Surya Militer
Jenderal Dudung Peluk Mantan Tukang Gorengan Jadi Wisudawan Poltekad, Addie MS: Kesamaan Masa Lalu
Viral momen KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memeluk mantan tukang gorengan yang kini jadi wisudawan Poltekad. Addie MS sebut kesamaan masa lalu.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Viral momen KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memeluk mantan tukang gorengan yang kini jadi wisudawan Politeknik Angkatan Darat ( Poltekad).
Video tersebut viral di TikTok hingga intsagram, bahkan musisi Addie MS ikut membagikan video viral tersebut.
Melansir dari unggahan instagram @addiems999, Addie mengungkapkan bahwa masa lalu Jenderal Dudung dan wisudawan tersebut hampir sama.
Mereka sama-sama pernah berjuang keras untuk mencari nafkah.
Addie MS sedikit mengingatkan masa lalu Jenderal Dudung yang pernah berjualan kue kelepon.
Sedangkan si wisudawan Poltekad itu menjadi penjual gorengan di pinggir jalan dan kuli angkut sayur di pasar.
Menurut Addie, kesamaan lainnya adalah mereka sama-sama anak yatim.
"KASAD & wisudawan Politeknik sama2 ditinggal ayahnya saat mereka sekolah.
KASAD Jenderal Dudung kemudian menjadi penjual kue kelepon buatan ibunya & menjadi loper koran setiap jam 4 pagi.
Sang wisudawan Poltekad lalu menjadi penjual gorengan di pinggir jalan dan kuli angkut sayur di pasar.
Mereka lakukan itu semua sebelum dan sesudah pergi ke sekolahnya untuk menafkahi ibu dan adik2nya setelah ayah mereka wafat.
Kesamaan pengalaman masa lalu yang penuh perjuangan itulah yang mungkin mendorong KASAD untuk spontan menghampiri sang wisudawan dan memeluknya.
Saat mereka sekolah, mereka bukan hanya berjuang untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain. Menafkahi ibu dan adik2nya.
Kita tak bisa memilih di keluarga mana kita dilahirkan, tapi kita punya banyak pilihan bagaimana menjalani hidup kita." tulis Addie MS dalam captionnya.
Dalam video tersebut, tampak seorang wisudawan Poltekad menyampaikan pidatonya yang membuat banyak orang merasa terenyuh.
Di hadapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurrachman, mahasiswa itu mengungkapkan rasa terima kasih.
"Kami tidak pernah membayangkan kami dapat bertemu langsung dan diwisuda oleh Bapak Kasad.
Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami sekaligus pengalaman yang tidak akan kami lupakan," kata mahasiswa itu.
Momen tersbeut terjadi saat Jenderal Dudung berkunjung ke Poltekad di Batu, Malang, Jawa Timur, pada Kamis 3 Februari 2022.
Dia menghadiri wisuda 50 Bintara Mahasiswa Diploma 4 Angkatan III Politekad.
"Mohon izin Bapak, bagi saya pribadi ini adalah kehormatan dalam hidup saya, mengingat saya berasal dari keluarga yang sangat sederhana," kata wisudawan tersebut.
Wisudawan itu bercerita, ayahnya telah meninggal sejak dirinya kelas satu SMK.
"Kemudian saya melanjutkan sekolah dan hidup dengan berjualan gorengan di pinggir jalan untuk menafkahi ibu dan kedua adik saya," kata dia.
Wisudawan itu mengaku harus berjualan gorengan sepulang sekolah hingga jadi kuli angkut sayur di pasa.
"Kemudian saya lanjutkan dengan kuli angkut sayur di pasar sampai dengan subuh dengan imbalan yang sekadarnya," kata dia.
Dalam kondisi ekonomi yang demikan, wisudawan itu mengaku nyaris putus asa.
Dia bahkan sudah berpikir tidak akan melanjutkan sekolah karena takut menjadi beban keluarga.
"Karena mungkin jika saya sekolah akan tambah menghabiskan biaya dan merasa kasihan kepada ibu saya," tutur pemuda itu.
"Tapi, Saya harus menjadi orang yang sukses agar dapat membahagiakan ibu dan kedua adik saya."
Wisudawan itu mengaku mendaftar secara diam-diam ke Poltekad, ia juga menggadaikan motornya untuk biaya.
"menggadaikan motor yang saya pakai untuk berjualan untuk menutupi kebutuhan keluarga saya selama mendaftar."
Wisudawan itu mengucapkan terima kasih kepada Jenderal Dudung.
Ia tak pernah mengira bakal mendapat kejutan bia melanjutkan pendidikan ke jenjang perwira.
"Bapak kasad yang kami muliakan, saya menjadi tentara untuk membantu meringankan ekonomi keluarga kami."
"Tidak pernah terlintas dalam pikiran kami bahwa lulusan diploma empat akan lebih cepat menjadi perwira.
Bagi saya, itu adalah mukjizat dan barokah dari Allah SWT melalui tangan bapak," lanjut dia.
Setelah pesan itu disampaikan, Jenderal Dudung turun untuk menghampiri mahasiswa tersebut. Dudung menyalami dan memeluknya.(*)