Berita Lumajang

Dam Gambiran di Lumajang Jebol, Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Tiga Desa Menjadi Gersang

Lahan-lahan pertanian di tiga desa wilayah Kecamatan Lumajang kini gersang akibat kurang optimal mendapat pasokan air.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Tony Hermawan
Persawahan di Desa Boreg, Kecamatan/Kabupaten Lumajang kering akibat kurang optimal mendapat pasokan air. 

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Petani di tiga desa wilayah Kecamatan Lumajang menghadapi masalah serius. Lahan pertanian petani kurang optimal mendapat pasokan air pasca setahun Dam Gambiran di atas Kali Asem jebol. Akibatnya, lahan pertanian itu kini gersang.

Lahan-lahan pertanian tersebut berada di Desa Boreng, Desa Blukon dan Rogotrunan. Kurang lebih luas sawah yang kekeringan sekitar 300 hektare.

Kekeringan itu, dikarenakan dulunya sumber perairan sawah-sawah itu dari menggantung dari aliran Kali Asem. Di sungai itu ada jalur air menuju area sawah-sawah milik warga. Akan tetapi, kurang lebih setahun lalu Dam Gambiran jebol. Materialnya menutupi pintu air menuju area persawahan.

Sawuri salah seorang petani asal Desa Boreng mengatakan, pasca setahun Dam Gambiran putus, dirinya harus mengairi lahan pertaniannya dengan mengunakan mesin pompa air. Sebagian lahannya di bor untuk mengambil sumber mata air. Akan tetapi, dengan cara ini nyatanya air yang keluar juga tidak maksimal.

"Ini jelas bikin nambah biaya tanam karena harus beli solar. Kalau sebelum jebol, irigasi aman," kata Sawuri.

Pengairan sawah dengan cara mengebor tentunya juga dilakukan petani lain selain Sawuri. Oleh karena itu, banyak petani berharap Pemkab Lumajang segera menangani permasalahan tersebut. Mereka ingin Dam Gambiran diperbaiki supaya pengairan sawah kembali seperti sediakala.

Sementara itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, pemerintah sebenarnya telah merencanakan perbaikan Dam Gambiran. Rencananya pembangunan akan dilaksanakan tahun ini. Kurang lebih anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki Dam Gambiran itu sebesar Rp 1,5 miliar.

“Tahun ini ada anggaran, meskipun tidak tuntas, minimal bisa sedikit meringankan, sambil kita mencari cara untuk menuntaskan secara maksimal,” pungkas Indah.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved