Berita Pamekasan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Ajarkan Masyarakat Kelola Air Bersih
Keperihatinan itu akan ditindaklanjuti dengan mengajarkan masyarakat setempat untuk mengelola air yang keruh menjadi air layak minum.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kondisi air yang keruh hingga tidak layak minum di Pondok Pesantren Addurriyah Nyantren Desa Bangkes, Kadur, Pamekasan, membuat dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) terpanggil untuk melakukan penelitian di sana.
Kyai As'ad yang merupakan Ketua Yayasan Khalid bin Walid menjelaskan, kondisi air sangat keruh dan tidak layak konsumsi.
Mengingat air sangat dibutuhkan bagi santri, baik untuk mandi, wudhu hingga masak, ia berterima kasih jika ada dosen yang tergerak untuk melakukan penelitian dan menjadikan air layak digunakan.
"Sungguh kami kesusahan dalam memperoleh air bersih apalagi masuk musim kemarau, air sangat susah," terangnya.
As'ad menceritakan pondok pesantren sudah membuat lima titik sumur bor, namun hanya dua sumber air yang dapat digunakan.
Baca juga: Saat Pergantian Tahun Baru, Ada Sejumlah Ruas Jalan yang Ditutup di Kabupaten Lamomngan
"Dari dua sumber air itu satu sumber kondisi airnya keruh serta berdebu dan mengandung kapur," terangnya.
Untuk bisa memperoleh air bersih, pondok pesantren harus mengebor wilayah tersebut hingga kedalam 100 meter baru bisa digunakan.
"Itu pun hanya beberapa jam, setelah itu kita menunggu untuk bisa menggunakan air tanah tersebut," terang As'ad.
As'ad menceritakan jika lampu mati membuat pondok pesantren kekurangan air sehingga air untuk wudu menggunakan air bekas cuci kaki.
"Kondisi ini sangat memperhatinkan jadi kami dan masyarakat sengat membutuhkan air yang layak konsumsi," tuturnya.
Mendengarkan langsung keluhan dan kondisi air yang ada di wilayah pondok pesantren itu, Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin merasa prihatin.
"Sudah jelas jika kondisi air yang ada di wilayah tersebut tidak layak, karena keruh serta ada bintik putih yang jika lama akan licin, sehingga tidak layak untuk konsumsi karena air sudah tercemar," ungkapnya.
Keperihatinan itu akan ditindaklanjuti dengan mengajarkan masyarakat setempat untuk mengelola air yang keruh menjadi air layak minum.
“Hasil penelitian ini akan diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan sebagai tindakan lanjut. Saya berharap adanya triple helix yang tepat antara Universitas, Mitra, dan Pemerintah. Dengan begitu masalah air bersih ini akan teratasi dengan kerjasama yang baik antara ketiga unsur tersebut," ucapnya.
Rekening Bank Penjual Kerupuk Pamekasan yang Diblokir KPK Dibuka, 'Buat Biaya Persalinan Istri' |
![]() |
---|
Penjual Kerupuk Pamekasan Heran KPK Blokir Rekening Bank-nya, 'Kenapa KPK Tidak Jeli' |
![]() |
---|
7 FAKTA Rekening Tukang Kerupuk di Madura Diblokir KPK, Nama Mirip Penyuap Wakil Ketua DPRD Jatim |
![]() |
---|
Ramai Dana Hibah, KPK 'Keliru' Blokir Rekening BCA Penjual Kerupuk Pamekasan: Uang Saya Cuma 2 Juta |
![]() |
---|
Meski Kades Tuntut Jabatan 9 Tahun, DPRD Pamekasan Tetap Anggarkan Pilkades Pada 2023 |
![]() |
---|