Berita Tuban

6 Fakta Kampung Miliarder Tuban: Dulu Diserbu Sales dan Borong Mobil, Kini Menyesal

Berikut Enam Fakta Kampung Miliarder Tuban terbaru, dulu diserbu sales dan borong mobil, kini menyesal. 

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Musahadah
Kolase foto SURYA.co.id
Kolase Foto: Warga Kampung Miliarder Tuban Borong Mobil, dan Serbuan Sales di Desa Sumurgeneng 

SURYA.co.id, - Berikut 6 Fakta Kampung Miliarder Tuban terbaru, dulu ramai diserbu sales dan borong mobil, kini menyesal. 

Seperti diketahui, Kampung Miliarder Tuban yang terletak di desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, kembali jadi perbincangan.

Fenomena Kampung Miliarder Tuban ini terjadi setelah warga mendapatkan ganti untung hingga miliaran rupiah dari penjualan tanah ke kilang minyak Pertamina Grass Root Refinery (GRR).

Setelah muncul miliarder baru, beberapa peristiwa sempat terjadi di Kampung Miliarder tersebut.

Mulai dari serbuan Sales, borong mobil yang dilakukan oleh warga desa, hingga mobil baru yang sudah rusak.

Setelah satu tahun berlalu, warga Kampung Miliarder Tuban itu kini dikabarkan melakukan demo.

Lalu, apa saja fakta-fakta terkait Kampung Miliarder Tuban, dan apa yang dituntut dari demo tersebut? Berikut SURYA.co.id, merangkumnya.

1. Ganti Rugi dari Pertamina

Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto, menyebutkan bahwa ada 840 KK warga di desanya, namun yang lahannya dibeli perusahaan plat merah sekitar 225 KK.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600-800 ribu. Sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak warga sini Rp 26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp 28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," pungkasnya.

Sekadar diketahui, lahan warga dihargai apraisal Rp 600-800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar di Desa Sumurgeneng, Kaliuntu dan Wadung, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara 225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved