SOSOK Asli TNI Gadungan yang Catut Jenderal Andika Perkasa di Undangan Nikah, Terungkap Motif Licik

Sosok asli Slamet Iskandar Syah (32) TNI gadungan yang ditangkap di Brebes, Jawa Tengah pada Senin (21/3/2022). 

Editor: Musahadah
ist/dok kodim
Oknum TNI Gadungan yang Ngaku Ajudan Jenderal Andika Perkasa ditangkap di Brebes. Terungkap motif liciknya menipu. 

SURYA.CO.ID - Sosok asli Slamet Iskandar Syah (32) TNI gadungan yang ditangkap di Brebes, Jawa Tengah pada Senin (21/3/2022). 

Slamet Iskandar Syah ditangkap berkat undangan pernikahan yang mencatut nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Pria asal Songgom Lor, Songgom, Brebes itu ditangkap saat akan menikah.

Danramil Songgom, Kapten Infanteri Sutarno menuturkan awal penangkapan anggota TNI gadungan tersebut bermula dari Babinsa setempat menerima laporan dari kepala dusun.

Dalam laporan tersebut menyatakan kampungnya ada anggota TNI yang berpangkat Letnan Dua (Letda) Infanteri, meminta izin akan melangsungkan pernikahan secara militer.

Maksudnya yakni upacara pedang pora yang direncanakan di Hotel Grand Dian Brebes pada 23-24 Maret 2022.

Baca juga: FAKTA Oknum TNI Gadungan Ditangkap di Brebes, Ngaku Ajudan Jenderal Andika dan Sebar Undangan Nikah

"Mendapatkan laporan itu, pada Senin 21 Maret 2022, Babinsa setempat dan anggota unit intel Kodim Brebes wilayah Kecamatan Songgom, langsung melakukan penyelidikan awal untuk meyakinkan informasi tersebut," jelasnya.

Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan adanya kejanggalan pada surat undangan pernikahan yang mencantumkan kehadiran Panglima TNI beserta para pejabat lainnya.

Dalam undangan tanggal akad nikah tercantum pada 22 November 2021.

Sementara pesta pernikahan diadakan pada Rabu-Kamis (23-24/3/2022).

Dalam undangan juga tercantum turut mengundang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Tidak hanya Panglima, dalam undangan juga tercantum sejumlah nama jenderal.

Antara lain Mayjen Indra Hidayat, Letjen AM Putranto, Mayjen Tito Sumarsono, Mayjen Agus Salim, Mayjen Rudi Hartono, Mayjen Teguh dan sebagainya.

"Kemudian akhirnya pelaku bersama calon istrinya yang sedang hamil, Suci Damayanti beralamat di Kebon Jeruk Jakarta Barat, dibawa ke Kodim Brebes pada pukul 16.00 WIB untuk dilakukan pendalaman," tuturnya.

Saat diinterogasi, kata Kapten Infanteri Suyatno, pelaku tidak dapat nenunjukan identitas sebagai anggota TNI.

Lalu siapa sebenarnya Slamet Iskandar Syah? 

Ilustrasi TNI. Seorang kolonel TNI jadi korban salah tangkap di Malang. Berikut ini diuraikan kronologinya.
Ilustrasi TNI.(kompas.com)

Kepada keluarga calon istri dia mengaku anggota TNI-AD dari kesatuan Kopassus dan ajudan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

Namun ternyata pelaku sebelumnya bekerja sebagai security di Bank BCA Matraman Jakarta.

Warga Songgom Lor, Songgom, Brebes ini mengaku sebagai anggota TNI untuk mempermudah aksi penipuan dalam hal werfing (rekrutment TNI).

Pasi Intel Kodim Brebes, Kapten Infanteri Suyatno mengungkap, pelaku pernah menipu anggota TNI dari Yonif 407/PK dengan nominal uang senilai Rp 155 juta.

"Pelaku menjanjikan anak dari korban bakal lulus calon bintara tahun ini," kata Kapten Infanteri Suyatno.

"Kemudian, pelaku diserahkan ke Subdenpom IV/ Brebes untuk ditindaklanjuti," sambungnya.

Setelah diinterogasi di Subdenpom, pelaku akhirnya dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes sekitar pukul 21.30 WIB.

Slamet Iskandar dilaporkan dengan dugaan penipuan.

Adapun barang bukti yang ikut diserahkan ke Subdenpom Brebes meliputi 1 setel pakaian PDL TNI yang dibeli di Pasar Senen Jakarta, baret Kopassus, foto yang bersangkutan dengan pakaian dinas TNI.

Lalu foto Danrem Madiun, KTP TNI palsu yang dibuat di Jakarta dengan NIK dari Kecamatan Songgom, KTP dengan pekerjaan swasta, daftar nominatif siswa Calon Bintara (Caba) PK palsu yang dibuat.

Kemudian dua SIM yaitu A dan C, kartu keanggotaan fitness, dompet warna hitam, 1 kunci sepeda motor berlogo marinir, 1 kunci kontrakan berlogo Akmil.

1 unit mobil Avanza type E dengan nopol F-1129-CQ beserta STNK, kartu BBJS, 5 kartu ATM, 1 kartu NPWP, 1 kartu member Alfamart, slip bukti transfer uang sejumlah Rp 50 juta dan Rp 60 juta, 1 tas pinggang hitam, 1 tas perempuan warna hitam, 1 dompet merah, serta uang cash Rp 26,5 juta.

Petugas juga melakukan pengecekan terhadap ponsel pelaku untuk mencari infomasi terkait jaringan sindikatnya itu.

Untuk foto-foto pelaku yang menggunakan baju dinas TNI di media sosial juga diminta dihapus.

Lalu kasus dugaan penipuan ini dilimpahkan ke Satreskrim Polres Brebes sekitar pukul 21.30 WIB. (tribun jateng)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved