Indonesia Borong 42 Jet Tempur Buatan Prancis, Dassault Rafale, Berikut Harga dan Spesifikasinya

Indonesia berencana membeli 42 unit jet tempur Dassault Rafale bikinan Perancis. Rencana tersebut sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu.

Editor: rahadian bagus priambodo
kompas.com
Tujuh pesawat tempur Angkatan Laut Perancis jenis Rafale terpaksa harus mendarat darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, akibat cuaca buruk, Sabtu (18/5/2019), sekitar Pukul 11.45 Wib. 

SURYA.CO.ID - Indonesia akhirnya memutuskan berbelanja alutsista berupa jet tempur buatan Prancis, Dassault Rafale.

Pesawat mutakhir itu akan digunakan TNI AU untuk menggantikan sejumlah jet tempur yang sudah uzur.

Keputusan itu diambil salah satunya karena dinamika situasi pertahanan dan keamanan di kawasan Asia Pasifik.

Hal itu menjadi salah satu faktor Indonesia menggenjot modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Selain itu, peremajaan alutsista yang uzur juga menjadi alasan lain hal itu dilakukan demi memenuhi postur pertahanan nasional yang dirancang sejak jauh-jauh hari untuk memenuhi kualifikasi kekuatan minimum esensial (MEF) yang kini sudah memasuki tahap III.

Indonesia berencana membeli 42 unit jet tempur Dassault Rafale bikinan Perancis. Rencana tersebut sudah berjalan sejak beberapa bulan yang lalu.

Dilansir dari Kompas.com, progres rencana pembelian jet tersebut sudah pada tahap pengaktifan kontrak pembelian.

"Rafale sudah agak maju, saya kira tinggal mengaktifkan kontrak saja," ujar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, dikutip dari Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Sebelum Indonesia, sejumlah negara telah terlebih dulu menggunakan jet tempur Dassault Rafale, di antaranya Perancis, Mesir, Qatar, dan India. Lalu, seperti apa spesifikasi jet tempur Dassault Rafale? Berapa harganya?

Spesifikasi jet tempur Dassault Rafale

Dilansir dari Air Force Technology, jet tempur Dassault Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hand-on throttle and stick control (HOTAS).

Selain itu, jet tempur Dassault Rafale ini juga mampu melakukan serangan baik darat dan laut.

Bahkan, jet tempur ini mampu melakukan serangan akurasi tinggi, pengintaian, dan pencegahan serangan nuklir.

1. Ukuran dan harga jet tempur Dassault Rafale Jet tempur bikinan Dassault Aviation ini memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter.

Sementara panjang badan jet adalah panjang 15,30 meter dan tinggi 5,30 meter.

Jet tempur Rafale mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot di ketinggian maksimal 15,24 kilometer.

Jarak radius tempurnya mencapai 1.850 km dan daya jelajahnya 3.700 km.

Dengan bobot lepas landas mencapai 24,5 ton, Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.

Selain itu, ongkos terbang Rafale per jam sekitar 16.500 dollar AS atau sekitar Rp 234,3 juta.

Sedangkan harga Rafale per unitnya diperkirakan 115 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,63 triliun.

2. Kapasitas muatan dan senjata jet tempur Rafael Jet tempur Rafale mampu membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.

Rafale juga dilengkapi sejumlah persenjataan seperti MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM and AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, ALARM, HARM, Maverick, serta rudal anti kapal Exocet/AM39, Penguin 3 dan Harpoon.

Jet tempur ini juga dilengkapi dengan rudal jelajah udara-ke-darat dengan jangkauan lebih dari 300 km atau sering disebut SCALP.

Untuk misi strategis, Rafale dapat mengirimkan rudal nuklir MBDA. Jet tempur ini memiliki pod meriam kembar dan meriam Nexter 30mm DEFA 791B yang dapat menembakkan 2.500 peluru per menit.

3. Sensor radar jet tempur Dassault Rafale Jet tempur Rafale menjadi satu-satunya jet tempur pertama di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2, sebagaimana dikutip laman resmi Dassault Aviation.

Jika dibandingkan dengan radar antena konvensional, radar RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.

Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis.

Rafale juga memiliki sistem "Front Sector Optronics" (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam jet.

Sistem ini memungkinkan jet beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, serta pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved