semuanya kita laksanakan, tapi rencana itu tentunya tidak bisa kami sampaikan, pada saatnya nanti Ketua Satgas pasti akan mengupdate kepada media apa-apa yang sudah dilaksanakan oleh satgas," kata Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN Kemenkeu, Tri Wahyuningsih Retno Mulyani dalam bincang DJKN, Jumat (12/11/2021).
Dia menjelaskan, saat ini satgas akan berfokus kepada aset-aset yang telah disita terlebih dahulu. Sementara, penilaian aset Tommy Soeharto belum selesai dihitung.
Semula, satgas memperkirakan nilai aset itu mencapai Rp 600 miliar. Namun jika harga tanah mencapai Rp 1 juta/meter, maka nilai aset bisa berjumlah dua kali lipat atau Rp 1,2 triliun.
Selain Tommy, satgas menyita aset Nirwan Dermawan Bakrie dan Indra Usmansyah Bakrie, serta sejumlah obligor/debitor lainnya.
"Sementara kita fokus untuk selesaikan keempat (obligor/debitor) ini. Untuk Satgas BLBI kita dibagi per Pokja, kemudian kita juga ada pelaksana lain, ada khusus tanah dan sebagainya. Jadi kita bergerak secara bersama-sama," ucap Ani.
Ani mengatakan, satgas tidak bisa merinci langkah apa yang akan dilakukannya ke depan, mengingat hal tersebut adalah bagian dari aksi.
Namun jika ada perkembangan, Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban akan berkoordinasi dan mengupdate segala informasi yang telah dilakukan.
"Enggak mungkin kami sampaikan, karena saya juga baru selesai rapat terkait tindak lanjut, karena itu tidak mungkin kami sampaikan. Biarlah tim ini bekerja, nanti kalau memang harus disampaikan, pasti akan disampaikan oleh Ketua Satgas," pungkas Ani.
Setelah asetnya disita Satgas BLBI, Tommy Soeharto pun bereaksi. Pangeran Cendana itu mengaku akan segera melakukan langkah hukum.
”Nanti ada langkah hukum,” kata Tommy usai kegiatan peresemian rest area modern sistem digital 4.0 untuk truk dan Pasar Induk Modern di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Rabu (10/11).
Satgas BLBI sebelumnya diketahui telah menyita aset PT TPN milik putra bungsu Presiden ke-2 RI, Soeharto itu pada Jumat (5/11) silam.
Aset yang disita berbentuk tanah seluas 124 hektare (ha) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Tanah itu bernilai sekitar Rp 600 miliar-Rp1,2 triliun.
Adapun lokasi rest area dan pasar induk modern yang kemarin diresmikan Tommy juga berada dalam area kawasan Industri Mandala Pramata Permai, di kawasan Dawuan, Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Meski demikian, pihak Tommy mengatakan tidak ada keterkaitan lahan yang diresmikannya untuk rest area modern dengan penyitaan lahan yang dilakukan Satgas BLBI tersebut.
"Enggak ada," kata pengawal Tommy.
Manajemen PT Mandala Pratama Permai mengatakan depo logistik, pengolahan air, dan pasar induk yang diresmikan Tommy itu tidak berada di atas tanah yang disita pemerintah.
"Tidak ada kaitannya dengan masalah BLBI. Tidak ada BLBI di sini. Kalau tidak diizinkan berarti kita tidak bisa launching," ujar Operasional dan Asisten Direktur, Muhammad Haykal mewakili PT Mandala Pratama Permai.
PT Mandala Pratama Permai adalah perusahaan lain milik Tommy. Ia menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama di perusahaan tersebut.
Adapun rest area yang diresmikan Tommy dibangun sebagai hasil kerjasama dengan Bintang Baru Raya (BBR) Logistik.
Rest area yang diberi nama Mandala Pratama Dawuan itu diklaim sebagai rest area pertama di Indonesia yang menerapkan sistem digital terintegrasi.
Nama Tommy Soeharto belakangan memang mencuat ke publik karena terjerat kasus BLBI pada 1998 silam.
Perusahaan Tommy kala itu, PT Timor Putera Nasional, menjadi debitor di beberapa bank yang menerima dana BLBI.
Outstanding nilai utang PT Timor Putera Nasional kepada pemerintah yang ditagihkan oleh Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) setelah ditambahkan Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara (10 %) adalah sebesar Rp 2.612.287.348.912,95 sesuai PJPN-375/PUPNC.10.05/2009 tanggal 24 Juni 2009.
Satgas BLBI sudah memanggil Tommy untuk datang di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. Namun, pada pemanggilan yang dijadwalkan 26 Agustus lalu Tommy tidak hadir dan hanya mengirim utusan.
Karena Tommy tak kunjung melunasi utangnya itu, Satgas BLBI kemudian menyita sejumlah aset Tommy.(*)