Dicopot dari Jabatan Panglima TNI karena Menentang Presiden Soekarno, ini Biodata TB Simatupang

Berikut profil dan biodata TB Simatupang, purnawirawan yang pernah dicopot dari jabatan Panglima TNI karena berani menentang Presiden Soekarno.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Wikipedia via Tribunnewswiki
TB Simatupang, perwira tinggi TNI yang pernah Dicopot dari Jabatan Panglima TNI karena Menentang Presiden Soekarno. Simak profil dan biodatanya. 

Simatupang yang kala itu baru saja lulus dari sekolah menengahnya memutuskan untuk mengikuti ujian masuk KMA.

KMA sendiri merupakan lembaga pendidikan militer untuk para calon personel Koninklijke Nederlands Indische Leger (KNIL).

Simatupang pun lulus dari KMA pada tahun 1942 dengan mendapat gelar taruna mahkota dengan mahkota perak.

Gelar tersebut diberikan sebab ia dinilai sebagai murid yang berprestasi, khususnya di bidang teori.

Karier militer Simatupang pertama kali dimulai pada tahun 1940 ketika dirinya diterima menjadi kadet di KMA, Bandung.

Seusai lulus dari sana, Simatupang belum sempat ditugaskan di KNIL karena pasukan Jepang sudah lebih dulu merebut kekuasaan di Hindia Belanda.

KNIL lalu dibubarkan dan senjatanya pun dilucuti.

Simatupang bersama dengan teman sesama perwiranya kemudian direkrut oleh Jepang.

Mereka ditempatkan di Resimen Pertama di Jakarta dengan pangkat calon perwira.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Simatupang bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Setelah itu, ia pun turut bergerilya bersama dengan Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman dalam melawan pasukan Belanda.

Selama perang kemerdekaan Indonesia, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI pada tahun 1948 hingga 1949.

Dalam jabatannya tersebut, Simatupang mewakili TNI dalam delegasi Republik Indonesia dengan menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda.

Misi utama mereka untuk mendesak Belanda agar menghapus KNIL dan menjadikan TNI sebagai kekuatan utama tentara Indonesia.

Simatupang pernah mengatakan bahwa ada tiga Karl yang memengaruhi hidup dan pikirannya, yaitu Carl von Clausewitz, seorang ahli strategi kemiliteran, Karl Marx, dan Karl Barth, teolog Protestan terkemuka abad ke-20.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved