Berita Lamongan

Dari Berjuta Manfaat Teripang, Baru Diolah Jadi Keripik;Tapi Emak di Lamongan Sudah Ekspor ke Turki

Karena teripang hasil tangkapan nelayan di Madura sangat banyak, tetapi tidak banyak yang tahu harus diolah menjadi apa.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri
Keripik teripang hasil olahan Ika Puji Wahyudi (38), warga Desa/Kecamatan Sukodadi Lamongan, yang sudah menembus pasar luar negeri. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Manfaat dan potensi flora laut bernama teripang atau trepang alias timun laut, diakui sangat banyak. Bahkan sebagian kecil potensi teripang itu, yaitu diolah menjadi makanann berupa keripik, telah mampu membawa seorang pelaku UMKM asal Lamongan menembus pasar Turki.

Lolosnya kualifikasi keripik teripang buatan Ika Puji Wahyudi (38), warga Desa/Kecamatan Sukodadi Lamongan sebagai produk ekspor itu, merupakan salah satu dari sekian terobosan UMKM Lamongan. Saat ini sudah ada banyak pelaku UMKM makanan yang juga go international, khususnya ke Turki,

Berawal dari tawaran seorang temannya di Madura, Ika mengaku coba-coba mengolah teripang. Karena teripang hasil tangkapan nelayan di Madura sangat banyak, tetapi tidak banyak yang tahu harus diolah menjadi apa.

Ternyata di tangan Ikan, keripik teripang menjadi cemilan atau makanan ringan sangat istimewa, renyah dan gurih. Dengan sedikit inovasi dan modifikasi, Ika menjadikannya keripik dengan berbagai rasa yang disukai pembeli bahkan bisa menapaki pasar mancanegara.

"Waktu itu teman saya bingung mau dijadikan apa teripang hasil tangkapan nelayan itu. Dari situlah saya mendapatkan ide untuk menjadikan teripang sebagai camilan atau makanan ringan berupa keripik," Ika mengisahkan kepada SURYA, Minggu (13/2/2022).

Ikan dan temannya pun membawa teripang-teripang hasil tangkapan nelayan itu ke Lamongan untuk dijadikan bahan dasar makanan ringan. Karena teripang tergolong yang luar tubuhnya lengket dan lunak, maka langkah awal adalah membersihkannya, mengingat masih ada kotoran hingga pasir.

"Kita akhirnya berhasil menemukan formula memasak teripang untuk menjadi makanan kecil atau camilan," ungkap Ika.

Agar teripang benar-benar bersih, dilakukan pembersihan dengan air mengalir berkali-kali hingga tidak ada lagi pasir tersisa menempel. Untuk pembersihan bagian dalam, teripang dibelah. Namun diakui yang paling lama adalah pembersihan di bagian perut yang harus ekstra hati-hati.

Setelah semuanya bersih, teripang direndam dalam air selama satu malam agar teksturnya menjadi lembek. Sebelum digoreng, teripang juga diberi bumbu rempah agar terasa gurih untuk kemudian memberikan berbagai rasa seperti rasa pedas, balado hingga rasa original. "Memberi selera pilihan pada konsumen," terang Ika.

Setelah dilakukan pengolahan, 1 KG teripang mentah bisa dipecah menjadi 40 kemasan. Untuk satu kemasan atau 1berisi 40 gram yang dijual dengan harga Rp 25.0000. Tentu ini omzet yang menggiurkan kalau para nelayan tahu potensinya.

Dan dalam satu bulan, Ika menghabiskan setidaknya sebanyak 30 KG teripang mentah. Keripik teripang inovasi Ika tidak hanya dijual di Lamongan, tetapi sudah merambah beberapa daerah lain di Indonesia seperti Batam, Kalimantan dan kini diekspor ke Turki.

Ia bertekad kiprahnya di pasar internasional bisa bertahan. Ternyata kemasan, ketahanan produk dan ketersediaan yang terus menerus menjadi kuncinya. Bahan baku teripang sangat sulit saat air laut pasang dan para nelayan tidak mudah menangkapnya.

Olahan keripik dari teripang sebenarnya hanya salah satu dari sekian banyak potensi dari hewan laut bernama latin Holothuroidea ini. Bahkan potensi teripang ini sudah menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau dengan berbagai produk olahan untuk makanan, minuman, kesehatan, pengobatan.

Selain untuk melawan sel kanker, sakit jantung, anti mikroba serta menjaga kesehatan tulang, hati dan kekebalan, teripang mengandung kadar kolagen tinggi yang bermanfaat untuk regenerasi kulit. Sehingga tidak heran, produk kesehatan dan kecantikan dari teripang populer di kalangan kaum hawa.

Kepala Disperindag Lamongan, M Zamroni membenarkan bahwa puluhan pelaku UKM di Lamongan yang sudah menembus pasar Turki adalah produk olahan makanan ringan. "Alhamdulillah sudah ada 37 jenis produk dari 16 UMKM yang telah lolos kurasi," kata Zamroni. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved