Tips Cegah Stunting, Penuhi Gizi Seimbang untuk Anak Memanfaatkan Bahan Makanan Lokal
Masalah Stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut Stunting. Stunting adalah masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Ahli Gizi sekaligus Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Fildzah Karunia Putri SGz MSc menjelaskan, masalah Stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam.
Tak hanya berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan anak saja, Stunting ternyata juga mempengaruhi pertumbuhan otak. Hal itu dapat dihindari dengan memastikan kandungan pada asupan makanan yang dikonsumsi.
“Dalam piring makanan anak, harus dilengkapi dengan sumber karbohidrat, serat, protein, mineral dan vitamin lainnya,” urainya.
Dari segi pemenuhan gizi selain kualitasnya gizi seimbang, kuantitasnya juga harus diperhatikan.
Pemberian gizi seimbang dengan menu lengkap ini, dikatakan Fildzah, juga bisa mencegah anak menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan. Karena jika anak pilih-pilih makanan bisa jadi akan mempengaruhi kecukupan gizi pada anak.
“Pemenuhan gizi makanan anak ini juga tidak harus selalu dengan bahan impor seperti salmon atau bahan lainnya yang premium. Tapi bisa memanfaatkan beragam bahan makanan lokal yang memenuhi gizi, seperti tahu, tempe ataupun ikan yang bisa ditemukan di sekitar kita. Yang penting beragam,” lanjutnya.
Pemilihan bahan makanan yang beragam ini juga akan memudahkan orang tua saat menyediakan menu makanan keluarga.
Baca juga: Anak Pendek atau Kurus Disebut Stunting? Ahli Gizi Ungkap Fakta Penyebabnya
Sementara itu untuk anak yang memiliki alergi atau intoleran, bisa disiasati dengan bahan makanan yang memiliki kandungan sama.
“Biasanya alergi ini pada protein hewani seperti telur, ayam begitu ya bisa disiasati dengan daging. atau mungkin alergi ikan laut, bisa diganti ikan air tawar atau diganti dengan protein hewani,” pungkasnya.
Kontrak 2 Tahun, Wabup Syah Tekankan Perbaikan Layanan Kesehatan kepada PPPK Trenggalek |
![]() |
---|
Forum Kapnas III 2023 SKK Migas Wilayah Jabanusa Tunjuk 8 UMKM Terbaik |
![]() |
---|
Moorlife Indonesia Ajak 1000 Member Ikuti Moorlife Bali Champion Conference 2023 |
![]() |
---|
Putuskan Nyaleg DPR RI di Pemilu 2024 Lewat PAN, Crazy Rich Surabayan Tom Liwafa Fokus Urusan UMKM |
![]() |
---|
Sempurnakan Roadmap Reformasi Birokrasi, Pemkot Pasuruan Gelar Asistensi Rencana Aksi RB 2023-2024 |
![]() |
---|