Citizen Reporter

Poles Dusun Paras, Mahasiswa KKN Ubhara Kembangkan Budidaya Lebah Madu Klanceng dan Potensi Budaya

Seperti namanya, Dusun Paras di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memiliki pemandangan yang sangat indah.

Editor: Musahadah
istimewa
Budidaya lebah madu klanceng yang dikembangkan mahasiswa KKN Ubhara di Dusun Paras di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Seperti namanya, Dusun Paras di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, memiliki pemandangan yang sangat indah.

Desa yang dikelilingi hutan ini menyimpan potensi luar biasa untuk pembudidayaan lebah madu klanceng. Sayangnya, potensi ini belum dimanfaatkan warga yang mayoritas pekerjaannya sebagai petani.

Melihat hal ini, kelompok 10 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Bhayangkara (Ubhara) Surabaya mencoba mengenalkan budidaya lebah madu klanceng ke warga.

Menurut Heru Irianto, Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 10, potensi hutan dan tanaman sekitar sebagai tempat vegetasi yang cocok untuk pengembangan lebah klanceng penghasil madu. 

Baca juga: Mahasiswa Baru Ubhara Tanda Tangani Ikrar Perang Terhadap Narkoba, Korupsi Hingga Perundungan

Demi mewujudkan rencana ini, mahasiswa lebih dulu mendatangkan Wiwit Arifin, pengusaha lebah madu klanceng untuk memaparkan bagaimana pembudidayaannya ke warga. 

"Lebah klanceng sangat aman, bahkan aman bagi anak karena tidak akan menyengat. Lebah madu ini bisa menghasilkan madu, propolis, dan bipolen," jelas Wiwit dalam acara yang digelar hari Sabtu, 20 November 2021.

Warga tampak antusias menanyakan banyak hal termasuk bagaimana solusinya agar budidaya lebah madu tidak gagal. Dan, Wiwit pun memberikan tips-nya.

"Sebelum dipecah sarangnya, harus tersedia kotak lebih dulu serta mengoleskan propolis di pinggiran celah dan pintu masuk kotak agar terhindar dari predator. Untuk awal-awal biasanya semut, tetapi jika sudah lama dan sudah ada madunya tidak menjadi masalah jika ditaruh dekat semut karena sudah tertutup setiap celah dengan propolis dan ada lebah penjaga," terang Wiwit.

Ada juga yang menanyakan waktu yang dibutuhkan untuk panen.

"Biasanya butuh waktu 3 bulanan. Utk panen manual bisa menggunakan sendok dan pisau dgn cara ditekan dan disaring madunya. Untuk satu kotak biasanya setengah gelas sekitar 500 ml" jelas Wiwit.

Tak cuma membudidayakan lebah penghasil madu klanceng, mahasiswa juga mengembangkan menjadi sebuah wisata edukasi dan kampung budaya.

Dibantu warga Dusun Paras dan IP2P (Ikatan Pemuda Pemudi Paras), para mahasiswa menciptakan taman wisata edukasi.

Dimulai penanaman tumbuhan penghasil nektar sebagai makanan lebah, pembuatan rak untuk menempatkan kotak-kotak rumah lebah, sampai pembuatan spot foto.

“Pohon penghasil nektar ada yang kami beli, dan ada juga pemberian warga karena di dusun tersebut masih sangat asri dengan jenis tumbuhan yang bisa digunakan sebagai sumber makanan bagi lebah madu klanceng,” terang Iyan, ketua kelompok 10.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved