Berita Gresik

Bawean Akan Dijadikan Pulau Perintis Pendidikan di Gresik, Mirip Kampung Inggris di Pare Kediri

Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah menjelaskan, rencana Bawean sebagai Pulau Pendidikan merupakan salah satu mimpi yang ingin diwujudkan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
Istimewa/Humas Pemkab Gresik
Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah saat mengunjungi Kecamatan Tambak di Pulau Bawean, Sabtu (20/11/2021). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, akan menjadi pulau perintis pendidikan. Hal ini disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Aminatun Habibah saat berkunjung ke Pulau Bawean.

Wabup perempuan pertama di Gresik ini bertemu dan berdialog dengan masyarakat membahas rencana menjadikan Bawean sebagai Pulau Perintis Pendidikan.

Rencana tersebut merupakan salah satu program Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah yang tercantum dalam Nawa Karsa, yaitu program Gresik Cerdas. Di mana salah satu programnya ialah menjadikan Pulau Bawean sebagai Pulau Pendidikan.

Bu Min, sapaan akrab Aminatun Habibah menjelaskan, bahwa rencana Bawean sebagai Perintis Pulau Pendidikan merupakan salah satu mimpi yang ingin diwujudkan.

Alih-alih menjadikan Bawean sebagai pulau tujuan pariwisata, Bu Min juga ingin masyarakat mengenal Bawean sebagai Pulau Pendidikan.

Menurutnya, karakter masyarakat Bawean yang religius tidak cocok jika menjadikan Pulau Bawean menjadi pulau pariwisata seperti Pulau Bali.

"Orang Bawean itu sangat religius, sehingga jika Pulau Bawean dibuat menjadi Pulau Pariwisata seperti di Bali menjadi tidak cocok," ujar Bu Min di Pendopo Kecamatan Tambak, Sabtu (20/11/2021).

Sebelumnya, Bu Min menjelaskan, bahwa awalnya konsep sebagai Pulau Pendidikan juga disampaikannya saat bertemu dengan Prof Mustaji, Kepala Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Rencana menjadikan Bawean sebagai Pulau Pendidikan merupakan proyek pendidikan yang harus dibahas dan dipikirkan dengan serius, menggunakan data-data yang valid dan perencanaan yang kuat sehingga akan terealisasikan dengan baik.

Konsep Pulau Pendidikan yang akan diterapkan di Bawean, adalah menjadikan Pulau Bawean sebagai tempat tujuan bagi siswa-siswi yang ingin belajar studi tentang bahasa, dengan mendirikan pusat pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab dan bahasa Inggris.

"Kami ingin menjadikan Bawean sebagai 'Pare' nya Kabupaten Gresik, tetapi tidak hanya berhenti di bahasa Inggris, melainkan juga bahasa Arab, karena Bawean kental dengan pendidikan pesantrennya," jelas Bu Min.

Bu Min berharap, bahwa realisasi Bawean sebagai Pulau Pendidikan nantinya akan memberikan manfaat tidak hanya untuk masyarakat Pulau Bawean, namun untuk seluruh pelajar yang ingin belajar bahasa dan tertarik untuk datang ke Bawean.

Bu Min juga mohon doa dan masukan dari masyarakat agar program ini dapat diwujudkan dengan baik.

"Jadi tidak hanya bermanfaat bagi pelajar, tetapi juga dapat mengangkat UMKM yang ada di Pulau Bawean, ekonomi masyarakat akan bergerak maju dan sejahtera," sambungnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Hariyanto menyampaikan dua hal yang menjadi prioritas utama bagi Pemkab Gresik, utamanya Dinas Pendidikan. Yaitu , perbaikan sarana dan pra-sarana pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga pendidik di Kabupaten Gresik.

Hariyanto menjelaskan, bahwa hampir 75 persen keadaan sarana dan prasarana pendidikan dalam keadaan kurang baik. Sebagai upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan tersebut, Dinas Pendidikan telah melakukan pemetaan sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Gresik khususnya di Pulau Bawean.

Ia juga menjelaskan, bahwa pada tahun ini APBD untuk perbaikan sarana dan prasarana di bidang pendidikan di Pulau Bawean mencapai angka Rp 3 miliar.

"Kami juga akan mengajak perusahaan-perusahaan di Kabupaten Gresik untuk bersama-sama menyelesaikan masalah sarana dan prasarana dengan dana CSR mereka," ucap Hariyanto.

Hariyanto juga mengatakan, bahwa peningkatan kualitas tenaga pendidik juga merupakan prioritas Dinas Pendidikan.

Menurutnya, tenaga pendidik di Kabupaten Gresik masih belum memenuhi standar kualitas pendidikan nasional. Upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan dalam waktu dekat ini adalah dengan memberikan insentif kepada tenaga pendidik, khususnya guru-guru non PNS dengan harapan agar kualitas tenaga pendidik akan meningkat dan dapat menghasilkan siswa-siswi yang berkualitas pula.

Dalam kegiatannya di Pulau Bawean, Bu Min tidak hanya didampingi oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Gresik. Tampak hadir pula Anggota DPRD Gresik asal Bawean Musa, Camat Kecamatan Tambak Subhan, serta Faiz selaku staf ahli pemerintah Kabupaten Gresik. Dari respons undangan, terlihat sangat besar harapannya agar program ini bisa segera berjalan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved