Berita Surabaya
PEMBUNUH JURAGAN AIR MINUM di Surabaya Berjalan Santai ke Motornya Tak Jauh dari TKP, Ini Kata Saksi
Sosok pembunuh juragan air minum di Surabaya berjalan santai menuju motornya yang diparkir tak jauh dari lokasi kejadian, Jumat (7/1/2021).
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - Sosok pembunuh juragan air minum di Kota Surabaya berjalan santai menuju motornya yang diparkir tak jauh dari lokasi kejadian, Jumat (7/1/2021).
Hal itu terungkap dari penuturan sejumlah saksi yang melihat tragedi di Manukan Tama A3-6 Surabaya.
Bahkan, saksi melihat pembunuh berdarah dingin itu menuju ke sepeda motornya yang terparkir di seberang ruko milik korban.
Pelaku kemudian memacu sepeda motornya ke arah utara.
Saksi yang mengetahui pelaku itu menyebutkan ciri-ciri pelaku tinggi besar, memakai kaus hitam, mengenakan topi hitam dan menggunakan motor matic.
Pria tinggi besar itu telah membunuh juragan air isi ulang bernama Soeyatiyo (67).
Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Indarto menuturkan, saksi sempat melihat terduga pelaku itu keluar dari dalam rumah dan toko milik korban.
"Jadi ada saksi karyawan samping toko sempat mendengar teriakan dan rintihan dari dalam ruko korban. Lalu dicek, saat itu kondisi pintu harmonika terbuka sekitar 30 cm, ada bercak-bercak darah," kata Hendry, Jumat (7/1/2021).
Setelah saksi melihat kejadian itu,kemudian meminta bantuan penjual sate yang tak jauh dari lokasi.
Namun, saat datang kembali, pintu harmonika tersebut kemudian ditutup oleh seseorang dari dalam ruko.
Saksi warga juga menjelaskan, jika saat itu terduga pelaku lebih dulu memarkir motornya di seberang ruko korban.
Lalu dilanjutkan berjalan kaki menuju ruko milik Soeyatiyo.
"Usai terlihat warga itu, pelaku kemudian kembali ke motornya dan kabur ke arah utara," tandasnya.
Saat ini petugas masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku dan motif pembunuhan terhadap juragan air minum isi ulang dan tabung gas itu.
Korban mengalami 4 luka
Polisi menyebut korban mengalami empat luka dengan tusukan senjata tajam.
Terparah, ada di kepalanya.
Meski masih menjadi misteri, kejadian itu sempat ditandai dengan adanya teriakan dari korban, Jumat (7/1/2022) subuh.
Chandra (55) penjual bensin eceran tepat di seberang toko korban yang menjelaskan dirinya saat itu sedang bersantai di lapaknya.
Jelang pukul 04.00 WIB ia bertugas memukul tiang listrik sebagai tanda kepada warga.
Saat itu Chandra melihat pintu rolling door rumah dan toko korban terbuka dan lampunya di area ruko tersebut dalam kondisi padam.
"Saya juga denger suara teriakan tiga kali tapi saya tidak curiga. Kemudian saat saya kembali dari pukul tiang listrik itu, pintunya sudah ditutup,” jelasnya
Tetangga korban lainnya, Widodo yang lokasinya berada persis di sebelah ruko SY menerangkan, saat itu dirinya sedang tidur dilantai dua.
Tetapi, saat penemuan pertama kali dirinya mengetahui korban sempat hidup tetapi tidak ada warga yang berani masuk karena lantai bersimbah darah.
Dibunuh di ruko
Soeyatiyo menjadi korban pembunuhan di rumah dan toko yang dihuninya bersama sang istri.
Istri korban selamat dari aksi pembunuhan lantaran berada dilantai atas rumah, sementara pelaku menyasar Soeyatiyo yang membuka pintu harmonika saat kejadian.
"Kondisi bangunan ini rumah dan toko dua lantai. Yang lantai dua dipakai untuk rumah sementara yang bawa digunakan sebagai usaha isi ulang dan tabung gas," sebut Kapolsek Tandes, Kompol Hendry Ibnu Indarto, Jumat (7/1/2022).
Hasik identifikasi, korban mengalami luka parah pada bagian kepalanya.
Beberapa luka juga ada di punggung, lengan dan leher.
Polisi belum membuka apakah luka tersebut dihasilkan dari pukulan benda taham atau sayatan benda tajam.
"Luka ada empat. Yang parah di kepala. Nanti untuk pastinya nunggu hasil autopsi apakah akibat dari benda tajam atau tumpul," imbuhnya.
Hendry menegaskan jika pihaknya bersama Satreskrim Polrestabes Surabaya tengah fokus mengungkap pelaku pembunuhan juragan air minum isi ulang itu.
"Kami fokus penyelidikan dan identifikasi pelaku. Mohon doanya ya," tandasnya.
Tak ada barang berharga hilang
Satreskrim Polrestabes Surabaya yang membantu Polsek Tandes telah melakukan olah tempat kejadian perkara atas pembunuhan di jalan Manukan Tama A3-6 Surabaya, Jumat pagi.
Usai olah TKP, polisi menyebut belum ada barang berharga korban yang hilang.
Kapolsek Tandes,Kompol Hendry Ibnu Wibowo menuturkan, sejauh ini pihaknya masih menyelidiki dan belum menyimpulkan pasti motif pembunuhan terhadap SY itu.
"Masih kami dalami. Awalnya informasi perampokan. Namun sampai saat ini barang berharga korban masih utuh. Tapi kami belum dapat menyimpulkan secara pasti. Tunggu hasil penyelidikan," kata Hendry, Jumat (7/1/2021).
Dari hasil olah TKP, polisi juga tidak menemukan kerusakan terhadap pintu harmonika rumah dan toko tersebut.
Informasi menyebut, korban sengaja dipancing untuk membuka pintu seperti biasa saat ia menerima pengiriman truk tangki air isi ulang.
"Kalau informasi, korban ini biasa menerima truk tangki air isi ulang sekitar pukul tiga atau empat pagi. Kemungkinan korban ini keluar, membuka pintu dan langsung terjadilah aksi pembunuhan itu," sebut sumber internal kepolisian di lokasi.
Bahkan, setelah kejadian,pintu harmonika kembali ditutup oleh pelaku dari luar dan melarikan diri.
"Listrik sempat mati, sehingga korban keluar membuka pintu itu membawa sebuah senter kecil," lanjutnya.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti motif pembunuhan terhadap Soeyatiyo tersebut.
Polisi masih terus melakukan pendalaman dan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.