Ramadan 2022

Amalan Sunnah Sebelum Puasa Ramadhan Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Bulan suci Ramadhan 2022 tinggal hitungan hari, ada baiknya mengetahui sejumlah amalan yang dilaksanakan sebelum Puasa Ramadhan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
Picsart
Ilustrasi Ramadhan 

SURYA.CO.ID - Bulan suci Ramadhan 2022 tinggal hitungan hari, ada baiknya mengetahui sejumlah amalan yang dilaksanakan sebelum Puasa Ramadhan.

PP Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1443 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

"1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 2 April 2022 Masehi," demikian tulis maklumat tersebut.

Namun, kepastian Puasa Ramadhan masih tetap menunggu hilal dan sidang isbat yang akan disampaikan Kemenag RI.

Meski begitu, umat Islam bisa bersiap-siap mulai sekarang. Ada berbagai amalan yang dianjurkan, di antaranya:

1. Puasa Qadha

Puasa Qadha adalah puasa pengganti yang wajib hukumnya dilaksanakan, bagi mereka yang meninggalkan Puasa Ramadhan di tahun lalu.

Puasa Qadha boleh dilakukan kapan saja, kecuali hari-hari yang dilarang, dan sebelum datang Puasa Ramadhan selanjutnya.

Berikut bacaan niat Puasa Qadha Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

2. Baca doa

Melansir dari Instagram, Abdullah Gymnastiar atau AA Gym ada beberapa doa yang bisa dibaca sebelum bulan Ramadhan. Yaitu doa agar disampaikan ke bulan Ramadhan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Artinya : “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (umur) kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad).

Bacaan doa tersebut dicontohkan Rasulullah SAW.

Disebutkan bahwa Rasulullah SAW, apabila melihat hilal pada Ramadhan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

"Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam.

Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah." (HR. Tirmidzi).

Selain doa tersebut, ada pula doa lainnya diriwayatkan Ibnu Rajab dari Yahya bin Abi Katsir dalam kitab Lathaif al-Ma'arif, Hal: 158).

اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً

“Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.”

3. Memantapkan hati

Menyambut Bulan Ramadhan harus dengan hati suka cita.

Sebab bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan kemuliaan.

Abu Hurairah berkata bahwa Nabi SAW. bersabda: "Shalat yang lima waktu, Jumat ke Jumat, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara masing-masing selama kesalahan besar dijauhi."

Abu Sa'id al-Khudri ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya dan ia menjaga diri dari segala apa yang patut dijaga, dihapuskanlah dosanya yang sebelumnya." (HR Ahmad dan Baihaqi).

Abu Hurairah berkata, "Telah bersabda Rasulullah SAT: 'Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu'." (HR Ahmad dan Ash-habus Sunan)

Hendaknya kita memantapkan hati untuk mendapatkan sejumlah keutamaan Bulan Ramadhan tersebut, agar menjadi Muslik yang bertaqwa.

4. Ziarah kubur

Di kalangan umat Muslim Nahdlatul Ulama (NU) dianjarkan untuk berziarah kubur atau mendoakan orangtua yang meninggal dunia.

Mengirim doa untuk para leluhur sekaligus bertawassul kepada mereka, dengan harapan semoga Allah SWT membarikan keselamatan dan berkah dalam menjalankan puasa selama satu bulan penuh.

Tawassul adalah aktivitas untuk mengambil sarana atau wasilah agar doa atau ibadah kita dapat diterima Allah SWT, sebagaimana dalam Surat al-Maidah ayat 35

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. al-Maidah: 35).

5. Saling memaafkan

Sebelum melaksanakan Puasa Ramadhan, hendaknya saling memafkan, kepada siapa saja, terumata jika pernah berbuat salah.

Hal tersebut adalah upaya untuk mensucikan diri secara batin.

Surat al-Baqarah ayat 178

 ...فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih" (QS. 2:178)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved