Bupati Bangkalan Santuni 1555 Guru Ngaji-Madin Rp200 Ribu Setiap Bulan

SURYA.co.id | BANGKALAN – Pendidikan merupakan pondasi dasar bagi kehidupan manusia, salah satunya Pendidikan Agama Islam (PAI). Bagi masyarakat muslim, PAI tidak sebatas pembentukan karakter namun juga sebagai wahana pembentukan dan pengembangan kekuatan moral dan mental bagi anak sejak usia dini.

Perihal itulah yang diusung Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) melalui Program Insentif Guru Madrasah Diniyah (Madin) dan Guru Ngaji se Kabupaten Bangkalan. Kepedulian Ra Latif kepada anak-anak usia dini sebagai generasi penerus bangsa tergambar dalam setiap kegiatan  penyerahan kartu ATM.

Dalam beberapa bulan terakhir, Ra Latif tiada pernah patah semangat untuk berkeliling ke desa-desa atau ke pendapa-pendapa yang dijadikan tempat penyerahan kartu ATM. Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, total kartu ATM yang didistribusikan Ra Latif sejumlah 9.312 lembar.

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika, hari ini Ra Latif menyasar tiga kecamatan; Blega, Modung, dan Kecamatan Kwanyar untuk penyerahan total 1.555 lembar kartu ATM, Kamis (9/12/2021). Dengan rincian sejumlah 591 lembar kartu untuk 249 guru madin dan 342 guru ngaji di Desa Lombang Dajah, Kecamatan Blega.

Di Ponpes Ar Rowiyah, Desa Langpanggang, Kecamatan Modung, total Ra Latif menyerahkan sejumlah 504 lembar kartu ATM untuk 226 guru madin dan 278 guru ngaji. Sedangkan di Pendapa Kecamatan Kwanyar, ia menyerahkan sejumlah 460 lembar kartu untuk 197 guru madin dan 263 guru ngaji.

“Titip anak-anak kami Pak Ustad, bimbing mereka agar mempunyai bekal ilmu agama sebagai pondasi kehidupan di masa mendatang,” ungkap Ra Latif sambil memberikan santunan kepada anak-anak di Pendapa Kecamatan Kwanyar.

Hingga di tiga kecamatan tersebut, total kartu ATM Program Prioritas Insentif Guru Madin-Ngaji yang telah diserahkan Ra Latif sejumlah 8.558 lembar. Menyisakan 754 lembar yang akan diserahkan di Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Labang.

Setiap bulan, para guru madin dan guru madin mendapatkan insentif senilai Rp 200.000 yang diterima setiap tiga bulan sekali. Total selama tiga bulan, para guru ngaji dan madin menerima sebesar Rp 600.000 sebelum dipotong BPJS Ketenagakerjaan senilai Rp 32.000.

“Sekali lagi, terus bimbing anak-anak karena kelak mereka adalah generasi kita. Karena itu, melalui program ini saya berharap para ustad selalu bersemangat dalam membimbing mereka,” pungkas Ra Latif.