Beriita Gresik

Pengusaha Kerupuk di Menganti Gresik Pontang-panting Cari Minyak Goreng hingga ke Luar Kota

Dampak dari mahal dan langkanya minyak goreng, satu persatu produsen kerupuk di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, gulung tikar.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
Sutino bersama pekerjanya saat menggoreng kerupuk, Sabtu (26/2/2022). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Pengusaha kerupuk di Gresik harus pontang panting mencari minyak goreng. Bahkan, sampai harus keluar kota. Akibatnya, satu persatu produsen kerupuk di Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, gulung tikar. 

Salah satu pengusaha kerupuk yang masih bertahan adalah Sutino, lokasi produksi kerupuknya berada di Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti.

Pria berusia 59 tahun itu kurang lebih sudah 30 tahun menjadi pengusaha kerupuk, Sutino mengaku baru kali ini mengalami situasi paling parah kelangkaan minyak goreng. 

Sutino yang memiliki puluhan anak buah itu tidak punya pilihan lain, selain terus produksi kerupuk. Pasalnya, para pekerjanya itu menggantungkan nasib pada usaha kerupuk miliknya. 

"Kalau saya berhenti produksi, kasihan mereka mau makan apa? Baru kali ini minyak goreng langka paling parah. Ditambah lagi tepung tapioka harganya juga ikut naik," kata Sutino, Sabtu (26/2/2022). 

Kerugian yang dialami Sutino cukup besar. Biasanya dia menghabiskan minyak goreng 180 kilogram dengan harga Rp 12 ribu per liter. Sekarang harga minyak goreng mencapai Rp 18 ribu sampai Rp 19 ribu per liternya.

Kata Sutino, dikalikan saja berapa setiap hari. Kemudian sudah satu bulan lebih minyak goreng langka. 

"Cari minyak gorengnya keliling Gresik. Paling jauh sampai Surabaya," tambah Sutino. 

Ia juga mengaku, bahan baku lain pembuatan kerupuk ikut naik, yaitu tepung tapioka. Biasanya sekitar Rp 500 ribu per sak, kini naik menjadi Rp 900 ribu. 

Dia mensiasati dengan mencampur tepung tapioka dari Kediri dan Jawa Tengah. Namun masih tetap rugi. Dia berusaha mengurangi ukuran kerupuk menjadi lebih kecil. 

Kondisi yang dialami Sutino ini masih lebih baik. Pasalnya, produsen kerupuk rumahan di Menganti sudah ada yang gulung tikar. 

"Sudah ada tiga yang berhenti produksi di Menganti," kata Sutino. 

Pihaknya berharap agar pemerintah membantu para pengusaha kerupuk bisa mudah mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter seperti yang telah ditetapkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved