Liga Indonesia
Biodata Ronaldinho, Eks Pemain Barcelona dan AC Milan yang Resmi Didatangkan Rans Cilegon FC
Berikut Biodata Ronaldinho, eks Barcelona dan AC Milan yang resmi Didatangkan Rans Cilegon FC milik Raffi Ahmad, Selasa (29/3/2022).
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id,- Berikut Biodata Ronaldinho, eks Barcelona dan AC Milan yang resmi Didatangkan Rans Cilegon FC milik Raffi Ahmad, Selasa (29/3/2022).
Seperti diketahui, klub milik selebriti papan atas Raffi Ahmad bakal menjadi klub promosi di Liga 1 musim depan.
Memasuki jeda sebelum akhirnya memasuki musim baru, Rans Cilegon FC langsung membuat kejutan.
Kejutan tersebut adalah Rans Cilegon FC resmi mendatangkan Ronaldinho hari ini, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Biodata Bojan Krkic: Eks AC Milan dan Barcelona yang Dirumorkan Gabung Rans Cilegon FC
Peresmian itu diumumkan dalam rangka hari jadi RANS Cilegon FC yang pertama di restige Image Motorcars, Pluit, Jakarta Utara

Chairman Rans Cilegon FC, Rudi Salim mengatakan sebenarnya ada dua legenda sepakbola dunia yang tengah didekati, akan tetapi baru Ronaldinho yang sudah menerima pinangan RANS Cilegon FC.
“Kami datangkan dua pemain dunia. Satu sudah confirm satu lagi masih fifty-fifty. Ini tujuannya untuk meningkatkan kembali animo olahraga Indonesia. Semoga nanti sudah bisa ada penonton,” kata Rudi Salim seperti dikutip SURYA.co.id dari Tribunnews.
Sementara itu, Ronaldinho yang telah resmi menjadi pemain RANS Cilegon FC menyampaikan salam melalui video singkatnya.
“Halo Indonesia, halo Rudi Salim, Raffi. Sampai jumpa di RANS Cilegon FC,” kata Ronaldinho.
Seperti apa rekam jejak, profil dan Biodata Ronaldinho yang resmi didatangkan oleh Rans Cilegon FC? Berikut selengkapnya.
Biodata Ronaldinho
Dilansir dari Tribunnewswiki, Ronaldinho lahir di Porto Alegre, Rio Grande do Sul, Brasil pada 21 Marert 1980.
Orangtua Ronaldinho adalah Joao Moreira dan Dona Miguelina de Assis.
Ronaldinho mempunyai satu kakak laki-laki Roberto dan kakak perempuan bernama Deisi.
Ronaldinho memiliki dua istri yakni Priscilla Coelho and Beatriz Souza.

Joao Moreira adalah anak dari Ronaldinho.
Semasa kecil, Ronaldinho tumbuh dan berkembang dari kehidupan favela atau lingkungan kumuh dan penuh dengan aktivitas kriminal.
Orangtua Ronaldinho bekerja keras demi menghidupi ketiga anak mereka.
Sang ayah meninggal dunia pada saat Ronaldinho masih berusia delapan tahun.
Awal Karier
Ronaldinho terinspirasi dari perjalanan karier sang kakak Roberto dan sering berlatih bersama.
Roberto lah yang mengajari Ronaldinho teknik-teknik dasar dalam mengolah si kulit bundar, setelah ayah mereka meninggal.
Hingga pada usia tujuh tahun, Ronaldinho sudah lihai menggocek bola dan melakukan juggling.
Sejak usia muda, Ronaldinho sudah terkenal hebat dan sering bermain dengan orang yang lebih tua.
Ronaldinho merupakan gabungan dari nama aslinya Ronaldo dan imbuhan 'inho' yang berarti kecil.
Sebelum terjun ke sepak bola, Ronaldinho sering bermain di cabang lain seperti futsal dan bola pantai.
Dua olahraga itu juga ikut andil membuat skill Ronaldinho berkembang.
Ronaldinho masuk akademi Gramio pada 1987 dan setahun setelahnya memulai debut profesional pada ajang Copa Libertadores 1998.
Ronaldinho langsung menunjukkan prestasinya di usia yang masih 18 tahun.
Yaitu dengan mencetak 23 gol dalam 48 laga pada 1999.
Satu di antaranya dengan mengelabuhi trik olah bola mantan kapten timnas Brasil dalam laga Gremio vs Internacional.
Harum nama Ronaldinho sampai tercium hingga London, Inggris.
Arsene Wenger dahulu ingin membawa Ronaldinho ke Arsenal, namun terkendala persoalan kuota pemain non-Eropa dan skandal paspor palsu di Brasil.
Di Paris Saint Germain
Pada pertengahan 2001, Ronaldinho akhirnya mendarat di klub ibukota Perancis, Paris Saint-Germain dengan mahar 5 juta euro (Rp. 79 miliar).
Paris Saint-Germain kala itu masih tim liliput dan hanya punya sedikit bintang seperti Nicolas Anelka dan gelandang legendaris Nigeria, Jay-Jay Okocha.
Dua musim dijalani Ronaldinho dengan baik meski sempat memiliki konflik dengan pelatihnya, Luis Fernandez.
Performa apik Ronaldinho di klub kota mode itu membuat Barcelona tertarik dan merekrutnya.
Uniknya, Ronaldinho adalah opsi ketiga bintang yang didatangkan, setelah sebelumnya raksasa Liga Spanyol itu gagal mendatangkan David Beckham (ke Real Madrid) dan Thierry Henry (Arsenal).
Berlabuh ke Barcelona
Kala itu, tawaran Barcelona sebesar 30 juta euro (RP. 475 miliar) berhasil mengalahkan Manchester United yang juga menginginkan pemain ini.
Bisa dikatakan, Ronaldinho adalah kepingan emas yang mengawali kejayaan Barcelona sejak musim 2003-2004.
Klub berjuluk Azulgrana kala itu sedang berupaya mengembalikan identitas sepak bola umpan satu-dua ala filosofi Johan Cruyff.
Datangnya Ronaldinho dengan dua kaki seniman mampu menjadi penggerak dan inspirator permainan bagi rekan-rekannya.
Banyak aksi mengundang decak kagum dari Ronaldinho di Barcelona yang sangat melekat dalam benak pecinta sepak bola dunia.
Satu di antaranya adalah gol unik dalam leg pertama fase 16-besar Liga Champions Eropa musim 2004-05 melawan Chelsea.
Hanya jenius dan seniman bola murni yang bisa mencetak gol demikian.
Hal fenomenal lain dari Ronaldinho adalah tepuk tangan apresiasi atau standing applause dari suporter rival, Real Madrid dalam laga El Clasico 19 November 2005.
Bermain di markas lawan, Santiago Bernabeu, Ronaldinho menampilkan sebuah mahakarya seni sepak bola yang hampir mustahil dilakukan lagi oleh manusia untuk ratusan bahkan ribuan tahun ke depan.
Tarian samba Ronaldinho meliuk-liuk deras, membuat bek Real Madrid dan kipernya, Iker Casillas bingung apa yang sedang mereka hadapi kala itu.
Dua gol berhasil Ronaldinho cetak pada laga itu dan berbuah tepuk tangan meriah dari suporter Real Madrid.
Ronaldinho adalah pemain kedua Barcelona yang mendapatkan hal serupa pasca Diego Maradona pada medio 1980-an.
Musim itu memang yang terbaik bagi Ronaldinho.
Bakat alami, teknik luar biasa dan bumbu trik-trik olah bola memikat sangat lekat sebagai atribusi Ronaldinho.
Ketika kakinya menyentuh dan menggiring bola, Ronaldinho bak Picasso yang sedang memegang kuas dan menelurkan daya imajinasi.
Ronaldinho adalah master dalam trik sepak bola bernama elastico.
Performa apiknya ikut membawa Barcelona menjadi juara Liga Spanyol dan Liga Champions Eropa 2005-2006.
Sebelumnya, Ronaldinho juga meraih Balon d’Or 2005.
Sebenarnya ada hal spesial lain yang Ronaldinho lakukan selain mencetak gol atau memukau jagad sepak bola melalui gocekannya.
Hal itu tak lain adalah membimbing Lionel Messi ketika masih memulai awal karier profesionalnya di Barcelona.
Ronaldinho lah yang membuat Lionel Messi nyaman dan terintegrasi dengan skuat senior Barcelona ketika usianya masih belasan tahun
AC Milan
Ronaldinho datang ke AC Milan yang sedang tidak begitu baik pada musim 2008-2009.
Ronaldinho segera menjadi andalan lini serang, terlebih di saat Ricardo Kaka pindah ke Real Madrid pada musim panas 2009.
Awal istimewa sempat Ronaldinho jalani ketika membukukan gol pertama dalam laga derbi melawan Internazionale, 28 September 2008.
Menangi Piala Dunia Bersama Timnas Brazil
Ronaldinho beberapa kali bermain untuk tim junior Brasil mulai dari U-17, U-20 dan U-23 sejak 1997 hingga 1999.
Debut tim nasional senior Ronaldinho alami dalam laga persahabatan melawan Latvia pada 1999.
Ronaldinho menjadi bagian dari skuat Selecao yang memenangi Copa America 1999 dan Piala Dunia 2002.
Gol tendangan bebas jarak jauh pada laga melawan Inggris di perempat final Piala Dunia 2002 adalah aksi monumental Ronaldinho di ajang internasional.
Namun, pada Piala Dunia 2006 Ronaldinho gagal membawa Brasil melaju ke tangga juara meski kala itu skuat tersebut diisi oleh pemain-pemain top seperti Ronaldo Lima, Kaka, Adriano dan Robinho.