Mantan Buronan Sukses Jadi Pengusaha Tempe, Warga Eks Dolly Surabaya Segera Luncurkan Produk Baru

Cara menyulut api amarah warga sekitar, PSK, dan muncikari di sana, kala itu, mudah saja.

Bermodal argumen bahwa seiring dengan penutupan Dolly, penghasilan hidup mereka bakal hilang.

Ratusan warga yang sejatinya kebingungan dengan situasi saat itu, langsung naik pitam. 

"Sempat ada bakar-bakar. Untungnya tidak ada chaos, kalau terjadi bisa bahaya," kata Jarwo saat ditemui di rumahnya Jalan Kupang Tembusan II, Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, Jumat (4/3/2022).

Puncaknya, ketika aparat kepolisian mulai melakukan penangkapan terhadap sejumlah nama-nama orang yang dianggap sebagai provokator aksi.

Itu dilakukan pada medio sebelum dan sesudah Lebaran tahun itu.

Ada sembilan orang yang ditetapkan sebagai tersangka karena bertindak sebagai provokator.

Jumlah tersebut didapat dari 29 orang yang diamankan aparat kala itu.

Nama Jarwo sejatinya juga masuk dalam buruan target operasi (TO) aparat.

Namun, ia keburu kabur setelah mendapati informasi adanya penangkapan terhadap puluhan orang warga beberapa waktu sebelumnya.

Seingat Jarwo, pelariannya itu berlangsung kurun waktu dua bulan.

Pada momen pelarian itulah, titik baliknya untuk move on dari ketergantungan mengandalkan keberadaan Gang Dolly untuk mengais rejeki, mulai perlahan sirna.

Selama pelariannya itu, ia acap berpindah-pindah tempat.

Mulai dari kediaman teman-temannya hingga kediaman keluarga yang berkenan menampungnya.