KKB Papua

Sosok Pria Jember yang Diisukan Sebagai Kiai NU Tewas Diserang KKB Papua, ini Kata Polisi dan PWNU

Inilah sosok pria Jember yang diisukan sebagai Kiai NU tewas diserang KKB Papua di Kabupaten Yahukimo.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Polda Papua untuk Tribun-Papua.com
Jenazah Pria Jember yang Diisukan Sebagai Kiai NU Tewas Diserang KKB Papua. Sosok aslinya terungkap. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Inilah sosok pria Jember yang diisukan sebagai Kiai NU tewas diserang KKB Papua di Kabupaten Yahukimo.

Diketahui, masyarakat Papua dihebohkan dengan berita hoax adanya kiai bernama Suwito yang disebutkan sebagai Rais Syuriah NU Papua tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo.

Berita hoax tersebut langsung diklarifikasi oleh Polda Papua dan PWNU Papua.

Sosok asli korban ternyata bukanlah seorang kiai.

Nama korban adalah Ngatiman Hadi, warga asal kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Pihak kepolisian juga masih menyelidiki pelaku penyerangan tersebut.

Dan belum bisa dipastikan pelakunya adalah KKB Papua atau bukan.

Berikut rangkuman faktanya melansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Informasi Kiai NU Tewas Diserang KKB, Polda Papua: Itu Kabar Hoaks'.

1. Klarifikasi Polda Papua

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal mengatakan korban yang meninggal dunia bukan seorang kiai, seperti yang beredar secara cepat dan luas melalui jejaring media sosial itu.

“Memang ada penganiayaan berat hingga korban meninggal, tapi korban itu bukan seorang kiai seperti yang beredar itu,” tegasnya.

Sejak Sabtu (25/12/2021) sore ramai beredar informasi melalui jejaring media sosial yang menyebutkan seorang kiai yang sekaligus Rais Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Yahukimo tewas diserang oleh orang tak dikenal.

Menurut Kamal, berdasarkan data yang berhasil dihimpun jajaran Kepolisian menyebutkan, bahwa korban tersebut bernama Ngatiman Hadi.

Ia tewas dengan dengan luka bacok di beberapa anggota tubuhnya.

“Korban dianiaya menggunakan senjata tajam (sajam) saat berada di kawasan pertanian di Jalan Paradosi,” jelasnya.

2. Pelaku masih diselidiki

Hingga saat ini kasus penganiayaan tersebut dalam penanganan Sat Reskrim Polres Yahukimo.

Baik mengumpulkan informasi dari sumber-sumber terpercaya guna mengungkap pelaku dan motif penganiayaan tersebut.

“Rekan-rekan kepolisian masih mendalami kasus itu. Karena pelaku juga belum diketahui.

Semoga gerak cepat anggota di lapangan segera menemukan titik jelas peristiwa itu,” jelasnya.

Kamal pun menambahkan, jenazah korban sudah dipulangkan ke Kampung halamannya di kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

“Kamarin diterbangkan dari Yahukimo menuju Jayapura dan selanjunya ke Jawa Timur,” jelasnya.

Disamping itu, Kamal meminta kepada semua pihak untuk tidak mendengar isu hoak barbau sara yang menyebutkan seorang Kyai tewas di Papua akibat dibunuh KKB.

3. Klarifikasi PWNU Papua

Sementara itu, Ketua PW NU Papua, Toni Wanggai dan Ketua PCNU Yahukimo, Umar Makku turut memberikan klarifikasi agar berita tersebut tidak menimbulkan kesalahpahaman masyarakat.

Menurut Toni, berita pembacokan Rais Syuriah NU tersebut adalah hoaks.

Diketahui, korban pembacokan adalah Ngatiman Hadi, pria asal Jember yang juga merupakan warga kultural NU di Yahukimo.

Kronologis kejadian tersebut, almarhum Ngatiman dibacok di kepala oleh OTK saat berada di kebunnya di daerah Kali Brasa Distrik Dekai, Yahukimo hingga menyebabkan dirinya meninggal dunia.

Ia pun menegaskan kasus ini ditangani pihak Kepolisian agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku.

Situasi Yahukimo Semakin Memanas

Sementara itu, situasi di Kabupaten Yahukimo, Papua, semakin memanas akibat kebrutalan KKB Papua.

Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) menggencarkan lagi serangannya hingga melukai seorang prajurit TNI.

Kontak senjata kembali terjadi antara aparat keamanan dengan KKB Papua di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (27/11/2021).

Akibat kejadian tersebut, seorang personel TNI mengalami luka tembak.

"Kontak tembak tersebut menyebabkan satu orang anggota Satgas TNI mengalami luka tembak," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel  Arm Reza Nur Patria, melalui pesan singkat, Minggu (28/11/2021).

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Kontak Senjata dengan KKB Kembali Terjadi di Distrik Suru-suru, Satu Prajurit TNI Alami Luka Tembak'.

Hanya saja Reza tidak menjelaskan secara detil identitas korban dan pada bagian mana prajurit itu tertembak.

Reza memastikan, saat ini korban sudah dalam perawatan dan kondisinya stabil.

"Kondisi korban sadar dan stabil. Saat ini korban sudah dievakuasi ke RSUD Yahukimo guna penanganan medis lebih lanjut," kata dia.

Personel TNI, sambung Reza, terus berusaha mengendalikan situasi keamanan di Suru-Suru semenjak KKB Papua berulah di wilayah tersebut pada 20 November 2021.

"Mohon doa dari kita semua, semoga seluruh aparat TNI Polri yang bertugas di Bumi Cenderawasih untuk menjaga kedaulatan NKRI selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Reza.

Sebelumnya, dua prajurit TNI menjadi korban penembakan serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Suru-Suru, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (20/11/2021).

Setelah menebar teror lewat serangan, KKB Papua juga menyebar ancaman.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) mengeluarkan ultimatum pasca-penyerangan.

Ulitimatum itu, menyusul pernyataan Panglima Tentara OPM wilayah Yahukimo Elkius Kobak yang menetapkan daerah itu sebagai medan perang pembebasan nasional bangsa Papua untuk merebut kemerdekaan.

Ultimatum tersebut juga telah disampaikan ke Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM, dan diumumkan Juru Bicaranya, Sebby Sambom lewat rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Selasa (23/11/2021).

Ada lima poin dalam ultimatum yang dimaksud Elkius Kobak, berikut isinya melansir dari Tribun Papua :

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo dalam hal ini Bupati, Wakil Bupati, dan SKDA berhenti memberikan ijin pembangunan Mako Brimob di Yahukimo serta Koramil di Suru-suru.

2. Berhenti Kepala Suku serta Intelektual yang terus menjadi Penghianat.

3. Masyarakat non Papua segera tinggalkan Yahukimo karena Yahukimo termasuk dalam perhitungan 34 Komnas TPNPB-OPM, maka perang jelas tidak akan berhenti.

4. Berhenti pesawat yang ditumpangi anggot TNI/Polri, karena saya dan pasukan akan tembak, jadi masyarakat jangan ikut.

"Perang tetap berlanjut sampai kita merebut kemerdekan Papua," ancam Elkius.

Sementara itu, di tengah kebrutalan KKB Papua, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman melakukan kunjungan ke Papua.

Jenderal Dudung Abdurachman dalam kunjungannya ke Kabupaten Mimika, Papua memerintahkan agar TNI tak berperang dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

“Tujuan saya sebenarnya untuk melihat kesulitan prajurit saat melakukan tugas operasi ke Papua,” kata Jenderal Dudung, Senin (23/11/2021).

“Tapi saya juga berpesan agar TNI harus merangkul KKB, bukan diajak berperang,” sambungnya.

Dikatakan, KKB Papua adalah saudara yang harus hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

“Keberhasilan dalam tugas bukan diukur dengan dapat senjata namun bagaimana saudara kita bisa sadar dan kembali kepangkuan NKRI. Jangan sedikitpun berpikir untuk membunuh,” tegasnya.

Jenderal Dudung juga meminta setiap prajurit yang bertugas untuk senantiasa menanamkan di hati bahwa bertugas di Papua adalah demi bangsa dan negara, dan demi menjaga serta melindungi masyarakat Papua.

"Bila kalian (prajurit) selesai tugas dan ada masyarakat menangisi kalian karena masih ingin kalian tugas dan tinggal bersama-sama dengan mereka, berarti kalian sudah berhasil merebut hati dan simpatinya," ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved