Amalan Bulan Rajab Setelah Shalat Fardhu, Lengkap Tulisan Latin dan Terjemahan

Berikut ini amalan yang biasa dilakukan setelah Salat Fardhu pada bulan Rajab. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id
Ilustrasi - Amalan bulan Rajab 

SURYA.co.id - Berikut ini amalan yang biasa dilakukan setelah Salat Fardhu pada bulan Rajab

Almarhum Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya pernah menyampaikan bahwa dianjurkan memperbanyak amalan di bulan Rajab dan Sya'ban.

"Mari kita sama sama menikamati 2 bulan Rajab dan Sya'ban, dan kemudian menyambut bulan Suci Ramadhan. Mari sama-sama menikmati Rajab dan Syaban yang penuh berkat dan rahmat dari Allah swt, mempersiapkan jiwa kita hati kita, agar kita mampu menyambut Ramadhan dengan penuh keyakinan, taqwa iman dan beramal shalih. Jangan menunggu, Ramadhan akan datang atau kita menunggu menyambut Ramdhan, karena belum tentu kita punya umur sampai Ramadhan," jelas almarhum Syekh Ali Jaber.

Hal serupa disampaikan Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam ceramahnya. Dianjurkan umat Islam memperbanyak amalan di bulan-bulan mulia tersebut, dibandingkan bulan-bulan biasanya.

UAS juga menjelaskan urutan amalan dari yang paling tinggi adalah puasa, kemudian shalat sunnah, membaca Alquran, dzikir dan bersedekah.

Berikut sejumlah amalan dzikir yang bisa dilaksanakan di bulan Rajab, mulai Rabu 2 Februari 2021 (1 Rajab 1442 H).

1. Membaca doa ketika masuk bulan Rajab

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ

“Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

(Al 'Asqalany, Tabyiinul 'Ajab 'an Syahri Rajab hal 18)

2. Mengangkat tangan dengan membaca istighfar

Setiap pagi dan sore 70 kali

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ

Rabbighfirlii Watub ‘alayya

Artinya : Ya Tuhanku, ampunilah aku

3. Membaca Sayyidul Istighfar 3 kali pagi dan sore

اللَّهُمَّ أنْتَ رَبّي لا إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ وأنا على عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ مَا صَنَعْتُ أبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عليَّ وأبُوءُ بِذَنْبي فاغْفِرْ لي فإنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas tatha’tu a’uudzu bika min syarri ma shana’tu abuu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abuu-u bi dzanbii faghfir lii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta

Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu, aku akan setia pada janjiku pada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat. Kuakui segala nikmat-Mu atasku dan aku akui segala dosaku (yang aku perbuat). Maka ampunilah aku, sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.

4. Membaca Istighfar ba'dal Ashar 7 kali

Astaghfirullâh alladzî lâ ilâha illâ huwa-l-hayyal qayyûma wa atûbu ilaihi

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang hidup kekal serta terus menerus mengurus (makhluk); dan aku bertobat kepada-Nya.”

5. Membaca tasbih 100 kali

- Tanggal 1-10 Rajab membaca:

سُبْحَانَ اْلحَيِّ الْقَيُّوْمِ

Subhanal hayyil qayyum (100 kali)

Artinya: Maha Suci (Allah) Yang Maha Hidup lagi Maha Menguasai Segala Sesuatu

- Tanggal 11-20 Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ اَحَدِ الصَّمَدِ

Subhanallahil ahadish shomad (100 kali)

Artinya : Maha suci Allah Satu satunya tempat bergantung

- Tanggal 21-akhir bulan Rajab membaca

سُبْحَانَ اللهِ الرَّؤُفِ

subhanallahi ar-rouf (100 kali)

6. Jumat terakhir bulan Rajab

Saat khatib di atas mimbar membaca 35kali (bisa dibaca saat khatib duduk antara dua khutbah)

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Baca juga: Apa Itu Puasa Rajab? Berikut Penjelasan Tentang Keistimewaannya

Puasa Rajab

Rajab adalah bulan ketujuh penanggalan Hijriyah, setelah Rajab, ada bulan Sya'ban kemudian bulan Ramadhan.

Sehingga waktu Rajab tepat untuk ganti utang puasa Ramadhan tahun lalu.

Lantas bagaimana hukum Puasa Rajab Gabung Utang Puasa Ramadhan? Karena puasa Rajab adalah puasa sunnah sementara utang Puasa Ramadhan adalah wajib.

Menjalankan puasa sunnah gabung utang puasa Ramdahan boleh dilakukan.

Hal ini dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul  "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.

Buya Yahya menjelaskan boleh melaksanakan Puasa Qadha di hari Puasa Sunnah, namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.

Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.

Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala Puasa Sunnah.

Bagaimana Niatnya?

Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Sementara bagi yang ingin melaksanakan Puasa Rajab saja tanpa qadha adalah sebagai berikut:

Simak niat Puasa Rajab
Simak niat Puasa Rajab (SURYA.co.id)

Niat Puasa Rajab

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma hazal yaumi ‘an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.

Artinya:

“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”

Apabila lupa membaca niat puasa, boleh membacanya di siang hari.

Niat Puasa Rajab Siang Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved