Berita Surabaya
Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional Surabaya Masih Rp 20 Ribu, Pemkot Perpanjang Operasi Pasar
Sekalipun, program satu harga minyak goreng diluncurkan pemerintah pusat, Harga minyak goreng seluruh pasar tradisional di Kota Surabaya masih tinggi.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Harga minyak goreng seluruh pasar tradisional di Kota Surabaya masih tinggi. Sekalipun, program satu harga minyak goreng diluncurkan pemerintah pusat sejak Rabu (19/1/2022) lalu.
Berdasarkan data, harga minyak goreng masih bertahan di kisaran Rp 20 ribu per liter.
Harga ini masih jauh di atas program satu harga yang telah ditetapkan pemerintah pusat, Rp 14 ribu per liter.
Bahkan, data Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya yang menaungi pasar tradisional se-Surabaya menyebut, harga minyak curah terendah di angka Rp 19 ribu per liter. Ini di antaranya berlaku di Pasar Wonokromo Surabaya.
"Sampai saat ini, belum ada minyak dengan harga segitu (Rp 14 ribu). Saya kulakan juga masih sama, sehingga kami jual di harga Rp 20 ribuan," kata Dewi salah satu pedagang di Pasar Wonokromo, Kamis (27/1/2022).
Pihaknya juga mengaku, belum mendapatkan imbauan dari pemerintah untuk menjual dalam satu harga.
"Kalau saya jual segitu ya mana bisa untung. Kulakan aja belum boleh dengan harga segitu," ungkap Dewi.
Terkait hal ini, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya pun saat ini telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, dengan melaksanakan operasi pasar yang menyediakan minyak dengan harga Rp 14 ribu per liter.
Misalnya pada Kamis (27/1/2022), Dinkopdag menggelar operasi pasar di tiga kawasan sekaligus di Kecamatan Semampir. Di antaranya, RW 10 Jl Tenggumung Baru Selatan No 1 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir dengan menyediakan 1020 liter.
Kemudian, di RW 12 Jl Sawahpulo No 65 Kelurahan Ujung Kecamatan Semampir, sebanyak 1020 liter. Lalu, di RW 14 Jl Wonosari Lor 1/79 Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir, sebanyak 960 liter.
Kepala Dinkopdag Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos menjelaskan, optimistis upaya ini bisa meredam lonjakan harga. Sekaligus, memastikan stok minyak di Surabaya aman.
"Operasi pasar minyak goreng ini sebetulnya sudah digelar sejak lama. Bahkan, sudah kami lakukan sejak kenaikan minyak tahun lalu," kata pria yang akrab disapa Yos ini.
Rencananya, operasi pasar ini akan menyasar tempat lain hingga 28 Januari 2022. Terbuka kemungkinan, hal ini akan diperpanjang.
"Totalnya, hingga sekarang operasi pasar sudah digelar di lebih dari 10 kecamatan. Kalau sampai tanggal 28 Januari ternyata masih ada (kenaikan harga), kami gerakkan lagi," jelas Yos.
Harapannya, operasi pasar ini memberikan kemudahan masyarakat mendapat minyak goreng. Karena, saat ini minyak goreng di beberapa pasar dan toko ritel mulai kehabisan stok.
Sekalipun demikian, Pemkot Surabaya membatasi jumlah minyak yang dibeli, maksimal 2 liter per orang. Mereka juga harus membawa fotokopi KTP yang ditunjukkan kepada petugas kecamatan dan kelurahan.
Untuk mengatasi kenaikan harga minyak goreng, Yos mengaku, juga akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jatim, Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim dan distributor minyak goreng.
"Kalau masih ada kenaikan harga, kami tetap gelar operasi pasar. Kami juga akan mengundang stakeholder yang berkaitan dengan minyak goreng," pungkasnya.
Berita Surabaya
harga minyak goreng di Surabaya
harga minyak goreng di pasar tradisional
Fauzie Mustaqiem Yos
operasi pasar minyak goreng
SURYA.co.id
Pemprov Jatim Buka Stan Layanan Perizinan Usaha Gratis di Pameran Kampoeng Kreasi |
![]() |
---|
Tak Cuma Bermodalkan Wajah Cantik, Ini Kriteria Penting Menjadi Seorang Model Profesional |
![]() |
---|
HIPMI dan Kadin Surabaya Gelar Kajian Pemuda 'Mengetuk Pintu Langit' Bersama Ustaz Hanan Attaki |
![]() |
---|
Modena Dukung Hidup Sehat Lewat Workout Party yang Diikuti 300 Peserta |
![]() |
---|
Onassis Luncurkan Seri Seri Smart Lock Baru dengan Teknologi Pengenalan Wajah 3D |
![]() |
---|