Soto Ayam Cak To di Kampung Ngemplak Surabaya Diserbu Pembeli Berbagai Kalangan Hingga Artis Ibukota

Sambang Kampung

SURYA.co.id | SURABAYA - Setiap hari, ribuan orang berkunjung ke Kampung Ngemplak Surabaya.

Tepatnya di kawasan Gg I Ngemplak, selalu banyak motor dan mobil terparkir di depan gang hingga dalam gang.

Pengunjung yang datang dari berbagai kota hingga pulau ini sengaja mampir ke tempat ini untuk merasakan enaknya Soto Ayam Cak To Undaan.

Soto Ayam Cak To Undaan sendiri telah dirintis sejak tahun 1976.

Nama Cak To merupakan panggilan dari Sugianto selaku pemiliknya.

Awal mulanya dulu, pria asal Lamongan itu merintis bisnis jualan soto ini dari bawah.

Cak To yang merantau ke Surabaya memutuskan berjualan soto keliling menggunakan rombong di kawasan Undaan.

Singkat cerita, akhirnya saat ini Cak To memiliki warung soto ayam yang selalu menjadi incaran wisatawan yang datang dari berbagai macam daerah.

Keistimewaan rasa Soto Cak To lah pemicunya, di mana kualitas rasanya begitu tajam dengan perpaduan bumbu rempah yang pas.

Kualitas inilah yang selalu dijaga selama puluhan tahun hingga diturunkan ke generasi selanjutnya.

Anak ketiga Cak To, Andri Artadipura yang kini mengelola depot soto ini.

"Resepnya sebenarnya sama dengan resep soto ayam pada umumnya. Ada lada, ketumbar, bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, daun jeruk, dan daun salam," ujar Andri sapaan akrabnya.

"Soto kami memiliki rasa yang kuat karena perpaduan rempah yang pas, meskipun Pandemi kami tidak pernah mengurangi item bahan apapun dari dulu, kualitas inilah yang selalu kami jaga," imbuhnya.

Yang membedakan rasa Soto Ayam Cak To, dikatakan Andri juga ada pada takaran bumbu dan proses masaknya.

Untuk bahan-bahan dasar, terutama ayam kampung dari dulu memesan khusus ke pedagang di Pasar Wonokromo

Untuk satu porsi soto ayam, Andri mematok harga Rp 22 ribu perporsi.

Namun apabila dipisah harganya akan lebih mahal selisih Rp 5 ribu (Rp 27 ribu).

Namun saat pengunjung memesan soto disini, selalu ditawari bagian ayam mana yang disukai, seperti paha, dada, kulit, ceker, kepala, jerohan, dan telur muda.

Sehari, Andri mengaku dapat menjual kurang lebih 1500 porsi maka dibutuhkan ayam kampung sedikitnya 150 ekor sehari.

Untuk memenuhi jumlah produksi yang besar tersebut, Andri dibantu 20 orang karyawan.

Soto Ayam Cak To ini buka dari pukul 06.00 WIB hingga maksimal pukul 16.30 WIB.

"Alhamdulillah, di jam 1 siang tadi sudah habis, jadi kami tutup lebih awal," ungkapnya.

Selain rasa yang enak, Depot Soto Ayam Cak To dinilai para pengunjung sebagai tempat yang nyaman untuk sarapan ataupun makan siang.

Salah satunya yang diungkapkan, Budiono warga Surabaya.

Ia mengaku menjadi langganan soto ini sejak dulu karena tempat jualannya yang unik.

"Kalau biasanya orang makan soto dipinggir jalan. Kalau disini saya bisa makan soto tanpa adanya kebisingan jalan raya," ungkap Budiono.

"Ditambah dari gapura hingga ke warung soto ini indah dan asri dengan berbagai ornamen didalamnya," tambahnya.

Maklum, saat pengunjung memasuki gang Ngemplak Gg I, mereka disuguhi berbagai macam keindahan berbagai macam tanaman, berbagai macam ikan hias, payung warna-warni dilangit-langit gang hingga mural yang menghiasi jalan gang.

Saat pengunjung sampai di kedai, terdapat rombong soto yang berisi ayam, telur, mi, dan panci kuah.

Sementara meja dan kursi yang terbuat dari kayu ditata sejajar.

Beberapa kaleng kerupuk juga ada di setiap meja

Artis ibukota seperti Ari Lasso, Soimah, Tantri Kotak, Bondan, Kaesang Pangarep hingga dari kalangan pejabat seperti mantan menteri pendidikan nasional Indonesia (2009-2014) Mohammad Nuh dan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini pernah mencicipi nikmatnya Soto Ayam Cak To ini. 

Kunjungan mereka diabadikan dalam foto yang dipajang didinding depot Soto Ayam Cak To.