SOSOK Hero Tito Petinju Dunia Asal Malang yang Koma seusai di-KO James Mokonginta, ini Perjuangannya
Inilah sosok Hero Tito, petinju asal Malang, Jawa Timur yang kini koma di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading setelah dipukul KO lawannya, James
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Inilah sosok Hero Tito, petinju asal Malang, Jawa Timur yang kini koma di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading setelah dipukul KO lawannya, James Mokonginta pada gelaran tinju Holywings Sport Show di Holywings Club V Gatsu, Minggu (27/2/2022).
Hero Tito KO pada ronde ke-7 akibat uppercut yang mendarat telak di rahang Tito sampai Ia terjatuh.
Akibat kekalahannya tersebut, praktis Hero Tito gagal merebut gelar lowong kelar ringan Indonesia versi AT.
Promotor tinju yang juga manajer Hero Tito, Armin Tan membeberkan kondisi terkini usai Hero Tito mendapatkan tindakan operasi.
Informasi dari dokter, kondisi Hero memang belum sadarkan diri alias koma akan tetapi fungsi tubuh yang sebelumya lemah seperti jantung kini sudah normal kembali.
Baca juga: Berita Persebaya Populer Hari Ini: Menang Lawan Madura United, Aji Santoso Sayangkan Keputusan Wasit
“Saya tidak bisa salahkan siapa-siapa karena ini musibah yang terburuk bisa meninggal, kalau sembuh lumpuh dan sekarang tinggal tergantung respon badannya dia, kalau tubuhnya melawan pasti dia menang (sadar), makanya kami minta doanya juga,” katanya dikutip dari tribunnews.
Armin Tan menjadi orang pertama yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
“Tidak ada satu rupiah pun uang orang yang keluar, 100 persen uang saya. Tidak ada uang sumbangan di sini. Saya tidak pernah terima sambangan dari siapapun, saya tanggung jawab. Ini urusan saya, saya akan selesaikan ini tanggung jawab saya,” kata Armin Tan.
Pernyataan itu ia lontarkan lantaran dirinya mendengar adanya penggalangan dana di salah satu website untuk pengobatan Hero Tito.
Menurutnya itu sangat merendahkan dirinya sebagai manajer yang dianggap tidak tanggung jawab.
Padahal dari awal masuk Rumah Sakit swasta dan dilakukan penanganan operasi, ia sudah mengeluarkan biaya dari uang pribadinya.
“Saya tidak pernah anggap dia itu petinju, saya anggap adik saya. Tidur di Hotel bareng, sama-sama. Makan di rumah saya sehari tiga kali, dengan anak dekat juga. Jadi harta pun kalau saya tidak punya uang saya akan jual demi keluarga saya sendiri. Saya tidak kuat melihat dia, saya sampai nangis,” ujarnya.
Sementara itu, soal penggalangan dana yang dilakukan Pertina Kota Malang dirinya mengetahui hal itu.
Akan tetapi dana yang terkumpul nantinya bukan untuk pengobatan Hero Tito melainkan untuk keluarga Hero Tito; anak dan istrinya.
“Saya telepon kawan-kawan saya di Malang, kumpul dana tapi dana itu bukan dipakai pengobatan. Itu semua akan diserahkan ke istri, anaknya dan menyelesaikan renovasi rumah yang belum selesai, kita sama-sama bantu,” kata Armin,
“Yuk sama-sama kita cari dana karena Hero ini orang Malang tapi penggalangan dana itu bukan untuk berobat, itu murni untuk keluarganya. Itu ide dari saya, saya ingin uang itu digunakan kalau dia ada apa-apa, yang namanya penggalangan dana kan lama jadi tidak mungkin untuk berobat,” jelasnya.
Yiyesta Ndaru Abadi, Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Malang meminta dukungan dari seluruh pihak.
"Kami juga selalu berkabar dengan rekan kami di Jakarta," ucap Yiyesta Ndaru Abadi, pada SURYAMALANG.COM, Senin (28/2/2022).
Pertina Kota Malang menggalang dana untuk Hero Tito agar dapat pulih kembali.
"Tito adalah petinju profesional. Dia adalah rekan dan sahabat kami. Ini merupakan bentuk dukungan kami. Kami sudah kenal lama dengan dia," terangnya.
Yesta menilai Hero Tito merupakan petinju potensial yang memiliki segudang prestasi ,baik ditingkat nasional maupun internasional.
Bahkan Hero Tito juga pernah menyabet juara tinju dunia.
Yesta berharap Hero Tito segera membaik agar bisa kembali lagi seperti semula.
"Kami berharap ada Hero Tito lain di Kota Malang," tandasnya.
Sebagai informasi, penggalangan dana untuk petinju Hero Tito bisa melalui rekening BCA atas nama Randa Asri 0110786984 dan OVO 082232999055.
Hingga berita ini tayang, kabar mengenai kesehatan Hero Tito masih terus dipantau.
Siapa Sebenarnya Hero Tito?

Berikut sosoknya:
1. Bertinju sejak usia 12 tahun
Hero Tito merupakan petinju asal Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yang kini berusia 36 tahun.
Mulai bertinju di usia 12 tahun karena pengaruh ayah dan kakaknya, Hero Tito muda mengawali prestasi di tinju amatir di ajang Kejurda.
Medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg kala itu jadi salah satu kebangaannya.
Karir tinju amatir Hero Tito selanjutnya banyak dilalui di Kalimantan sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih menempuh jalur profesional.
Memilih profesi sebagai petinju profesional karena faktor ekonomi, ternyata belum bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Hero sempat menjadi tukang parkir, satpam, jadi pelatih tinju personal, hingga dibantu menjadi staf honorer di antara statusnya sebagai petinju.
2. Berjuang Mandiri
Perjuangan Hero Tito menjadi petinju internasional tidak lah mudah.
Bapak dua anak itu, merangkai sendiri porsi latihannya untuk menghadapi sebuah pertarungan.
Bila sudah mendapat kesepakatan kontrak pertandingan di luar, Hero Tito tak segan menjalani persiapan mandiri.
Tanpa pikir panjang, Hero Tito mengerjakan proses mendapatkan tiket penerbangan dan visa sendiri.
Bahkan berangkat ke luar negeri seorang diri untuk bertanding tanpa pendamping bukan hal baru bagi Hero Tito.
SURYAMALANG.COM pernah mendapati Hero Tito berangkat ke Korea Selatan seorang diri saat akan bertarung melawan petinju Doong Hoon Yook di Busan, tahun 2016 lalu.
3, Juara Dunia
Hero Tito pernah menyandang gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF).
Pria 36 tahun itu memegang sabuk juara dunia WPBF kelas ringan 61,2 kg sejak menjatuhkan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste pada (27/11/2016).
Hero bertarung dalam partai kelas ringan 61,2 kg.
Dari 10 ronde yang direncanakan, Hero Tito yang saat itu berusia 30 tahun hanya butuh delapan ronde untuk mengamankan kemenangan Technical Knock Out (TKO).
Tanda-tanda kemenangan Hero Tito sudah terlihat sejak awal pertarungan.
Sejak ronde pertama, petinju kelahiran 30 September 1986 itu sudah menggempur dengan kombinasi pukulan jab dan straigt yang membuat Thongchai kelimpungan.
Pertahanan petinju asal Negeri Gajah Putih rapuh juga ketika duel memasuki ronde kelima.
Terkena pukulan uppercut Hero, Thongchai roboh dan sempat mendapat hitungan dari wasit.
Agresifitas Hero akhirnya membuat sang rival lempar handuk di ronde kedelapan, setelah sempat dua kali roboh. Terlihat sekali Thongchai sudah kehabisan stamina.
Juri langsung memberi hasil kemenangan TKO bagi Hero Tito. Petinju asli Malang ini otomatis membuatnya jadi juara dunia baru kelas ringan WPBF.
Hero Tito sekaligus jadi petinju juara dunia pertama dari Malang di era milenium baru.
Kemenangan ini mengharumkan nama Indonesia di pentas internasional.
“Semua ini berkat dukungan dan doa seluruh masyarakat di Tanah Air, khususnya warga Malang tercinta. Terima kasih atas supportnya, sehingga saya dapat memenuhi ambisi merengkuh gelar juara dunia dan membawanya pulang ke Bhumi Arema,” tutur Hero Tito bangga.
Match maker atau penata tanding dari Thomas Americo Boxing Promotion, Joel Maria Pereira secara khusus memuji penampilan Hero Tito.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Biodata Hero Tito Petinju Asal Malang yang Koma saat Duel di Holywings, Mantan Juara Dunia