Konflik Rusia vs Ukraina

Bikin Heboh, Vladimir Putin Hadiri G-20 di Bali, China Mendukung, AS Serukan G-20 Depak Rusia

Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova, yang menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali.

Editor: Suyanto
PAU168.COM
Presiden Rusia Vladimir Putin 

SURYA.co.id.co.id I Rusia menjadi sorotan dunia setelah melakukan invasi militer ke Ukraina. Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, pun ramai-ramai melawan Rusia dengan sejumlah kebijakan, termasuk sanksi ekonomi dan perbankan Rusia.

Kini kehebohan muncul dari Jakarta, tepatnya dari Duta Besar (Dubes) Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobyova, yang menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Bali.

Pernyataan Dubes Lyudmila Vorobyova disampaikan, pada Rabu (23/3/2022) dan langsung menjadi menu berita riuh media-media dunia.

Reuters, The Sydney Morning Herald, Channel News Asia, Fox News, BBC, dan sejumlah media asing lainnya menurunkan berita yang judulnya hampir sama 'Presiden Rusia Vladimir Putin akan Menghadiri Pertemuan G20 di Bali'.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali, Indonesia, akhir tahun 2022 mendatang.

Baca juga: UPDATE Perang Ukraina, Para Wanita Angkat Senjata, Sesumbar Putin: Anda Harus Membayar

Baca juga: SOSOK Pierre Zakrzewski, Wartawan Perang Irak, Afghanistan hingga Suriah yang Tewas di Ukraina

BACA JUGA:  Rusia Bombardir Kota Maripuol, Ini Target Strategisnya

Tentara Rusia dengan kendaraan lapis baja bergerak menuju daratan Ukraina di jalan dekat Armiansk, Krimea,
Tentara Rusia dengan kendaraan lapis baja bergerak menuju daratan Ukraina di jalan dekat Armiansk, Krimea, (Aljazeera)

Sejumlah negara anggota G20 yang menginginkan agar Rusia dikeluarkan dari kelompok tersebut. Namun hal itu tidak serta merta membuat Vladimir Putin mundur dari rencana menghadiri KTT G-20 di Bali.

Menanggapi seruan itu, Lyudmila Vorobyova berpendapat bahwa reaksi negara barat terhadap Rusia tidak proporsional.

"Tidak hanya G20, banyak organisasi berusaha untuk mengeluarkan Rusia. Reaksi Barat benar-benar tidak proporsional," katanya dalam konferensi pers pada Rabu (23/3/2022) seperti dilansir dari Reuters.

Baca juga: Liga Inggris, Sanksi Abramovic Resmi Berlaku, Chelsea Dilarang Jual Tiket dan Wajib Tutup Toko

Baca juga: KEHEBATAN Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Berhasil Menjebol Pertahanan Udara Ukraina

Keinginan Amerika dan sekutu barat untuk mengeluarkan keanggotaan Rusia dalam kelompok G20 tampaknya tidak akan mudah.

Sejumlah negara yang tergabung dalam G20 seperti China, India, dan Arab Saudi, kemungkinan akan menggunakan veto untuk membatalkan usul barat tersebut.

Sebagai informasi, veto adalah hak konstitusional penguasa untuk mencegah, menyatakan, menolak, atau membatalkan keputusan.

Sementara Indonesia saat ini dipercaya sebagai presidensi G20. Acara puncak pertemuan para pemimpin G20 akan dilaksanakan di Bali akhir tahun ini.

Kecaman dari China

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis pekan lalu memberi pernyataan keras tentang gagasan mengecualikan Rusia dari KTT G20 yang akan dilaksanakan di Bali Oktober nanti di bawah presidendi Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved