Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Update Fakta-fakta Pembunuhan Subang: Pelaku Diduga Professional dan Misteri WA Amalia Mustika Ratu

Berikut Fakta-fakta terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, pelaku belum diungkap jelang 100 hari dan misteri status WA Amalia Mustika Ratu.

Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
Kolase TribunJabar.id
Misteri status WA Amalia Mustika Ratu, pembunuhan Ibu dan Anak di Subang diduga professional 

SURYA.co.id, - Berikut Fakta-fakta terbaru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, pelaku belum diungkap jelang 100 hari dan misteri status WA Amalia Mustika Ratu.

Kasus pembunuhan yang terjadi pada Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang hampir 100 hari belum terungkap.

Proses penyilidikan terus dilakukan oleh pihak berwajib hingga saat ini.

Selain itu, misteri status Whatsapp yang diunggah oleh Amalia Mustika Ratu sebelum menjadi korban pembunuhan juga masih menyisahkan tanda tanya.

Status tersebut berisi sindiran soal rezeki yang belum diketahui untuk siapa ditujukan.

Selengkapnya, berikut Fakta-Fakta terbaru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang.

1. Perencanaan Matang, Diduga Professional

Ahli forensik Dr dr Sumy Hastry Purwanti mengungkapkan, pelaku pembunuhan terhadap korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) lebih dari satu orang.

dr Hastry menyebut, bahwa pelaku adalah orang profesional dan sudah direncanakan secara matang. dr hastry mengungkapkannya dalam video wawancara di channel youtube Deny Darko, Sabtu (20/11/2021).

"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagus," kata dr Hastry.

Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. Korban kasus Subang ini diduga sempat melawan pelaku. Kini, muncul kabar baru soal status WA Amalia Mustika Ratu yang berisi sindiran rezeki.
Ahli Forensik dr Hastry menemukan petunjuk di kuku Amalia, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang. Korban kasus Subang ini diduga sempat melawan pelaku. Kini, muncul kabar baru soal status WA Amalia Mustika Ratu yang berisi sindiran rezeki. (Tribunnewsbogor.com/YouTube Tribunnews/Tribun Jabar)

Selain itu, Sumy juga angkat bicara terkait dugaan adanya keterlibatan oknum 'berseragam' dalam kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini.

Semua diungkapkan Sumy dalam video wawancara di channel youtube Deny Darko, Sabtu (20/11/2021).

Awalnya, Sumy menyebut pihak kepolisian bekerja keras untuk mengungkap pelaku rajapati tersebut.

Berbagai upaya telah dilakukan penyidik Polres Subang hingga melibatkan Polda Jabar dan Bareskrim.

Mulai dari olah TKP, hingga pemeriksaan kepada 55 saksi yang hingga kini masih berlangsung.

Sumy memastikan bahwa kasus Subang ini akan diungkap dan tidak di peti es-kan.

Sumy juga mengaku ikut sedih ada pihak-pihak yang menganggap kepolisian tidak serius menangani kasus Subang ini.

Ia yakin kasus pembunuhan Ibu dan Anak di Subang ini akan seratus persen terungkap.

"100 persen terungkap," kata dr Sumy Hastry Purwanti.

Menjawab pertanyaan Denny Darko seputar jumlah pelaku, dr Sumy memastikan bahwa pelaku lebih dari 1 orang.

Saat Denny Darko bertanya lebih jauh apakah pelaku lebih dari 3 orang, dr Sumy hanya tersenyum dan tidak memberikan jawaban,

"Mami Hastry enggak boleh ngomong, tapi kalau saya nebak, tinggal senyumannya (dr. Hastry) seperti apa," ujar Denny Darko yang mencoba menerka-nerka sosok pelaku.

"Kalau saya bilang, pelakunya lebih dari satu orang ya mami?" tanya Denny Darko.

Dokter Hastry pun mengiyakan jika pelaku pembunuhan di Subang lebih dari satu orang.

"Betul," jawab dr. Hastry.

"Lebih dari tiga orang mami betul?" tanya Denny Darko lagi.

Mendengar pertanyaan itu, dr. Hastry hanya tersenyum.

Terkait pertanyaan polisi seolah-olah kalah dari pelaku kasus Subang, dr Sumy memastikan bahwa pernyataan itu tidak benar.

Hanya saja, kata dr Sumy, polisi memang sangat berhati-hati dalam menangani kasus Subang ini.

Terkait adanya dugaan keterlibatan oknum, yang dalam hal ini adalah seseorang 'berseragam", Sumy mengatakan bahwa penanganan kasus Subang belum mengarah ke adanya indikasi tersebut.

Dan dirinya saat ini masih fokus ke hal-hal yang berkaitan pengumpulan bukti-bukti forensik dan ilmiah.

Terkait kenapa proses penetapan tersangka kasus Subang ini selalu mundur, Sumy mengatakan bahwa pihaknya memang harus melakukan pemeriksaan komprehensif dan banyak tim yang terlibat.

dr Hastry juga mengakui bahwa ada kesulitan dalam mengumpulkan bukti forensik di tempat kejadian perkara (TKP), yang menunjukkan bahwa kasus Subang ini memang sudah drencanakan dengan matang,

"Memang ada perencanaan yang luar biasa bagus,"katanya.

2. Misteri Status WA Amalia Mustika Ratu

Sebelum tewas bersama ibunda di Alphard, korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Amalia Mustika Ratu (23) membuat status WhatsApp (WA) berisi sindiran soal rezeki.

Tidak diketahui, status berisi sindiran itu ditujukan kepada siapa. Dalam statusnya, anak korban Tuti Suhartini (55) dan adik kandung saksi kunci Yoris Raja Amanullah (34) itu menyinggung iri dengki soal rezeki.

Informasi mengenai status WhatsApp Amalia Mustika Ratu didapatkan reporter TribunJabar.id di lapangan. 

Amalia membuat status sindiran tersebut 10 hari jelang kematiannya pada Rabu (18/8/2021). 

Berikut isi status WhatsApp Amalia : "Jauhkan orang yang punya iri dengki, rezeki orang sudah ada porsi masing-masing," tulis Amalia di status WhatsAppnya pada 8 Agustus 2021 lalu.

Amalia Mustika Ratu , korban pembunuhan ibu dan anak di Subang
Amalia Mustika Ratu , korban pembunuhan ibu dan anak di Subang (Kolase TribunJabar.id)

Dalam penyelidikan kasus pembunuhan di Subang itu, penyidik Polres Subang sempat menduga disebabkan oleh motif ekonomi, yakni konflik di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Yayasan itu didirikan oleh ayah Amalia, Yosef Hidayah. Kini Yosef menjadi komisaris yayasan, sedangkan anak laki-lakinya, Yoris menjabat sebagai ketua.

Tuti dan Amalia masing-masing menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan. Mereka mendapatkan honor masing-masing Rp 10 juta per bulan, sementara Yoris mendapat honor Rp 12 juta.

Di tubuh yayasan itu diduga sempat terjadi konflik, khususnya ketika istri muda Yosef, Mimin Mintarsih dikeluarkan dari pada 2018.

Jabatan Mimin sebelumnya adalah bendahara yayasan. Karena dianggap kurang baik mengelola keuangan, Yoris pun mengganti Mimin.

Namun, hingga jelang 100 hari peristiwa pembunuhan itu, polisi juga belum bisa mengungkap motif ekonomi konflik yayasan yang sempat diselidiki.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved