Miliki 6000 Sampel Bayi Tabung di Indonesia, FK Unair Kerjasama Riset dengan PT Bundamedik TBK
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyepakati kerjasama riset bayi tabung dengan PT Bundamedik TBK
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Rudy Hartono
SURYA.co.id|SURABAYA - Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga menyepakati kerjasama riset dengan PT Bundamedik TBK. Setidaknya, dalam kerjasama awal ini, ada dua produk riset bersama yang lahir dalam satu tahun.
PT Bundamedik TBK sendiri merupakan penyedia layanan kesehatan yang menaungi banyak institusi kesehatan salah satunya Morula IVF yang tersohor dalam program bayi tabungnya.
Saat ini, sudah ada 6000 siklus bayi tabung yang tersebar di klinik milik PT Bundamedik Tbk yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam setahun, PT Bundamedik TBK juga melakukan pelayanan laparoskopi dengan minimal infasif sebanyak 500 lebih.
“Dengan data yang cukup banyak ini, ada banyak sekali yang bisa kita kerjakan bersama. Saya yakin FK Unair pun juga memiliki banyak data. Maka akan sangat baik jika bisa kita lakukan kolaborasi,” terang Komisaris Utama PT Bundamedik Tbk, Dr dr Ivan Rizal Sini SpOG FRANZCOG GDRM MMIS saat melakukan MOU dengan FK Unair, Rabu (19/1/2022).
Dokter Ivan tak menampik, industrinya sangat bergantung pada scientific resources atau sumber daya ilmiah.
Dan sumber daya ini tidak hanya berhenti pada kualitas sumber daya manusianya saja, namun juga luaran produk berupa riset.
“Dan ini tidak pernah menurut saya di inisiatifkan oleh grup swasta secara aktif. karena tentu kepentingan swasta lebih ke profit ya. Tapi kita harus tetep ada corenya di mana scientific resources baik itu SDM, Dokter dan juga produk riset termasuk bagaimana kita pengabdian masuyarakat itu nanti akan menjadi bagian yang tidak lepas dari universitas,” terangnya.
Tawaran Kerjasama ini disambut baik oleh Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K).
Prof Bus, sapaan akrabnya menyebut, selama ini prodi spesialis dan subspesialis mendapatkan data yang terbatas.
Dengan data begitu banyak yang sudah dimiliki PT Bundamedik TBK, maka kualitas lulusan spesialis 1 dan spesialis 2 di FK UNAIR bisa semakin baik.
“Kalau selama ini kita punya sampel hanya terbatas, masih banyak memanfaatkan subjek penelitian hewan, maka ini kesempatan yang baik sekali,” terangnya.
Apalagi, lanjut dekan, kolaborasi menjadi sebuah keniscayaan untuk tidak dilakukan saat ini. Karena institusi bisa berkembang adalah dengan adanya kolaborasi.
Sebagai langkah pembuka, kerjasama ini akan melibatkan Prodi Spesialis dan Subspesialis di Bidang Obstetri dan Ginekologi serta Andrologi. Ke depan, kerjasama akan diperluas bahkan ke taraf S1.