KKB Papua
SEPAK TERJANG Satgas Nemangkawi Buru KKB Papua, Masa Tugas Berakhir pada 25 Januari 2021
Inilah beberapa sepak terjang Satgas Nemangkawi, pasukan pemburu KKB Papua yang akan segera berakhir masa tugasnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah beberapa sepak terjang Satgas Nemangkawi, pasukan pemburu KKB Papua yang akan segera berakhir masa tugasnya.
Diketahui, masa tugas Satgas Nemangkawi akan berakhir dalam hitungan hari, yakni pada 25 Januari 2021.
Selama periode Operasi Nemangkawi Papua tahap I dan II, sejumlah prestasi hebat ditorehkan.
Dari operasi tersebut telah ditangkap 27 orang yang tergabung dalam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Selain itu Polri juga berhasil membawa 53 orang anggota dan simpatisan KKB Papua menyerahkan diri ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Berikut beberapa sepak terjang Satgas Nemangkawi yang dirangkum SURYA.co.id.
1. Tangkap Pemasok Amunisi
Satgas Nemangkawi berhasil meringkus anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya bernama AU alias Alek (21 th).
Ia merupakan anggota KKB Intan Jaya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Melansir dari ANTARA, Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani, Sabtu petang, mengaku Alek ditangkap di Nabire, Jumat (3/12) dan saat ditangkap melawan maka anggota terpaksa melumpuhkannya.
Saat ditangkap Alek bersama rekannya DW (23 th), kata Faizal, seraya menambahkan Alek terkait kasus pembelian amunisi yang melibatkan anggota Polri.
Ketika ditanya terkait rekan Alek, yakni DW, penyidik masih melakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah terlibat atau tidak, kata Kombes Faizal.
Baca juga: 53 ANGGOTA KKB PAPUA MENYERAH, Prestasi Satgas Nemangkawi yang akan Segera Berhenti Beroperasi
Sebelumnya tanggal 27 Oktober, Satgas Nemangkawi menangkap dua anggota Polri di Nabire karena dugaan kasus jual amunisi ke KKB.
Kedua personel Polri yang ditangkap yakni Bripda AS dan Brigadir JS, keduanya saat ini masih ditahan di Mapolda Papua di Jayapura.Bripda AS bertugas di Polres Yapen sedangkan Brigadir JP di Polres Nabire.
2. Tangkap Pentolan KKB Papua
Temius Magayang, Komandan Operasi Kelompok Kriminal Bersenjta (KKB) Kodap XVI Yahukimo yang dilumpuhkan Satgas Nermangkawi bersama Polres Yahukimo pada Sabtu (27/11/2021) siang.
Tokoh KKB Papua ini ditangkap di sekitar PT Indopapua, tepatnya di Jalan Gunung, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.
Tim Satgas Nemangkawi yang dipimpin oleh Katim Satgas-i Unit Yahukimo, AKP I Nengah S Gapar bergerak menuju lokasi sasaran sekitar pada pukul 10.45 WIT.
Operasi penyergapan yang didukung oleh tim Polres Yahukimo tiba di lokasi pukul 11.40 WIT.
Di lokasi, petugas melihat mobil Hilux yang ditumpangi Temianus. Tim segera bergerak cepat menyergap dan menangkap buronan tersebut.
Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menjelaskan, Temianus terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena mencoba melawan petugas.
Setelah itu, Temianus segera digelandang ke Polres Yahukimo dan selanjutnya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai untuk mendapatkan perawatan.
"Dia melawan, jadi terpaksa ditembak," ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/11/2021).
Dalam penangkapan itu, Satgas Nemangkawi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata api pendek rakitan, 8 butir amunisi, 1 unit ponsel, dan 2 buah dompet.
Lalu ada satu unit HT merk Motorola, satu unit pisau, tiga bungkus rokok anggur kupu dan satu unit kalung bercorak bintang kejora.
Sementara itu, itu amunisi diketahui memiliki 8 butir kaliber 5,56 dan kaliber 7,62 satu butir.
Pada MInggu (28/11/2021) siang, Temius Magayang pentolan KKB diterbangkan ke Jayapura.
Dia diterbangkan mengggunakan Pesawat Wings ATR 72-600 PK-WJL dan dijaga ketat.
3. Tangkap Dua Oknum Polisi Jual Amunisi ke KKB Papua
Dua oknum polisi yang diduga akan menjual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, inisial JPO dan AS ditangkap Satgas Nemangkawi, Rabu (27/10/2021).
Dari tangan kedua oknum polisi tersebut, Satgas Nemangkawi menyita barang bukti berupa uang, ponsel, KTP hingga amunisi yang diduga akan dijual kepada KKB Papua.
Kedua oknum polisi itu saat ini sedang menjalani pemeriksaan secara intensif di Polres Nabire. Sebelumnya, keduanya ditangkap di wilayah Kabupaten Nabire.
Kepala Satgas Gakum Nemangkawi Kombes Pol Faisal Ramadhani membenarkan informasi penangkapan terhadap kedua oknum polisi itu.
"Iya lagi pemeriksaan. Lagi dilakukan pemeriksaan," kata Faisal saat dikonfirmasi, Jumat (29/10/2021).
Saat ini, pihaknya masih belum menjelaskan lebih lanjut status kedua anggota Polri tersebut.
"Sementara lagi pemeriksaan. Belum digelar perkara," tukasnya.
4. Kuasai Bandara dan Berhasil Usir KKB Papua
Situasi Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mulai aman setelah puluhan anggota Satgas Nemangkawi dikerahkan ditambah 10 personel dari Polres Pegunungan Bintang.
Bahkan puluhan anggota Satgas Nemangkawi berhasil menguasai Bandara Kiwirok.
Sementara, anggota KKB Papua yang akhir-akhir ini terus menganggu memilih menjauh. Namun, mereka masih tetap menyerang petugas dari jarak jauh.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan itu kepada awak media.
Meski demikian, Faizal menyatakan KKB Papua masih berada di Distrik Kiwirok.
Para anggota KKB juga masih kerap melakukan gangguan keamanan dengan melepaskan tembakan dari jauh.
"Masih ada tembakan, tapi hari ini tidak ada. Mereka ganggu dari jauh," ujarnya, Sabtu (25/9/2021).
Faizal menambahkan, saat ini di Distrik Kiwirok terdapat 66 pesonel gabungan dari Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi dan anggota Kepolisian Resor (Polres) Pegunungan Bintang. Perinciannya yaitu 56 orang berasal dari Satgas Nemangkawi dan 10 orang dari Polres Pegunungan Bintang.

Dengan kehadiran personel gabungan TNI-Polri ini, Faizal menyampaikan bahwa situasi keamanan di Distrik Kiwirok mulai bisa dikendalikan. Kata Faizal, Bandara Kiwirok pun telah dikuasi aparat keamanan.
Pasca-Bandara Kiwirok dikuasai, akses penerbangan mulai lancar. Sejak Jumat (24/9/2021) hingga Sabtu (25/9/2021) pagi, sudah ada empat penerbangan yang berhasil masuk dan keluar Distrik Kiwirok.
Dengan adanya akses penerbangan ini, membuat warga setempat yang ingin mengungsi bisa dievakuasi. "Total sudah empat sorti (penerbangan), sudah 17 warga dievakuasi dan 31 personel berhasil masuk Kiwirok," ucap Faizal.
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengaku siap membantu warga Distrik Kiwirok yang ingin mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Tentu kalau ingin dievakuasi kita akan evakuasi," tandasnya, Kamis (23/9/2021).
Wakil Bupati Pegunungan Bintang Piter Kalakmabin menuturkan, warga Distrik Kiwirok merasa ketakutan dengan aksi KKB yang terjadi dalam beberapa waktu ini. Oleh karena itu, warga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Iya, Kiwirok kosong karena (masyarakat) ketakutan, tapi kami sudah kirim logistik," jelasnya, Jumat (24/9/2021).(*)