Perang Rusia vs Ukraina

PROFIL Grup Wagner, Tentara Bayaran Untuk Bunuh Presiden Ukraina, Ini Sepak Terjangnya Bersama Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengerahkan tentara bayaran dengan nama Grup Wagner bertugas untuk membunuh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Editor: Iksan Fauzi
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin Yevgeny Prigozhin (kanan) diyakini sebagai pemilik tentara bayaran bernama Grup Wagner. Dia memiliki hubungan dekat dengan Kremlin. 

SURYA.co.id - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengerahkan tentara bayaran dengan nama Grup Wagner yang memiliki tugas khusus membunuh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Seperti diketahui, Putin mengerahkan militernya untuk menyerang Ukraina sejak Kamis (2422002). 

Serangan bertubi-tubi itu terjadi hingga hari ini. Hal itu tak menyurutkan Presiden Ukraina untuk menyerah kepada Rusia.

Dalam invasi tersebut, Rusia juga meminta bantuan negara sekutunya, di antaranya Cechnya.

Selain tentara bayaran, pasukan Cechnya ini juga diberi tugas memburu Presiden Ukraina dalam kondisi hidup atau mati. 

Sayangnya, pasukan Cechnya bisa dilumpuhkan oleh tentara Ukraina berkat intelijen asal Rusia yang bersimpati terhadap Ukraina.

Intelejen itu membocorkan rencana pembunuhan oleh pasukan Cechnya. 

Baca juga: UPDATE Perang Ukraina, Konvoi Militer Rusia Dekati Kyiv, 100 Ribu Warga Gabung Pasukan Pengadang

Informasi yang dibocorkan mengenai lokasi pasukan Chechnya, sehingga mereka dapat dilumpuhkan oleh tentara Ukraina.

Dalam perang Rusia-Ukraina ini, Chechnya memang memberikan bantuan dengan mengerahkan, 12.000 tentara elitnya ke Medan perang.

Berikut sepak terjang Grup Wagner seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan artikel berjudul Dituding Punya Tugas Khusus Membunuh Presiden Zelensky, Siapakah Grup Wagner Itu?

Grup Wagner milik perusahaan militer swasta yang beroperasi di Kiev. Tentara ini dikendalikan dari Kremlin untuk membunuh Presiden Ukraina Zelensky.

Hal itu menurut sebuah laporan yang disampaikan oleh surat kabar Inggris The Times, Senin.

Kelompok Wagner dituding diam-diam bekerja untuk pemerintah Rusia melakukan operasi tempur di berbagai belahan dunia.

Mereka pernah hadir di Libya saat sedang berperang saudara, serta di Suriah, Mozambik, Mali, Sudan, dan Republik Afrika Tengah.

Baca juga: NARAPIDANA Ahli Tempur Ukraina Dibebaskan Untuk Lawan Tentara Rusia, Ini Kata Presiden Zelenskyy

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved