UMK Surabaya 2022 Naik 9 Persen Atau Jadi Rp 4,7 Juta Per Bulan, Berapa Kenaikan di Daerah Lain?

SURYA.co.id, SURABAYA - Upah minimum kota atau UMK Surabaya 2022 naik bervariasi dan kini sedang diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengusulkan tiga kategori upah yang harus diterima oleh buruh di tiga kategori perusahaan. 

Untuk kenaikan UMK Surabaya 202 tertinggi 9 persen atau menjadi Rp 4,7 juta per bulan diberikan kepada buruh yang bekerja di perusahaan internasional atau modal asing.

Kenaikan UMK di perusahaan bersifat terbuka (Tbk) sebesar  5 persen. Sementara kenaikan sebesar 7,5 persen diusulkan untuk perusahaan dalam negeri.

Usulan tiga kategori UMK Surabaya 2022 itu setelah pihak Pemkot Surabaya bertemu dengan Dewan Pengupahan serta perwakilan serikat buruh, Jumat (26/11/2021) malam.

Hasilnya, Pemkot Surabaya bersepakat mengusulkan tiga besaran rancangan UMK 2022 itu kepada Pemrov Jatim.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bahwa ada sejumlah usulan dalam pertemuan ini.

Misalnya, dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), angka usulan yang muncul sebesar Rp 4,3 juta sekian.

Sedangkan usulan dari buruh diklasifikasikan dalam tiga kategori.

Yakni, Rp 4,3 juta sekian untuk perusahaan lokal, Rp 4,6 juta sekian untuk perusahaan yang go public, dan Rp 4,7 sekian untuk perusahaan internasional.

"Usulannya berbeda-beda," kata Cak Eri.

Menyikapi hal ini, Pemkot menerima usulan tersebut.

Selanjutnya, pihaknya segera menyampaikan kepada Pemrov Jatim.

Pada akhirnya, Pemrov Jatim yang akan memutuskan, menyetujui, atau tidak usulan tersebut.