Berita Surabaya
Gelar PTM 100 Persen, Pemkot Surabaya Tak Segan Kembali Tutup Sekolah Jika Ditemukan Kluster
Pemkot Surabaya akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang dilaksanakan mulai Senin (10/1/2022) ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.DI, SURABAYA - Pemkot Surabaya akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang mulai dilaksanakan pada Senin (10/1/2022) ini. Apabila ditemukan klaster, sekolah yang bersangkutan akan ditutup selama dua pekan.
Ini sekaligus menindaklanjuti aturan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.
"Kalau ada positif (Covid-19), harus berhenti selama 14 hari. Tahapan di dalam SKB 4 menteri kami lakukan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Senin (10/1/2022).
Dalam tahap evaluasi, pihaknya juga akan melakukan swab secara acak kepada siswa atau guru. Ini akan dilakukan secara berkala.
Dengan adanya regulasi ini diharapkan siswa maupun orang tua bisa lebih percaya sekolah mengantisipasi klaster.
"Kami berikan kepastian dan kenyamanan," ucap Cak Eri.
Dalam SKB Empat Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 tertulis hal berikut ini, Penghentian sementara PTM di satuan pendidikan sekurang-kurangnya 14x24 jam dengan sejumlah penyebab".
Di antaranya, karena klaster penularan Covid-19 di satuan pendidikan tersebut, serta angka positivity rate hasil surveilans epidemioloogis sebesar 5 persen atau lebih. Juga, ada warga satuan pendidikan yang masuk dalam notifikasi hitam pada aplikasi PeduliLindungi sebanyak 5 persen atau lebih.
Namun, apabila setelah dilakukan surveilans, bukan merupakan klaster PTM terbatas atau angka positivity di bawah 5 persen, PTM terbatas hanya dihentikan pada kelompok belajar yang terdapat kasus konfirmasi selama 5x24 jam.
Untuk mengantisipasi klaster sekolah, pemkot pun telah menyiapkan aturan teknis penerapan prokes. Di antaranya, menjaga jarak minimal 1 meter.
Hal ini pula yang membuat pelaksanaan PTM dibagi dua gelombang tiap kelasnya.
"Sehingga, meskipun PTM 100 persen, kapasitas masih 50 persen," terang Cak Eri.
"Dengan begitu, masih memungkinkan jaga jarak sebesar 100 cm. Berdasarkan perhitungan kami, kalau seluruh siswa masuk bersamaan, luas kelas hanya mampu membuat jarak sekitar 50 cm antar siswa," paparnya.
Termasuk, dengan persetujuan wali murid.
Berita Surabaya
PTM di surabaya
Pembelajaran Tatap Muka (PTM)
Eri Cahyadi
Cak Eri
SURYA.co.id
Juli Poernomo Slamet
KISAH PILU Wanita Surabaya Tewas Bersimbah Darah Setengah Tak Berbusana Setelah 4 Kali Dijahati |
![]() |
---|
2 Program CSR PT PLN NP Dapat Penghargaan Silver dan Bronze Award dari Kementerian Desa dan PDTT |
![]() |
---|
Gandeng CIMB Niaga, Cathay Pacific Gelar Travel Fair 2023 untuk Gairahkan Pasar Wisata |
![]() |
---|
Ikut Kemenkeu Sri Mulyani ke Sumenep, Bank Jatim Salurkan KUR dan Bantuan UMKM |
![]() |
---|
Sebut MinyaKita di Jatim Langka dan Mahal, IKAPPI Jatim Bakal Surati Pemerintah untuk Audensi |
![]() |
---|