Berita Kediri

Di Kota Kediri, Ibu Hamil Risiko Tinggi Dapat Pendampingan Petugas Kesehatan

Salah satunya dengan melakukan pendampingan dan pemantauan terhadap ibu hamil risiko tinggi di Kota Kediri.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Titis Jati Permata
pixabay.com
Foto Ilustrasi ibu hamil 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar mengunjungi rumah ibu hamil resiko tinggi di Kelurahan Lirboyo, Campurejo, Tamanan, Bandar Kidul dan Banjarmlati, Senin (8/11/2021).

Istri Wali Kota Kediri juga meminta kader PKK terus bersinergi dengan Pemerintah Kota Kediri.

Salah satunya dengan melakukan pendampingan dan pemantauan terhadap ibu hamil risiko tinggi di Kota Kediri.

Saat melakukan kunjungan juga memberikan bingkisan kepada ibu hamil risiko tinggi.

Rombongan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fauzan Adima, anggota PKK dan kader kesehatan.

Diungkapkan, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci untuk menekan angka kematian ibu hamil.

Baca juga: Pria Ponorogo Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Busur Panah, Kaget saat Produk Pertamanya Ludes Terjual

Dalam pemantauan dan pendampingan tidak hanya melibatkan PKK dan Dinkes Kota Kediri, namun juga mahasiswi dari perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kota Kediri.

Mahasiswi perguruan tinggi kesehatan ini membantu tugas bidan wilayah.

“Kadang ibu hamil ini juga membutuhkan diskusi apalagi ibu muda yang sedang hamil. Mereka kadang nyaman menceritakan keluhan kehamilannya kepada sebaya," ungkapnya.

Sehingga kalau ada mahasiswa juga bisa terbantu untuk kehamilan risiko tinggi bisa tercover semua dengan baik.

"Jadi bisa lebih terkontrol dan termonitor dengan baik,” ujar Bunda Fey, sapaan akrabnya.

Sejauh ini kehamilan risiko tinggi di Kota Kediri cenderung aman.

Namun pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan pendampingan agar tidak terjadi kematian ibu dan anak akibat risiko yang tidak termonitor dengan baik.

“Kita tetap akan pantau dan dampingi sampai nanti melahirkan. Alhamdulillah sejauh ini juga tidak ada penambahan kasus kematian sejak puncak pandemi kemarin untuk ibu hamil,” ungkapnya.

Sementara Muntiani, salah satu ibu hamil resiko tinggi yang dikunjungi mengaku mendapatkan pengetahuan tentang kehamilannya yang masuk dalam risiko tinggi.

“Tadi dipantau dan didampingi agar risikonya terkontrol. Sehingga nanti kita lebih tahu dan lebih siap dalam menghadapi persalinan,” ujarnya.

BACA BERITA KEDIRI LAINNYA

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved