Techno

TERBARU KEBIJAKAN WHATSAPP, Lebih Aman Karena Privasi Status Tak Bisa Dilihat Sembarang Orang

Ada update terbaru terkait kebijakan privasi di aplikasi WhatsApp (WA). Lebih Aman Karena Privasi Status Tak Bisa Dilihat Sembarang Orang.

pixabay.com
Ilustrasi WhatsApp. Ada update terbaru terkait kebijakan privasi di aplikasi WhatsApp (WA). 

SURYA.co.id - Ada update terbaru terkait kebijakan privasi di aplikasi WhatsApp (WA).

Pihak WhatsApp menerapkan kebijakan baru yakni status online dan last seen tak bisa dilihat oleh sembarang orang.

Hanya nomor yang terdaftar di kontak teman saja yang bisa melihat status online dan last seen.

Pada aturan bawaan WhatsApp sebelumnya, informasi "Last Seen" dan "Online" dapat dilihat oleh "Semua orang".

Hal ini membuat siapa pun pengguna aplikasi WhatsApp dapat melihat informasi penggunaan akun orang lain secara bebas.

Kecuali seorang pengguna membatasi privasi akunnya, misalkan hanya bisa dilihat oleh kontaknya saja dengan mengubah aturan privasi dari "Semua orang" menjadi "Hanya kontak saya".

Melalui pesan elektronik, WhatsApp menyebut limitasi ini dilakukan untuk meningkatkan perlindungan privasi dan keamanan penggunanya.

"Kami membuat orang-orang yang tidak Anda kenal atau tidak pernah berkirim pesan dengan Anda semakin sulit mengakses status 'terakhir dilihat' dan 'online' Anda di WhatsApp," ujar WhatsApp dalam pesan elektroniknya.

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Status Last Seen dan Online WhatsApp Kini Tak Bisa Dilihat Orang Asing'.

"Ini tidak akan mengubah apa pun di antara Anda dan teman, keluarga, relasi yang Anda kenal, atau orang yang telah Anda kirimi pesan sebelumnya," lanjut WhatsApp.

Jadi, bagi kontak yamg sudah Anda simpan atau pernah Anda chat sebelumnya, tidak akan terpengaruh dengan kebijakan privasi baru ini.

Sesungguhnya, saat ini ada aplikasi pihak ketiga yang dapat melacak kapan satu akun terakhir dilihat dan apakah mereka sedang online atau tidak, meskipun kebijakan privasi telah diterapkan.

Aplikasi itu bisa ditemukan di App Store dan Google Play Store. Sehingga, informasi "terakhir dilihat" maupun "online" seseorang tetap dapat diketahui oleh semua pihak dengan bantuan aplikasi-aplikasi pelacak.

Namun, pada pembaruan-pembaruan selanjutnya, WhatsApp akan membantu para penggunanya untuk melindungi privasinya dari aplikasi pelacakan semacam itu.

Untuk pengaturan privasi secara manual, saat ini seorang pengguna dapat memilih apakah ststus "terakhir dilihat" dapat diketahui oleh "semua orang", "hanya kontak saya", atau "kontak saya kecuali".

WhatsApp terus melakukan pembaruan kebijakan privasi pengguna dari waktu ke waktu demi meningkatkan keamanan privasi setiap penggunanya dalam menggunakan aplikasi perpesanan di bawah perusahaan Meta ini.

Kebijakan Baru WhatsApp

Sebelumnya, WhatsApp juga menerapkan kebijakan baru yang berlaku mulai 15 Mei 2021.

Pengguna WhatsApp tidak bisa menolak kebijakan baru tersebut, karena pengguna tak bisa kirim pesan jika tidak menyetujuinya.

Diketahui sebelumnya, WhatsApp sempat jadi perbincangan karena rencana pembaruan kebijakan WhatsApp bisnis menuai kontroversi.

Pihak WhatsApp lantas menunda pembaruan hingga 15 Mei 2021.

Berikut 6 fakta penting tentang kebijakan baru WhatsApp yang perlu diketahui pengguna, dilansir dari Kompas.com dalam artikel '6 Poin soal Kebijakan Baru WhatsApp, Berlaku 15 Mei 2021'

1. Pesan enkripsi tidak dibaca pihak ketiga

Pihak WhatsApp tidak bisa membaca atau mendengarkan percakapan pribadi, selama terenkripsi secara end-to-end.

Enkripsi end-to-end adalah metode komunikasi yang mencegah pihak ketiga mengakses data saat ditransfer dari satu sistem, atau perangkat ke perangkat lainnya.

Berdasarkan kunci pembaruan di laman resmi WhatsApp, pihaknya berusaha membuat informasi soal syarat dan kebijakan privasi yang lebih mudah dipahami.

WhatsApp menjelaskan, pihaknya tidak menyimpan pesan setelah terkirim.

Jika dienkripsi secara menyeluruh, maka WhatsApp dan pihak ketiga tidak dapat membacanya.

2. Opsi WhatsApp bisnis

Ilustrasi WhatsApp. Info Terbaru WhatsApp Semakin Tegas Terapkan Kebijakan Baru
Ilustrasi WhatsApp. Info Terbaru WhatsApp Semakin Tegas Terapkan Kebijakan Baru (PhoneArena)

WhatsApp mengklaim, membuat pesan bisnis lebih mudah, termasuk memberikan pertanyaan dan jawaban secara cepat.

Adapun percakapan melalui akun bisnis bersifat opsional.

Pembaruan kebijakan privasi ini hanya berlaku untuk akun WhatsApp Business.

Untuk akun WhatsApp pribadi, kebijakan privasinya tetap sama sehingga perubahan ke akun bisnis bersifat opsional.

3. Tanggung jawab WhatsApp soal penjelasan

WhatsApp mengaku bertanggung jawab atas perubahan yang terjadi, dengan memberitahukan ini kepada penggunanya.

Sementara itu, pada halaman kedua, WhatsApp menegaskan tidak mengubah privasi dari percakapan personal.

4. Akun bisnis terkoneksi dengan Facebook

Kebijakan privasi baru akan membantu Facebook mendapatkan data WhatsApp Business dan akan memberikan akses ke obrolan bisnis, untuk membantu pengguna WhatsApp Bisnis memonetisasi layanannya dengan lebih baik.

WhatsApp bergabung dengan Facebook pada 2014.

Pihak WhatsApp mengaku memerangi spam di seluruh aplikasi, membuat saran produk, dengan menampilkan penawaran dan iklan yang relevan di Facebook.

Perlu ditekankan, tidak ada yang pesan, foto, dan informasi akun WhatsApp, yang akan dibagikan ke Facebook.

5. Informasi cara kerja WhatsApp

Dalam pembaruan ini, WhatsApp melakukan penambahan soal informasi cara kerja aplikasi.

Pembaruan ini termasuk bagaimana data diproses dan menjaga data pengguna tetap aman.

6. Contoh spesifik kerja sama dengan Facebook

WhatsApp akan memberi contoh spesifik untuk menggambarkan kerja sama dengan pihak Facebook, terutama soal penawaran produk dan jasa.

WhatsApp mencoba memperbarui akun bisnis melalui informasi pemesanan, transaksi, dan janji temu, pemberitahuan pengantaran dan pengiriman, pembaruan produk dan layanan, serta pemasaran.

Misalnya, pengguna mungkin menerima informasi status penerbangan untuk perjalanan yang akan datang, tanda terima untuk sesuatu yang sudah beli, atau pemberitahuan saat pengiriman akan dilakukan.

Pengguna juga mungkin akan menerima pesan berisi konten pemasaran.

Melalui kunci pembaruan di laman WhatsApp, pihaknya dalam upaya menghindari spam, maka pengguna diberi pilihan untuk dapat mengelola model komunikasi ini.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved