Berita Gresik
HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang Makanan di Kabupaten Gresik Terpaksa Naikkan Harga
Harga minyak goreng kemasan semakin naik, membuat pedagang makanan kalang kabut.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK – Harga minyak goreng kemasan semakin naik, membuat pedagang makanan kalang kabut.
Terutama para pedagang kecil keliling. Tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga jual.
Harga minyak goreng yang telah ditetapkan sebesar Rp 14 ribu per liter untuk kemasan premium sebenarnya masih langka.
Kali ini pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan awal bulan Februari.
Harga minyak goreng akan mengikuti keekonomian.
Kecuali minyak goreng curah yang masih disubsidi sebesar Rp 14 ribu per liter.
Rusdi (54) seorang pedagang makanan pempek keliling tidak bisa berbuat banyak.
Dia tetap berjualan dengan terpaksa menaikkan harga.
Pedagang yang setiap hari keliling mendorong gerobak pempek di kawasan Kebomas, Gresik ini hanya bisa pasrah.
Menurutnya harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter susah dicari, sekarang malah mau naik lagi.
Pria yang sudah berjualan selama enam bulan terpaksa beralih.
Biasanya menggunakan minyak goreng kemasan, kini beralih ke minyak goreng curah.
“Terpaksa saya naikkan, dari Rp 2 ribu menjadi Rp 2.500 satu pempek ini,” kata dia sambil melayani pembeli, Kamis (17/3/2022).
Hal yang sama juga dialami Isman (56) pedagang makanan lalapan.
Jika regulasi HET dicabut, harga minyak goreng akan merangkak naik.
Bahkan bisa di atas Rp 20 ribu per liternya. Hal ini tentu memberatkan para pedagang makanan.
“Mau bagaimana lagi,” kata dia pasrah.
Harga minyak goreng kemasan yang tidak lagi Rp 14 ribu tentu membuat masyarakat kaget.
Di Kabupaten Gresik harga minyak goreng kemasan 2 liter dijual seharga Rp 40 ribu hingga Rp 46 ribu.
Sedangkan minyak goreng 1 liter dijual Rp 20 ribu.