Banjir Protes, Proses Pemungutan Suara Ketum PBNU Alot

Proses pemungutan suara untuk pemilihan Ketua di Gedung Serba Guna Universitas Lampung pada Jumat (24/12/2021) dini hari, berjalan alot.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Galih Lintartika
Lokasi pemungutan suara untuk pemilihan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) dini hari, sebelum steril. 

SURYA.CO.ID, LAMPUNG - Proses pemungutan suara untuk pemilihan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung pada Jumat (24/12/2021) dini hari, berjalan alot.

Sejumlah peserta muktamar memprotes panitia yang tidak memberikan penjelasan terkait peserta liar atau 'siluman' yang berjumlah 39. Para peserta meminta panitia menyelesaikan permasalahan itu.

Protes itu diterima, tapi pemungutan suara tetap jalan. Hingga akhirnya menyebabkan kerumunan.

Lagi-lagi panitia diprotes karena tidak bisa dibedakan antara panitia dan peserta. Semuanya mencampur jadi satu.

"Pemilihan RT saja tidak seperti ini, masih tertib. Ini pemilihan Ketua PBNU, harusnya bisa lebih tertib tidak semrawut," kata salah satu peserta muktamar.

Protes itu dilayangkan sangat keras. Bukan hanya satu peserta, ada beberapa peserta lain yang juga memprotes hal yang sama.

"Ini sama, tidak ada bedanya antara panitia dan peserta," jelasnya.

Peserta lain juga memprotes. Mereka menyampaikan tidak ada jaminan jika lokasi pemungutan suara tidak dibersihkan. Arena pemungutan suara harus bersih dan dijaga ketat.

"Siapa yang menjamin mereka ini pengurus PCNU, PWNU atau bahkan PCI. Tidak ada jaminan, bisa jadi banyak penyusup di arena muktamar ini, banyak peserta ilegal," tambahnya.

Mendengar banyaknya gelombang protes, Ketua Komite Pengarah atau Steering Committe (SC), M Nuh meminta semua peserta keluar dari lokasi pemilihan dan prosesnya diulang dari awal.

"Silakan keluar dulu, di dalam steril. Setelah itu, masuk lagi, kami screening lagi dari awal. Di sana akan ketahuan siapa yang bermasalah dan tidak bermasalah, agar sama-sama enak," kata M Nuh.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved