Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
UPDATE PEMBUNUHAN SUBANG: Paman Yoris Berharap Polisi Tangkap Pelaku, Rela Terima Tudingan Buruk
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang semakin tak jelas arahnya, lantaran terlalu banyak opini publik yang ikut tercampur.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang semakin tak jelas arahnya, lantaran terlalu banyak opini publik yang ikut tercampur.
Hal itu lantaran banyak di antara publik yang mengikuti kasus pembunuhan ini selama tujuh bulan, tidak sabar dengan hasil dari pihak kepolisian yang dinilai terlalu lamban.
Mulai dari dugaan keterkaitan Danu dalam kasus Subang, hingga tudingan warganet pada paman Yoris yang tak lain adalah Kades Jalan Cagak Indra Zaenal.
Baca juga: SOSOK Heri Susanto dalam Kasus Subang: Dampingi Saksi Kunci, Hubungan dengan Danu Dikabarkan Retak
Sejak awal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang naik, Indra Zaenal dikethaui kerap mengunggah konten-konten yang berisi tentang penjelasan langsung di lokasi kejadian.
Namun, beberapa waktu terakhir, Indra tidak begitu aktif membuat konten hingga menimbulkan tudingan dari publik.
Melansir dari Tribun Jabar, Indra Zaenal akhirnya kembali muncul ke publik dnegan mengunggah sebuah video di kanal Youtube miliknya.
Namun kali ini, paman Yoris tersebut memberikan pesan kepada kepolisian hingga pengikutnya terkait kasus Subang.
Hal ini diungkapkan Indra Zaenal lewat tayangan kanal Youtube-nya, dikutip Tribunjabar.id, Jumat (11/3/2022).
Indra mengungkapkan dirinya bisa kembali tampil setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Kades Jalan Cagak, Subang.
Ia pun mengungkapkan telah melakukan beberapa kegiatan.
Mulai dari rapat di Kabupaten Subang hingga rapat di Kedinasan Lingkungan Hidup.
Lalu, Indra Zaenal menegaskan alasan dirinya mengungkapkan hal tersebut untuk menghindari tudingan.
“Jadi saya membuat konten sore hari sengaja takut dibilang Kades gak ada kerjaannya, cuma buat konten,” ujar Indra Zaenal.
Kades itu menjelaskan dirinya membuat konten ia lakukan di sela-sela waktu luangnya.
Kendati begitu, Indra tak ambil pusing atas tudingan tersebut.
Lebih lanjut, paman Yoris tersebut memberikan pesan terkait kasus Subang.
Ia mengaku lama tak membahas kasus Subang, sementara ini dirinya hanya bisa memberikan pesan.
Indra menyampaikan pesan tersebut kepada kepolisian, Polda Jabar dan para pengikutnya.
Ia mengaku berharap pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus Subang yang menimpa keluarganya.
“Saya berharap kepada kepolisian untuk secepatnya bisa mengungkap kasus ini,”
“Saya juga berharap kepada rekan-rekan semua, khususnya warga Desa Jalan Cagak, umumnya seluruh Indonesia, tetap untuk bersabar,” ungkap Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal, Jumat (10/3/2022).
Ia pun menyampaikan agar berbagai pihak menyerahkan kasus Subang kepada kepolisian yang menangani secara profesional.
Kemudian, Indra pun menyinggung sejumlah beberapa kanal Youtube.
Ia menilai ada beberapa kanal Youtube yang membahas kasus Subang menimbulkan spekulasi yang terlalu jauh.
Oleh karena itu, ia berpesan agar berbagai pihak tetap bersabar menanti kasus Subang diungkap.
Demikian, Indra kembali menegaskan berharapnya kasus Subang terungkap agar juga menghentikan opini liar dari publik.
Ia tak menampik, selama kasus Subang bergulir terdapat tuduhan terhadap beberapa saksi.
Indra memberikan dukungan kepada kepolisian agar tak pantang mundur dan terus maju dalam mengungkap kasus Subang tersebut.
Kesaksian Yosef Jadi Penyempurna Penangkapan
Hal ini seperti yang diyakini kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat. Menurut Rohman, kesaksian Yosef akan menjadi penyempurna upaya penangkapan ileh pihak kepolisian.
Seperti diketahui, Yosef kembali dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jabar, Senin (7/3/2022).
Menurut Rohman, dalam waktu dekat, polisi merilis pelaku perampasan nyawa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) tersebut.
"Saya yakin polisi segera mengungkap pelaku. Saya optimistis lah. Keterangan Pak Yosef hanya menyempurnakan untuk menambahkan keyakinan polisi agar segera mengungkap (pelaku)," ujar Rohman dikutip dari Tribun Jabar.
Bahkan, kuasa hukum Yosef itu sangat yakin Polda Jabar sudah mengantongi nama tersangka.
"Saya yakin polisi sudah mengantongi nama tersangka, pemanggilan kali ini untuk segera menetapkan tersangka lah secepatnya," katanya.
Yosef diperiksa kurang lebih selama tiga jam. Pertanyaan penyidik masih soal aktivitas Yosef pada saat kejadian hingga keseharian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hubungan Danu dan Pendamping Dikabarkan Retak
Hubungan saksi kunci kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Muhammad Ramdanu alias Danu dengan pendampingnya, Heri Susanto dikabarkan retak.
Seperti diketahui, dua pekan ini Danu tak ada kabar sama sekali. Bahkan ia seolah menghilang dari media sosial (medsos), hal itu tak seperti biasanya.
Namun, kabar tersebut dibantah oleh Danu. Ia mengaku, selama dua pekan ini tak muncul lantaran kondisinya kurang sehat.
Keponakan korban dari kasus Subang, Tuti Suhartini dan sepupu Amalia Mustika Ratu itu mengaku hungannya dengan Heri Susanto sekaligus Youtuber yang mendampinginya baik-baik saja.
"Enggak dong, kita mah baik-baik aja," katanya.
Keberadaan Danu ini akhirnya diungkap youtuber Heri Susanto di channel youtube-nya, Selasa (8/3/2022).
Diakui Danu, dia tidak muncul di media sosial karena tengah sakit dua minggu belakangan.
"Alhamdulillah (sekarang) baikan, kemarin sakit," kata Danu yang saat itu mengenakan hoodie biru.
Danu membantah sakitnya ini disebabkan kabar akan dipanggil kembali penyidik polisi untuk diperiksa dalam kasus sibang.
Kini, Danu juga mengaku sudah siap dipanggil polisi lagi untuk pemeriksaan lanjutan.
Hal itu karena, pada Senin 7 Maret 2022, saksi kunci lainnya, Yosef Hidayah kembali diperiksa polisi.
Selain Yosef, Yoris Raja Amanullah juga dipanggil. Namun, Yoris mangkir dari panggilan karena mengaku sakit.
Heri Susanto yang kerap menjadi juru bicara kuasa hukum Danu dari ATS Law Firm memastikan hingga kemarin pihaknya belum mendapat pemberitahuan dari penyidik.
"Biasanya dari pihak penyidik ada pemberitahuan kepada tim kuasa hukum. apakah dari polres atau polda.
Untuk Danu setelah ditanyakan ke bapak Ahmad Taufan Soedirjo (presiden ATS Law Firm) untuk saat ini belum ada berita pemanggilan yang diberikan untuk Danu," katanya.
Apakah nantinya jika ada pemanggilan, pihaknya akan kooperatif? Heri beralasan pendampingan hukum yang diberikan ATS Law Firm bukan untuk menghambat proses penyidikan, tapi untuk memberi kemudahan penyidik untuk bisa mengungkap kasus subang.
"Kita punya keyakinan apabila ada panggilan untuk Danu, beliau sarankan ke Danu untuk selalu kooperatoif. Datang tepat waktu kalau tidak ada halangan misalnya sakit.
Insyallah Danu selalu diarahkan untuk dapat hadir memberikan informasi ke penyidik agar cepat terungkap dan terang benderang," katanya.
Hingga kemarin baik Danu maupun ATS Law Firm masih setia untuk sejalan menghadapi kasus subang ini.
Sementara itu, Danu saat ditanya apakah siap jika dipanggil lagi dengan lantang mengatakan siap.
"Siap, (gak banyak alasan)," tegasnya.