Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

TERBARU KASUS SUBANG, Danu Tak Marah Meski Terus Diframing, Ini Pesan untuk yang Menganalisis Miring

Sebelumnya kuasa hukum dan keluarga yang menanggapi tudingan keterlibatan Danu di kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. 

Editor: Musahadah
kolase youtube tribunnews/heri susanto
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mennginjak bulan ke-5. Giliran Kades Jalancagak Indra Zainal Alim yang kini menyudutkan Danu. 

SURYA.CO.ID, SUBANG - Muhammad Ramdanu alias Danu akhirnya angkat bicara terkait banyaknya pihak yang menyudutkannya di kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. 

Sebelumnya kuasa hukum dan keluarga yang menanggapi tudingan keterlibatan Danu di kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Kali ini, Danu akhirnya mau bersuara. 

Keponakan Tuti Suhartini ini mengaku santai meski ada yang mencela maupun menggoreng isu yang menyudutkannya. 

"Danu mah senyumin aja. apa yang mereka sampaikan apa yang analisa, itu kan pendapat mereka," katanya dikutip dari chanel youtube heri susanto, Selasa (25/1/2021). 

Baca juga: UPDATE SAKSI KASUS SUBANG, Danu Dapat Pesan Khusus setelah Klaim Tuduhan Pihak Yosef Terpatahkan

Danu mengaku menyerahkan hal itu kepada yang penyidik polisi dan tuhan yang maha esa. 

"Untuk kebenarannya kita serahkan ke penyidik dan Allah SWT," kata pemuda yang baru saja merayakan ulang tahun ke-22. 

Menurut Danu, dia juga sudah diperiksa polisi. 

Dan saat ini dia tetap berharap polisi bisa cepat mengungkap pembunuh Tuti dan Amel. 

"Biar almarhum dapat keadilan," katanya. 

Sebelumnya, Yono, ayah Danu berharap anaknya menanggapi tenang tudingan-tudingan itu.

Hal ini beralasan karena saat ini Danu didampingi pengacara dari ATS Law Firm yang siap membantunya. 

"Ya inginnya tenang-tenang aja. Masalahnya sudah ada yang mendampingi pengacara, pak Taufan (Achmad Taufan Soedirjo) dan timnya.
Danu gak usah risau dengan masalahnya," katanya dikutip dari channel youtube Faktuil. 

Yono berharap Danu bisa fokus pada aktivitasnya saat ini, membuat konten youtube. 

"Pikirkan konten-kontennya dia. Fokus di situ saja," katanya. 

Saat ini konten youtube Danu Subang Official telah mendapat 7,9 ribu subcriber hanya dalam waktu dua bulan.

Bahkan jumlah viewers videonya mencapia ribuan hingga puluhan ribu dengan jumlah konten ada 38. 

Atas capaian ini, Danu sudah mendapatkan gaji pertamanya dari youtube.

Seperti diketahui, Masuk bulan ke-5 kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat. saksi Muhammad Ramdanu semakin disudutkan.  

Terbaru, Danu dicurigai Kades Jalancagak Indra Zainal Alim karena ucapannya dalam wawancara di salah satu channel youtube. 

Indra Zainal Alim melalui akun youtube Indra Zainal Chanel kembali mengulik pengakuan Danu tentang kejadian pembunuhan itu, lalu menuliskan analisisnya dalam video tersebut. 

Di antaranya terkait pengakuan Danu ketika pagi-pagi Yosef datang ke rumahnya untuk mengabarkan bahwa Tuti dan Amel diculik. 

Saat itu, Danu segera bangun dari tidurnya dan langsung menuju ke TKP. 

Di rumah TKP Danu melihat sudah ada Yosef Hidayah dan warga.

Danu juga mengaku sempat masuk ke dalam rumah untuk melihat area kamar hingga pintu belakang. 

Dia juga sempat melihat rumah acak-acakan dan darah di TKP. 

Setelah itu dia ke luar diikuti Yosef

Selesai menceritakan hal itu, Danu lalu mengaku mendengar perkataan warga bahwa jenazah ada di bagasi. 

Hal ini lah yang disoroti Indra Zainal. 

"Keterangan yang lain hanya kaki, tapi keterangan Danu jenazah," tulis Indra di videonya. 

Setelah itu Danu lalu melihat Yosef melongok ke mobil dan Danu meyakini kalau Yosef melihat Amel dan Tuti di dalam mobil. 

Ini lagi-lagi menjadi catatan Indra. 

"Dari cepatnya danu datang, masuk keluar TKP sudahkah tim Inafis datang?"
Sampai Danu meyakini jenazah Amel dan bu Tuti di bagasi, sedangkan keterangan warga dan pak yosef hanya terlihat kaki," tulis Indra lagi.

Keterangan lain Danu yang membuat Indra curiga adalah saat Danu mengaku menangis di pinggir jalan dan menyampaikan sesuatu ke Wahyu, kepala sekolah di yayasan Yosef.

Saat itu, Danu mengatakan ke Wahyu kalau Amel dan Tuti sudah meninggal di bagasi. 

"Danu tidak melihat tapi sudah tahu ibu Tut dan Amel di bagasi," 

"Sudah ada kah tim inafis sekitaran jam ini sampai danu sudah tau ada ibu dan amel di bagasi," tulis Indra lagi. 

Memperkuat kecurigaannya tentang Danu, Indra lalu mengunggah kembali video pengakuannya di sebuah channel youtube. 

Di video itu, Indra menyebutkan bahwa dia diberitahu ketua RT tentang kejadian itu pada pukul 07/30 WIB. 

Saat itu, informasinya masih perampokan, bukan pembunuhan. 

Lalu, jam 07.45 dia mendatangi TKP dan dia melihat sudah banyak orang, sudah ada kepolisian sektor Jalan Cagak. 

Saat itu lah dia ditanya oleh polisi tentang kaki yang terlihat dari dalam mobil.  

"Nah, kebetulan pada waktu itu, saya melihat dan masuk minta izin ke daerah TKP, saya datang. Saya didatangi oleh seorang anggota polisi dan bertanyab pak kades, hafal gak itu kaki siapa.

Pada waktu saya bilang, itu kaki wak tuti. Saya hafal betul," katanya. 

Pengakuan Indra ini ingin memperkuat bahwa sebelum tim Inafis datang, tidak ada yang tahu kalau ada dua jenazah di dalam mobil Alphard.

Itu artinya, dia mencurigai keterangan Danu yang mengaku sudah tahu ada jenazah Tuti dan Amel di dalam mobil Alphard sebelum tim Inafis datang. 

Sebelumnya, Yoris Raja Amanullah, anak Tuti Suhartini juga mencurigai Danu karena dalam pemeriksaan di kepolisian menyudutkan ayahnya Yosef, dan ibu tirinya, Mimin MIntarsih. 

 Kuasa hukum Yoris dan Yosef, Rohman HIdayat juga secara terang-terangan menduga Danu sebagai sosok di balik sketsa yang dirilis polisi.

Taufan Sebut Tudingan Terpatahkan 

Pernyataan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo bahwa polisi masih mengejar buronan atau DPO (daftar pencarian orang) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, disambut gembira kubu Muhammad Ramdanu alias Danu. 

Seperti diketahui, selama ini Danu kerap disudutkan dan dicurgai terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Bahkan Danu juga dicurigai sebagai sosok di balik sketsa wajah pelaku yang dirilis Polda Jabar akhir tahun 2021 silam. 

Dengan status pelaku yang masuk DPO, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo memastikan bahwa kecurigaan terhadap kliennya sudah terpatahkan. 

"Kami bersyukur bahwa klien kami yang akhir-akhir ini disudutkan dan dicurigai oleh pihak-pihak tertentu, akhirnya terpatahkan," kata Taufan seperti dikutip dari channel youtube Heri Susanto. 

Dengan status DPO itu mengindikasikan bahwa pelaku pembunuhan ini dari luar atau bukan termasuk daftar saksi yang selama ini diperiksa polisi. 

Hal ini, menurut Taufan adalah progres yang baik untuk mengusut tuntas kasus ini. 

Dari analisisnya, jika pelaku pembunuhan dari luar, biasanya tidak punya tendensi, dendam atau ikatan asmara. Dan, biasanya mereka adalah kelompok profesional yang memiliki keahlian melakukan eksekusi pembunuhan. 

Hal ini dimungkinkan karena sudah lima bulan kasus ini terjadi, polisi juga belum bisa mengungkapnya.

"Kesulitan ini lah yang mengindikasikan mereka profesional. Mengerti SOP-SOP penyidik. Ditambah minimnya bukti pendukung, CCTV buram.
Jejak atau sidik jari juga sulit ditemukan karena pelaku merapikan perbuatannya dengan baik. Kalau orang awam sulit," katanya. 

Taufan berharap DPO ini bisa segera ditangkap sehingga bisa diketahui siapa-siapa saja di belakangnya. 

"Kalau pelaku dari luar, pelaku tidak ada tendensi apapun. Dia hanya menjalankan tugas.
Siapa yang memberi tugas, siapa yang membayar, siapa yang berkepentingan di sini," katanya. 

Taufan juga mencermati kondisi TKP saat kejadian, dimana kondisi rumah tidak ada yang rusak serta tidak ada satu pun barang yang hilang kecuali tiga ponsel Amalia.

Dia menduga, ada pihak yang memudahkan pelaku melakukan aksinya tersebut.  

"Pembunuhan dilakukan jam 11-12 (malam) dan yang dahulu adalah ibu tuti. Ini sudah hilang asumsi tentang asmara.
Ini pasti ada motif lain yang harus ditelusuri polisi. Kalau motif ketemu, akan relatif mudah," katanya. 

Taufan menduga ada kepentingan besar di balik pembunuhan ini karena mengorbankan seseorang sebagai pelakunya. 

"Bukan hanya sakit hati semata. Tapi ini dendam atau kepentingan besar yang sifatnya global. Saya yakin posisi Danu, jauh dari motif-motif itu," katanya. 

Menurut Taufan, pembunuhan ini sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Sudah dipelajari dan sudah diarahkan. 

Namun, dia yakin pembunuhan ini akan segera terungkap karena tidak ada kejahatan yang sempurna.

Lihat video selengkapnya 

Seperti diketahui, saat ini, Polda Jabar dan jajarannya tengah memburu terduga pelaku yang sosoknya telah dibuat dalam bentuk sketsa wajah. 

Pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang diduga berusia 30 tahun ini belum diketahui keberadaannya. 

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.

"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ujar Ibrahim Tompo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (22/1/2022).

Sketsa terduga pelaku pun, kata dia, sudah disebar ke seluruh Indonesia.

"Sketsanya sudah kami sebar ke polres-polres wilayah, sampai ke polda seluruh Indonesia juga terkirim (sketsanya)," katanya.

Sebelumnya, Polda Jabar berhasil mendapatkan sketsa wajah terduga pelaku dari hasil keterangan saksi-saksi potensial, serta bantuan Inafis Bareskrim Mabes Polri.

Pihaknya juga mengaku sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku ke masyarakat, untuk membantu menemukan pelaku.

 "Kami imbau kepada masyarakat bagi yang mengetahui identitas yang sama dengan sketsa itu agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian," katanya.

Seperti diketahui, sketsa tersebut dibuat dalam posisi menyamping dan membelakangi.

Dari samping, terlihat wajah terduga pelaku memiliki dagu lancip dengan bentuk muka oval.

Berikut ini perincian identifikasi sketsa wajah pelaku :

Nama: Mr X

Jenis Kelamin: laki-laki

Usia: 30 tahun

Bentuk muka: Oval

Bentuk dagu: Lancip

Warna rambut: hitam

Hidung: lurus

Bentuk badan: sedang

Warna kulit: putih bersih

Informasi lain: Memakai kemeja kotak-kotak hitam garis putih.

Ikuti berita tentang pembunuhan ibu dan anak di Subang selengkapnya >>>

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved