KKB Papua
KKB Papua Tak Bisa Berkutik, Bakal Hadapi Pasukan Gabungan Brimob dan Yonif 405/SK Jika Serang PTFI
KKB Papua tak akan bisa berkutik jika berani menyerang PT Freeport Indonesia. Bakal Hadapi Pasukan Gabungan Brimob dan Yonif 405/SK.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - KKB Papua tak akan bisa berkutik jika berani menyerang PT Freeport Indonesia atau PTFI.
Karena mereka akan menghadapi pasukan gabungan TNI-Polri yakni Brimob dan Yonif 405/SK.
Diketahui, sebanyak 102 personel Satuan Brimob Polda Sultra diberangkatkan ke Papua untuk memperkuat keamanan PT Freeport Indonesia dari gangguan KKB Papua.
Mereka juga akan diperkuat dengan bantuan pasukan TNI dari Yonif 405/SK.
Melansir dari kodam4.mil.id, Kodam IV Diponegoro menyiapkan 555 personel yang tergabung dengan satuan tugas Yonif 405/SK untuk operasi pengamanan wilayah objek vital nasional PT Freeport Indonesia.
Sebelum bertugas, mereka digembleng latihan pratugas selama 12 hari.
Latihan Pratugas operasi pengamanan wilayah objek vital Nasional PT. Freeport Indonesia TA. 2022 tersebut diikuti sebanyak 555 personel.
Melalui sambutan tertulis Pangdam IV/Diponegoro selaku Komandan Latihan (Danlat), Kasdam menyebutkan bahwa pelaksanaan tugas operasi yang akan dilakukan satuan Yonif 405/SK tersebut merupakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) sebab mengemban tugas untuk mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis.
“PT. Freeport Indonesia merupakan suatu kawasan instalasi dan tempat usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dimana terdapat kepentingan negara dan sebagai salah satu sumber pendapatan negara yang berada di Timika”
Pangdam juga menekankan kepada seluruh prajurit agar berlatih dengan sungguh sungguh dan penuh rasa tanggung jawab guna mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk melaksanakan tugas mulia tersebut.
Melakukan koordinasi pengamanan secara terpadu dan sinergi antara TNI dan PT. Freeport Indonesia.
Karena sampai saat ini daerah tersebut masih terdapat ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dan gangguan keamanan yang masih rawan serta bersifat fluktuatif.
“Sebagai institusi dan aparat pertahanan kita dituntut agar selalu siap bila sewaktu waktu ditugaskan.
Laksanakan latihan ini dengan sungguh sungguh untuk meningkatkan kemampuan tempur guna pelaksanaan tugas operasi pengamanan wilayah obyek vital Nasional PT. Freeport Indonesia yang akan kalian laksanakan dalam waktu dekat ini”
Sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas, nantinya prajurit Yonif 405/SK akan diberikan pengetahuan dan keterampilan berbagai materi tempur dan non tempur diantaranya latihan teknik dan taktik militer sesuai dengan medan operasi sebenarnya.
“Bila disiplin bukan suatu keharusan, maka kegagalan bukan lagi sebuah pilihan”, Ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut Kasdam juga menambahkan agar selama latihan pratugas harus sudah menerapkan kewaspadaan yang tinggi, berfikir seperti di daerah operasi sebenarnya.
Karena seperti yang diketahui bahwa saat operasi, seluruh prajurit akan dihadapkan dengan berbagai bentuk ancaman yang dapat menyerang personel, masyarakat maupun sabotase terhadap objek vital.
“Perlu kesungguhan dan kehati hatian karena daerah yang kalian tempati ini termasuk daerah rawan, yang artinya ancaman ada dimana mana. Jangan lengah, sebab disaat kita lengah dia menyerang dan disaat kita siap dia menghilang”
Selalu terapkan disiplin tempur dimanapun berada, bergerak harus berkelompok dan melakukan kegiatan yang tidak rutinitas dengan waktu yang berubah ubah sehingga tidak terdeteksi oleh musuh.
“Intinya bahwa pada prinsipnya kalian jangan lengah, jangan mudah dibujuk rayu oleh perusahaan perusahaan lain yang tidak ada perjanjian kerja sama dengan komando atas kita”
Selain itu Kasdam juga menyebutkan bahwa tugas adalah kehormatan yang tidak semua satuan diberikan kepercayaan untuk melaksanakannya.
Terlebih seperti Yonif 405/SK yang ditunjuk langsung oleh Kasad untuk melakukan operasi pengamanan objek vital Nasional PT. Freeport Indonesia.
“Ini merupakan suatu kebanggan dan tantangan tersendiri. Saya ingin kalian berangkat 555 personel dan kembali 555 utuh, tidak ada yang tertinggal di Kodam Cenderawasih karena pelanggaran”
“ Selalu ingat Tuhan YME dan setiap saat kalian harus berdoa karena kalian ditunggu keluarga, anak maupun istri kalian” tutupnya.
Acara latihan pratugas tersebut dihadiri oleh Danrem 071/WK Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., Danrindam Kolonel Inf Mochamad Arief Hidayat, para Asisten, para Kabalak, Danbrigif 4/DR Kolonel Inf Endar Setyanto, Wakapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Muchlis Gasim, S.H., M. Si., Dandim 0701/Banyumas, Dandim 0712/Tegal, Dandim 0713/Brebes, Danyonif 406/CK dan Danyonif 407/PK.
102 Pasukan Brimob Dikirim
Sebelumnya, sebanyak 102 personel Satuan Brimob Polda Sultra diberangkatkan ke Papua untuk memperkuat keamanan PT Freeport Indonesia dari gangguan KKB Papua.
Melansir dari ANTARA, Pemberangkatan personel Satuan Brimob Polda Sultra itu dilaksanakan dalam sebuah upacara yang dipimpin Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Teguh Pristiwanto di Kendari, Rabu.
Kapolda Teguh Pristiwanto mengatakan tugas pokok yang dijalankan personel Brimob Polda Sultra di Papua adalah menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah Obyek Vital Nasional yakni PT Freeport.
Kapolda juga berpesan agar para personel yang diberi amanah oleh negara harus menjalankan tugas dengan baik mampu menganalisa daerah atau wilayah tempat bertugas.
Serta menghindari tindakan atau pelanggaran yang merugikan, membahayakan diri sendiri dan kesatuan.
“Mereka juga harus menjaga kewaspadaan dan deteksi dini dari gangguan keamanan yang mungkin dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di Papua, “ ujar Kapolda Sultra.
Sementara itu, Komandan Satuan Brimob Polda Sultra, Kombes. Pol Adarma Sinaga mengatakan, personel Satuan Brimob Polda Sultra berada di bawah kendali operasi (BKO) Polda Papua itu akan bertugas selama 6 bulan.
Sebelum menjalankan tugas sebagai Satgas Amole, para personel Brimob Polda Sultra terlebih dulu akan mendapat pelatihan di Jakarta selama sebulan dan bergabung bersama Brimob dari tiga Polda yang ada di Indonesia.
Yakni Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Satuan Brimob Polda Banten dan Satuan Brimob Polda Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Sebelum diberangkatkan ke Papua, para personel akan melakukan latihan bersama di Jakarta guna menyatukan persepsi dan pola tindak dalam menghadapi ancaman kelompok teroris bersenjata di Papua, “ kata Adarma Sinaga.
Perintah Jenderal Andika Perkasa
Masih terkait keamanan PT Freeport Indonesia, sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memberikan perintah terkait pengamanannya.
Jenderal Andika Perkasa meminta agar anak buahnya yang bertugas tidak main-main.
Melansir dari tayangan di channel youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Jenderal Andika Perkasa mengevaluasi penempatan pos dalam rangka tugas pengamanan objek vital di Papua, salah satunya kawasan PT Freeport Indonesia.
"Saya ingin tahu dan mulai menginventarisir apa yang bisa saya bicarakan dengan PT Freeport misalnya," kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Dalam arahannya, Panglima TNI menegaskan pelaksanaan tugas prajurit di lapangan terutama di kawasan objek vital nasional harus lebih bagus dari hari-hari sebelumnya.
Tidak hanya itu, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) itu juga membahas atau mengevaluasi beberapa insiden yang kerap terjadi wilayah PT Freeport Indonesia.
Panglima menanyakan langsung lokasi yang sering atau kerap terjadi penembakan di mana saja.
Berdasarkan informasi dari bawahannya mengatakan kontak senjata kerap terjadi dan berulang di Pos 60 hingga Pos 64.
Dalam arahannya, mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menegaskan setiap prajurit harus patuh pada tugas pokok berdasarkan peraturan perundang-undangan.
"Saya ingin semua jaga diri, jaga anak buah dan jangan main-main," tegas lulusan Akademi Militer 1987 tersebut.
Terakhir, Panglima TNI menegaskan akan memproses secara hukum setiap prajurit TNI yang terlibat atau terbukti melakukan pelanggaran hukum.(*)