Berita Banyuwangi

Kunjungi Banyuwangi, Pemerintah Jepang Akan Dukung Pengembangan Teknologi Smart Kampung

Pemerintahan Jepang menyatakan akan memberikan dukungan teknologi terhadap pengembangan Smart Kampung di Banyuwangi.

Penulis: Haorrahman | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Haorrahman
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat menerima perwakilan Pemerintah Jepang. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Program pelayanan di level desa ala Banyuwangi, Smart Kampung, mendapat apresiasi khusus dari Pemerintahan Jepang.

Negeri Matahari Terbit itu pun menyatakan akan memberikan dukungan teknologi terhadap pengembangan Smart Kampung di Banyuwangi.

Hal itu diungkapkan tim studi dari Kementerian Agraria, Infrastruktur, Pariwisata, dan Transportasi (MLIT) Jepang yang datang langsung dari Jepang ke Banyuwangi.

Tim tersebut dipimpin Direktur Proyek Pacific Consultants Co., Ltd., Hidetoshi Tamaoka yang berada di Banyuwangi sejak 30 Januari hingga 10 Februari 2022.

Di Indonesia, hanya ada 2 daerah yang menjadi pilot project Pemerintah Jepang, salah satunya Kabupaten Banyuwangi.

Hidetoshi Tamaoka mengaku, awalnya mengira bahwa Smart Kampung hanya fokus pada upaya digitalisasi desa.

“Ternyata tidak. Di lapangan saya melihat bahwa Smart Kampung adalah kebijakan yang fokus pada peningkatan layanan yang semakin mudah dan cepat. Kami sudah bertanya kepada sejumlah warga, rata-rata mereka mengaku puas dengan layanan yang diberikan,” kata Hidetoshi Tamaoka, Jumat (4/2/2022).

Sebelumnya, tim Jepang ini mengunjungi pelaksanaan Smart Kampung di Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari.

Di sana, Hidetoshi Tamaoka melihat bagaimana warga desa melakukan pengurusan dokumen kependudukan dengan menggunakan anjungan mesin mandiri hanya dengan menggunakan KTP. Mereka melihat bagaimana kantor desa dibangun sebagai pusat aktivitas warga. Di sana juga terpampang APBDesa.

“Tidak hanya sekedar membuat mesin ATM, tapi Banyuwangi juga melatih warga desa untuk melaksanakan digitalisasi. Selain itu, di sini juga melengkapinya dengan pelayanan keliling ke warga-warga. Banyuwangi tidak sekedar membuat network digital, namun lebih jauh juga membangun human network. Hubungan antar manusia masih dijaga,” kata Hidetoshi.

Menurut dia, apa yang dilakukan desa di Banyuwangi juga patut ditiru oleh Jepang.

“Ini luar biasa, jaringan digital dan jaringan manusia dibangun secara bersamaan dan semakin meluas. Bahkan di setiap desa, demi layanan yang lebih baik, staf desa melakukan inovasi untuk memecahkan permasalahan di lapangan. Ini hal yang patut ditiru,” imbuhnya.

Pihaknya pun menyatakan siap mendukung pengembangan Smart Kampung. Dia menyebut, sedikitnya ada 3 sektor yang akan menjadi fokus pengembangan ke depan, yakni pariwisata, pertanian dan UMKM.

“Kami ingin memanfaatkan teknologi digital yang ada di Jepang untuk mensupport Banyuwangi. Tentu disesuaikan dengan kondisi yang ada di sini. Makanya kami datang untuk memetakan program seperti apa yang cocok diterapkan di Banyuwangi,” kata dia.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved