Berita Surabaya

Audiensi Sopir Truk Demo dengan Dishub Jatim Dead Lock, Para Sopir Berharap Banyak dari Polda Jatim

audiensi antara perwakilan sopir truk demo dengan pihak Dishub Jatim nyaris menemui jalan buntu.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
istimewa
Suasana audiensi antara perwakilan paguyuban sopir truk se-Jatim dengan pihak Dishub Jatim, terkait penolakan kebijakan pembatasan truk terkategori over dimension over loading (ODOL) di ruang pertemuan Kantor Dishub Jatim. Sebelumnya, ribuan sopir truk demo dan memarkirkan kendaraannya di Jalan Frontage A Yani Surabaya sisi barat. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id, SURABAYA - Proses audiensi antara perwakilan sopir truk demo dengan pihak Dishub Jatim, terkait penolakan kebijakan pembatasan truk terkategori over dimension over loading (ODOL), nyaris menemui jalan buntu. 

Humas Driver Logistic Community, Sugiyanto, mengungkapkan hampir semua perwakilan paguyuban sopir truk meminta keluar ruangan menyudahi proses audiensi, yang berlangsung sejak pagi. 

Para sopir truk ingin melakukan aksi demonstrasi lanjutan dengan menggeser massa aksi ke titik kumpul selanjutnya yakni depan Mapolda Jatim. 

Pasalnya, segala bentuk permintaan atau aspirasi sopir untuk sementara waktu tidak menerapkan sanksi tilang terhadap truk yang terkagori ODOL, tidak dapat direalisasikan oleh pihak Dishub Jatim

"Kawan driver, sebelum adanya pertemuan dengan teman-teman, mintanya jangan ditilang. Di dalam (pihak Dishub Jatim), kalau mau, ya minta ke polda aja. Jadi kami berontak mau ke Polda," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com (grup SURYA.co.id)  di lokasi, Selasa (20/2/2022). 

Sugiyanto ingin Dishub dan Kepolisian dapat menemui pihaknya dan merembukkan semua aspirasi yang disampaikan dari para sopir yang melakukan aksi demonstrasi. 

Jikalau hanya berkutat pada penyampaian aturan-aturan terkait ODOL dan serba-serbinya secara teoritis, Sugiyanto menegaskan, permasalahan utama atas adanya kebijakan terkait ODOL lebih kompleks.

Pihak sopir sudah mengetahui semua dan sangat sadar akan prioritas penerapan aturan keselamatan berkendara yang ada. 

"Antara dishub dan polisi. Yang disampaikan cuma teori, nah teman-teman driver kalau teori sudah tahu, ODOL. Yang tilang polisi, bukan dishub. Saat ditanya teman-teman, kami akan meminta Pak Direktur Ditlantas Polda Jatim, juga dan pak dishub juga. Harapannya clear," jelasnya. 

Sekitar pukul 12.30 WIB, Sugiyanto yang semula berencana mengomandoi massa aksi untuk bergerak menuju depan Polda Jatim, akhirnya mengurungkan niatnya. 

Ia harus masuk kembali ke dalam ruang pertemuan.

Informasi yang diperolehnya, pihak Ditlantas Polda Jatim akan segera datang dan menemui para sopir di dalam ruang forum audiensi tersebut. 

Sugiyanto berharap melalui pertemuan tahap kedua yang akan berlangsung nanti, pihak kepolisian maupun pihak Dishub tidak lagi melakukan sanksi tilang terhadap truk yang memasang Tajuk atau penutup terpal berbentuk segitiga tenda, yang terdapat di bagian atap bak muatan. 

Selain itu juga tidak lagi menerapkan aturan sanksi pemotongan bodi truk yang dianggap melebihi kapasitas ideal muatan. 

"Enggak usah ditilang, masalah tajuk. Kyak gini. Nah tajuk ini, dikira ODOL. Padahal Tajuk ini gunanya menyelamatkan barang. Kalau kena hujan, kalau ada tajuk, airnya bisa dihalangi. Kalau ada tajuk, air hujan langsung jatuh," pungkasnya. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved