Breaking News:

Tentara Wanita Diduga Dirudapaksa di Istana Presiden Prancis, Pelaku Tentara Kantor Keamanan Tinggi

Seorang tentara wanita yang ditugaskan di kantor keamanan tinggi Istana Presiden Prancis diduga menjadi korban rudapaksa rekan kerjanya.

Editor: Iksan Fauzi
AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

SURYA.co.id - Seorang tentara wanita yang ditugaskan di kantor keamanan tinggi Istana Presiden Prancis diduga menjadi korban rudapaksa rekan kerjanya.

Aksi asusila tersebut terjadi di Istana Kepresidenan Prancis setelah acara perpisahan perwira senior Istana Élysée pada Juli lalu.

Pascakejadian, terduga korban melaporkan rudapaksa yang dialami ke kantor polisi terdekat dari area Istana Élysée.

Saat ini, kasus itu sedang diselidiki jaksa Prancis. Sementara oknum tentara yang dituduh itu sudah diinterogasi oleh jaksa, namun statusnya masih "saksi yang dibantu".

Sumber pengadilan mengatakan, status tersebut menunjukkan bahwa dia masih tunduk pada interogasi lebih lanjut tetapi belum didakwa secara resmi.

Dilansir The Guardian, insiden itu dilaporkan terjadi setelah acara pesta perpisahan di Istana Élysée.

Diduga penyerangan dilakukan setelah seorang jenderal dan Presiden Emmanuel Macron meninggalkan acara tersebut.

Laporan ini pertama kali dirilis surat kabar Prancis, Libération.

Menurut laporan, pesta perpisahan itu digelar di Istana Kepresidenan Prancis atau Istana Élysée.

Dilaporkan BBC, acara itu berupa pesta minum untuk mengucapkan selamat tinggal kepada seorang perwira senior.

Presiden Macron sempat melakukan pidato singkat dan kemudian pergi sekira pukul 10 malam waktu setempat.

Namun acara minum-minum tetap berlanjut.

Beberapa undangan lain meninggalkan Istana dan pindah ke kantor staf militer pribadi presiden di Rue de l'Élysee.

Di sanalah terjadi dugaan aksi pemerkosaan.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved