Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

KABAR TERBARU KASUS SUBANG, Danu Banjir Simpati dan Hadiah, Saksi Lain Berat Badan Turun 11 Kg

Kabar terbaru kasus Subang jelang kepolisian mengungkap tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, ada saksi banjir simpati dan ada yang BB turun.

Editor: Iksan Fauzi
tribun jabar
Kapolda Jabar Irjen Suntana meminta kasus subang segera diungkap. 

SURYA.co.id | SUBANG - Kabar terbaru kasus Subang jelang kepolisian mengungkap tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang, ada saksi banjir simpati dan hadiah, ada juga saksi yang berat badannya turun drastis. 

Seperti diketahui, saat berkunjung ke Subang, Kapolda Jabar Irjen Suntana mengaku sudah mengantongi nama-nama calon tersangka pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Pembunuhan tersebut membuat keluarga inti korban diperiksa secara intensif oleh penyidik kepolisian selama hampir 4 bulan ini.

Mereka adalah Yosef Hidayah. Yosef merupakan suami Tuti Suhartini sekaligus ayah kandung Amalia Mustika Ratu.

Kedua, Yoris Raja Amanullah. Yoris anak kandung Tuti Suhartini dan kakak Amalia. Ketiga, istri muda Yosef, Mimin Mintarsih yang sempat disebut masuk dalam pusaran konflik Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Keempat, Muhammad Ramdanu alias Danu. Danu merupakan keponakan Tuti dan Yosef.

Menjelang pengungkapan dalang pembunuhan ibu dan anak di Subang itu, ada dua saksi yang menjadi sorotan.

Pertama adalah Danu. Meski sering menjadi saksi yang disoroti, Danu tak jarang mendapat simpati dari warganet.

Dukungan warganet tersebut tak lepas dari asas praduga tak bersalah.

Tak jarang warganet yang mengikuti kasus Subang kerap mendoakan Danu agar diberi kelancaran menjalani setiap pemeriksaan penyidik.

Tak hanya itu, beberapa Youtuber hingga berbagai kalangan lain turut memberikan dukungan kepada Danu dengan memberinya bantuan.

Seperti yang terlihat belakangan ini, Danu mendapatkan hadiah dari kuasa hukumnya, Achmad Taufan.

Hal ini seperti yang terlihat dari kanal Youtube Heri Susanto.

Heri Susanto memperlihatkan bahwa Danu mendapatkan paket yang perlu ia sampaikan.

Ia mengatakan paket tersebut berisi hadiah dari kuasa hukum Danu, Achmad Taufan.

“Ini ada paket jadi titipan dari Pak Achmad Taufan, pengacaranya Danu. Sangat baik luar biasa sekali nih Pak Taufan,” ucap Heri Susanto.

Mendengar hal itu Danu terlihat senang dan langsung membuka paket tersebut.

Setelah dibuka, rupanya Danu mendapatkan hadiah berupa sepatu hingga beberapa pakaian baru.

Mendapat hadiah tak terduga itu, Danu tampak senang dan berterima kasih kepada kuasa hukumnya tersebut.

Pemuda 21 tahun itu bahkan langsung mencoba pakaiannya.

“Danu berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada keluarga Pak Taufan beserta istrinya.”

“Berterima kasih yang sebesar-besarnya atas pemberiannya dan juga semuanya yang telah beliau berikan, dukungannya, terutama dalam kasus ini.”

“Semoga kasus ini juga segera cepat selesai,” ucap Danu.

Diketahui, selama kasus Subang berlangsung, Danu yang tadinya berprofesi sebagai staf yayasan, sementara waktu tak dapat bekerja.

Diungkap Heri Susanto, untuk bisa memenuhi kebutuhannya, Danu bekerja serabutan.

Kedua, istri muda Yosef, Mimin Mintarsih. Mimin Mintarsih sempat mencuat dalam pemeriksaan kass Subang.

Beberapa kali Mimin diperiksa terkait kasus perampasan nyawa anak ibu dan anak di Subang.

Mimin Mintarsih (51) merupakan istri muda dari Yosef (55).

Ternyata saat awal proses pemeriksaan Mimin Mintarsih mengalami penurunan berat badan secara drastis.

Hal tersebut diungkapkan oleh Fajar Sidik kuasa hukum Yosef maupun Mimin.

Fajar mengatakan, Mimin mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis yakni mencapai 11 kilogram.

"Berat badan dari klien kami (Mimin) turun seberat 11 kilogram, tapi Allhamdulilah mulai lebih baik lagi untuk sekarang, yang pasti karena banyak pikiran, ya," ucap Fajar saat ditemui di kantornya, Rabu (15/12/2021).

Menurut Fajar, Mimin menjadi salah satu saksi di kasus perampasan nyawa ini yang juga intens diperiksa pihak kepolisian.

Diketahui Mimin sebanyak 13 kali dipanggil untuk diperiksa kesaksiannya dalam kasus yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu.

"Jadi begini, dari awal diperiksa sampai ke 13 kalinya itu pemeriksaan sangat memakan tenaga tentunya menguras pikiran dan sebagainya, otomatis Bu Mimin berat badannya turun," katanya.

Sebelumnya, Mimin menjadi saksi yang sangat disorot oleh masyarakat di kasus kematian Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23).

Ia sendiri diketahui merupakan istri muda dari Yosef.

Janji Kapolda Jabar ungkap pelaku

Kapolda meminta masyarakat untuk tetap mendoakan pihak kepolisian agar kasus yang sudah berlangsung selama 120 hari ini cepat terungkap.

"Mohon doa restunya, insya Allah kami sudah mengumpulkan beberapa saksi, ya," ucap Kapolda saat meninjau gerai Vaksinasi Covid-19 di Polres Subang, Selasa (14/12/2021) kemarin.

Saat ditanya wartawan terkait dengan kabar penetapan tersangka dalam kasus perampasan nyawa ini, Kapolda pun dengan tegas menyatakan dalam waktu dekat pihak kepolisian akan segera menyampaikan kepada publik siapa dalang di balik semuanya.

Ia juga menyebut nama-nama tersangka yang memungkinkan jika tersangka lebih dari satu.

"Dalam waktu dekat, sudah mengarah kepada nama-nama tersangka, mohon doanya," ucapnya.

Danu sempat jalani tes kejiwaan

Dari ke-55 saksi yang telah dikumpulkan beberapa saksi yang menjadi sorotan, satu di antaranya Muhamad Ramdanu (21) alias Danu.

Danu kembali menjadi sorotan lantaran ia kembali menjalani pemeriksaan di Polda Jabar secara berturut-turut.

Bahkan, belakangan Danu juga menjalani pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan.

Publik mempertanyakan, apa tujuan pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan penyidik kepada Danu.

Tak sedikit publik pun mencurigai pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan Danu itu terkait dengan pemeriksaan forensik.

Tak pelak, kini mereka juga menduga pemeriksaan itu mengarah pada keterlibatan Danu dalam kasus tersebut.

Menanggapi asumsi publik tersebut, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, buka suara.

Achmad Taufan memberikan jawaban dan membeberkan alasan Danu menjalani pemeriksaan kejiwaan tersebut.

Hal ini diungkap kuasa hukum Danu lewat pesan yang disampaikan Heri Susanto dikutip Tribunjabar.id di kanal Youtube-nya, Senin (13/12/2021).

Bahkan orang yang mendampingi Danu, Heri Susanto pun menyinggung kejanggalan pada pemeriksaan Danu dalam kasus Subang tersebut.

Pada Senin (6/12/2021), Danu menjalani pemeriksaan kesehatan.

Sebelumnya pemeriksaan tersebut mencuat karena polisi meminta keterangan terkait dengan bekas luka pada tubuh Danu.

Kendati begitu, mengenai bekas luka tersebut diklarifikasi kuasa hukum Danu.

Pengacara Danu, Achmad Taufan, lantas menjelaskan apa yang menyebabkan kaki dan tangan Danu ada bekas luka.

"Danu itu sensitif, garuk-garuk sedikit udah luka," ujar Achmad Taufan, pengacara Danu.

Kemudian pemeriksaan kembali dilakukan pada Danu untuk menjalani tes kejiwaan atau psikologi, Selasa (7/12/2021).

Achmad Taufan mengatakan, pemanggilan kliennya untuk tes psikologi itu dilakukan secara tiba-tiba.

Saat itu kuasa hukum Danu tersebut bahkan mengaku belum mengetahui latar belakang apa yang mengharuskan Danu menjalani tes kejiwaan.

Terlebih dalam pemeriksaan kejiwaan tersebut Danu didampingi orang tua.

Kini, kuasa hukum Danu tersebut memberikan jawaban terkait pemeriksaan kejiwaan yang dilakukan Danu.

Kuasa hukum Danu itu menjelaksan tes kesehatan yang dijalani Danu hanya untuk memastikan.

“Tes kesehatan tersebut jadi hanya untuk memastikan, apakah Danu dalam keadaan baik-baik saja,” ujar Achmad Taufan, kuasa hukum Danu memberi jawaban, Senin (13/12/2021).

Achmad Taufan menjelaskan tes kesehatan tersebut terkait kondisi Danu yang dinilai masih muda.

Menurutnya seusia Danu belum cukup matang untuk mengalami keadaan cukup besar di mana keluarga yang disayangi meninggal dengan cara yang tragis.

Tak lepas dari hal itu, kuasa hukum Danu menjelaskan keadaan Danu yang secara kebetulan datang ke TKP.

Dalam artian, saat itu keadaan Danu sebagai keluarga yang datang ke TKP di pagi hari sekira pukul 07.30 WIB.

Lantas, menurut Achmad Taufan, hal tersebut menempatkan Danu sebagai saksi yang dinilai penting kesaksiannya.

Baca juga: Pengakuan Danu Masuk ke TKP Bersama Oknum Banpol Diperiksa Penyidik? Saksi Terkait Beri Keterangan

Adapun terkait pemeriksaan Danu tersebut, pertanyaan timbul soal alasan Danu menjalani tes kesehatan dan kejiwaan dari penyidik Polda Jabar.


Sementara itu diketahui, sebelumnya pemeriksaan lain juga pernah dilakukan penyidik Polres Subang.

Namun berbeda, kali ini pemeriksaan kesehatan dan lainnya dilakukan atas rekomendasi Polda Jabar.

Bahkan pemeriksaan tes kesehatan dan kejiwaan pada Danu dilakukan di rumah sakit atas rekomendasi atau pengawasan penyidik Polda Jabar.

Soal keterangan Danu yang berubah-ubah, Heri Susanto membeberkan fakta yang ditemuinya.

Selama mendampingi Danu dan telah ditanyakan kepada kuasa hukumnya, diakui Heri ada kejanggalan pada pemeriksaan Danu sebelumnya dilakukan Polres Subang.

Dijelaskan Heri, sebelum didampingi pengacara Danu kerap kali dijemput oleh oknum polisi.

“Menurut informasi dari Danu, dia sering diajak keliling-keliling, yang dia akui yang menjemputnya ini oknum kepolisian,” jelas Heri Susanto.

Karena hal itu, menurut kuasa hukum saat itu Danu merasa terganggu dan tak nyaman.

Dari sana, kuasa hukum menduga hal tersebut menjadi satu di antara alasan selama ini jawaban Danu berubah-ubah saat di BAP.

“Itulah yang mendasari alasan Danu tes kesehatan,” ujar Achmad Taufan.

Menurut kuasa hukum Danu, kemungkinan keadaan tersebut semacam seperti tekanan.

Sementara itu secara umum, prosedur pemeriksaan terhadap saksi biasanya dilakukan di Polres.

Demikian, kini mencuat pertanyaan pemeriksaan pada Danu yang diajak keliling tersebut dinilai janggal.(TribunJabar)

>>>> Update berita terkini pembunuhan ibu dan anak di Subang

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved