SOSOK Kolonel Inf Aqsha Erlangga yang Sebut Pembunuhan 8 Pekerja oleh KKB Papua Kejahatan Luar Biasa

Inilah sosok Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kapendam XVII/Cenderawasih yang menyebut pembantaian 8 pekerja PT Palaparing Timur Telematika (PTT) adalah

Editor: Musahadah
tribunnews
Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kapendam XVII/Cenderawasih yang menyebut pembunuhan 8 pekerja oleh KKB Papua sebagai kejahatan luar biasa. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kapendam XVII/Cenderawasih yang menyebut pembunuhan 8 pekerja PT Palaparing Timur Telematika (PTT) oleh Kelompok Kriminal Bersenjara (KKB) Papua sebagai kejahatan luar biasa. 

Seperti diketahui, delapan pekerja itu tewas saat sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022), sekitar pukul 13.00 WIT.

Mereka di antaranya Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko dan Pak De. 

Peristiwa ini diketahui setelah satu pekerja yang selamat dari peristiwa penyerangan menghubungi aparat keamanan lewat telepon pada Kamis (3/3/2022.

Saat penyerangan dilancarkan KKB, saksi NS ini tak berada di basecamp. 

Namun saat kembali, dirinya menemukan delapan rekannya sudah meninggal dunia.

Baca juga: AKSI BIADAB KKB PAPUA Tewaskan 8 Pekerja dan Lukai Prajurit TNI, Ini Identitas Korban dan Kondisinya

Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta.

Terkini, delapan korban masih berada di Tower BTS 3 Telkomsel dan belum bisa dievakuasi akibat terkendala cuaca. 

Rencananya, evakuasi baru dilaksanakan pada Jumat (4/3/2022).

Aqsha menjelaskan, Polda Papua dan Kodam XVII/Cendrawasih akan membantu upaya evakuasi terhadap korban yang selamat dan jenazah korban meninggal dunia.

"Serta sudah barang tentu Polda Papua akan mencari pelaku pembunuh,” terang Aqsha.

Aqsha menambahkan, peristiwa ini merupakan sebuah kejahatan kriminal luar biasa.

"Merupakan kejahatan kriminal luar biasa yang mengakibatkan 8 orang masyarakat sipil meninggal dunia, maka penanganan akan ditangani oleh pihak Kepolisian dalam hal ini Polda Papua," imbuh dia.

Aksi keji KKB Papua menewaskan 8 pekerja Palapa Timur Telematika dan seorang prajurit di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Aksi keji KKB Papua menewaskan 8 pekerja Palapa Timur Telematika dan seorang prajurit di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak. (istimewa)

Siapa sebenarnya Kolonel Inf Aqsha Erlangga?

Kolonel INf Aqsha Erlangga dilantik menjadi Kapendam XVII/Cenderawasih oleh Pangdam Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyopno pada SEnin, 13 Desember 2021.

Dia menggantikan Kolonem Arm Reza Nur Patria yang sudah dimutasi menjadi Kasipers Kasrem 163/WSA Kodam IX Udayana sejak November 2021 ini.

Sebelumnya,Kolonel Inf Aqsa Erlangga menjabat Kasi Intel Kasrem 072/Pamungkas.

Ia merupakan prajurit TNI Angkatan Darat anggota Kompi C Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/WMS).

Kolonel Inf Aqsha Erlangga adalah alumni Akmil 1996.

Sebelumnya ia menjabat Dandim 0419/Tanjab dengan pangkat Letkol tahun 2016.

Lalu dimutasi menjadi Wakil Asisten Intelejen (Wa-As intel) Kasdam II/Sriwijaya.

Pangkatnya naik menjadi melati tiga ketiga dipromosikan menjadi Kasi Intel Kasrem 072/Pamungkas

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga yang mengungkap adanya teror KKB Papua bakar honai kepala suku dani.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga yang mengungkap adanya teror KKB Papua bakar honai kepala suku dani. (kolase kompas.com/penerangan Kodam XVII/Cenderawasih)

Sejak diangkat menjadi Kapendam Cenderawasih pada Desember 2021, Kolonel Inf Aqsha Erlangga langsung menghiasai media massa, terutama terkait kabar seorang prajurit TNI kabur dari kesatuannya.

Pajurit tersebut adalah Prajurit Dua (Prada) Yotam Bugiangge

Prada Yotam Bugiangge sebelumnya sempat menerima telepon dari seseorang. Belum diketahui apakah itu telepon dari petinggi KKB Papua atau orang lain.

Melansir dari ANTARA, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menyebutkan foto Prada Yotam Bugiangge yang melarikan dari kesatuan tanpa keterangan telah disebarluaskan untuk membantu mempermudah pencarian.

"Saat melarikan diri pada Jumat, 17 Desember 2021, pukul 17.00 WIT, Prada Yotam Bugiangge dengan membawa satu pucuk senjata jenis SS-2 V1 dari kesatuannya di Kompi C Yonif 756/WMS, Kabupaten Keerom, Papua," ungkap Kapendam dalam keterangannya, Senin.

Kapendam menjelaskan Prada Yotam Bugiangge hingga kini telah melarikan diri dari Kesatuan Yonif 756/WMS selama empat hari dan sedang dalam proses pencarian.

Diketahui, Prada Yotam Bugiangge merupakan putra daerah asli orang Papua yang lahir 24 Mei 1999 di Gunia, Suku Nduga Papua, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Kapendam mengatakan kejadian larinya Prada Yotam dari kesatuan diawali saat yang bersangkutan akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekan lainnya.

 "Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang.

Kemudian menjelang proses serah terima ternyata Prada Yotam tidak hadir sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," katanya.

Pencarian Prada Yotam, menurut Kapendam, dimulai dari dalam asrama hingga lingkungan sekitarnya dan hanya menemukan pakaian dan sepatu yang dipakai Prada Yotam di semak-semak belakang asrama.

Kemudian, kata Kapendam, pencarian dilanjutkan dengan menghubungi kerabat dan keluarga Prada Yotam.

"Telah dilakukan koordinasi dengan satuan kewilayahan dan Satgas TNI untuk melakukan pencarian di sekitar wilayah di mana yang bersangkutan diduga melarikan diri dari kesatuan Kompi C Yonif 756/WMS," ujarnya.

Ia menyebutkan dalam pencarian telah disebar foto Prada Yotam Bugiangge untuk memudahkan proses pencarian.

Namun sampai saat ini masih belum ditemukan.

DIa berharap Prada Yotam dapat segera kembali ke Kesatuan untuk bertugas kembali.

"Saya memohon doa seluruh masyarakat semoga Prada Yotam dapat segera ditemukan dan apabila ada informasi tentang yang bersangkutan dapat melaporkan kepada kesatuan TNI terdekat," kata Kapendam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan TNI soal Penyerangan KKB Tewaskan 8 Karyawan PTT di Puncak Papua"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved