Gubernur Khofifah Optimistis Mayapada Hospital Surabaya Jadi Gravitasi Baru Layanan Kesehatan

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa optimistis Mayapada Hospital Surabaya akan jadi center of grativity atau pusat gravitasi baru dalam memberikan layanan kesehatan terbaik di Jawa Timur.

Bahkan secara khusus Gubernur Khofifah berharap, Mayapada Hospital bisa menjadi magnet agar pasien Jatim yang biasa berobat ke luar negeri mau beralih untuk memilih berobat di Jatim yaitu, di Mayapada Hospital Surabaya.

Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat hadir dalam Grand Launching Mayapada Hospital Surabaya di Jalan Mayjen Sungkono, Senin (22/11/2022).

Selain Gubernur Khofifah, grand launching itu juga dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan tentu saja juga dihadiri oleh CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir.

"Saya berharap besar hadirnya Mayapada Hospital ini akan menjadi Center of Gravity, yang menjadi gravitasi dari pasien-pasien yang biasanya berobat ke negeri tetangga. Ini karena kekuatan dari seluruh elemen pendukung yang dibutuhkan untuk memberikan layanan kesehatan yang berkualitas ada di rumah sakit ini," tutur Khofifah.

Sebab dikatakan Khofifah, berdasarkan data, uang yang dikeluarkan oleh penduduk Indonesia untuk berobat ke luar negeri cukup besar. Bahkan angkanya sampai Rp 34 trilliun.

"Maka saya harap devisa ini tidak usah keluarlah, karena sudah ada rumah sakit yang telah bisa mensubsitusi layanan layanan kuratif yang sudah berstandar internasional, yaitu di Mayapada Hospital ini," tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Mayapada Hospital ini merupakan rumah sakit tipe C yang menjadi rumah sakit ke lima yang dibangun oleh Mayapada. Rumah sakit berkapasitas 200 bed ini menjadi rumah sakit pertama yang dibangun di luar Jabodetabek. Sebab empat rumah sakit yang lain ada di Tangerang, Lebak Blus, Bogor, dan juga Kuningan.

"Yang luar biasa rumah sakit ini didukung dengan adanya 60 dokter spesialis, dan juga sudah menyediakan RK bertekanan negatif. Ini suatu keunggulan yang tentu kita ingat di awal pandemi kita sulit menemukan rumah sakit yang punya RK bertekanan negatif," tambahnya.

Selain itu Mayapada Hospital ini menyediakan layanan trauma center, cardiac emergency, juga stroke emergency, orthopedic center, women and children center dan juga sudah melayani untuk medical check up (MCU) berstandar internasional.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko, ia menyebut, bahwa Mayapada harus bisa menjawab tantangan yang ada saat ini di dunia layanan kesehatan.

"Kita ingat saat gelombang kedua covid-19, secara nasional BOR kita sangat tinggi. Untuk itu ini Mayapada Hospital harus bisa menjawab tantangan ini. Maka tantangan dari saya bagaimana kita bisa bekerja sama dengan seluruh stakeholder agar masyarakat kita di Indonesia timur yang hospitalnya cenderung kurang maju bisa kita bantu juga," tegasnya.

Sementara itu, Jonarhan Tahir, CEO Mayapada Healthcare menyatakan bahwa Surabaya sengaja dijadikan tempat expansi pembangunan rumah sakit Mayapada karena ikatan historis yang kuat.

"Sudah lama Kota Surabaya ini kami targetkan untuk ekspansi. Selain kota yang penting dan strategis, Surabaya bagi kami juga punya makna personal. Ayah saya lahir di Surabaya, sampai rumah kami yang lama juga di sini dan takdir juga, saya dapat istri juga orang Surabaya. Maka kami bertekad ntuk membangun rumah sakit terbaik di Surabaya," tegas Jonathan Tahir.

Dengan telah memiliki lima rumah sakit, kini Mayapada Hospital telah memiliki 1000 bed dengan kualitas layanan yang prima dan maksimal.

Lebih lanjut ia juga berharap agar ke depan Mayapada Hospital ini, bisa menjadi rumah sakit yang terbaik dan terdepan dalam melayani masyarakat.

"Dan kami harap Mayapada Hospital tidak hanya paling bagus layanannya, tapi juga terbuka bagi semua orang," pungkas Jonathan Tahir.